Abbas bin Ubadah bin Nadhlah adalah sahabat Nabi yang berasal dari Madinah suku Khazraj yang mengikuti Baiat Ridwan pertama bersama 11 orang lainnya termasuk Abdullah bin Amru bin Haram. Abbas kemudian membawa Mushab bin Umair ke Madinah untuk berdakwah.[1] Ia lalu kemudian bersama pada Baiat Ridwan kedua di Aqabah bersama 70 orang lainnya.[2] Saat menjelang proses baiat ia berkata pada kaumnya :

"Sesungguhnya kalian akan mengucapkan sumpah setia kepadanya untuk selalu melindunginya, kalian akan mengucapkan baiat untuk berperang dengan siapa saja yang memeranginya. Jika kalian merasa bahwa kalian akan ditimpa musibah dan kehancuran,, atau bahwa para pemimpin kalian akan terbunuh akibat baiat ini, batalkanlah baiat kalian sekarang juga. Demi Allah, jika kalian merasa seperti itu, sungguh itu merupakan kehinaan dunia dan akhirat. Namun, jika kalian merasa bahwa kalian mampu memenuhi sumpah setia kalian kepadanya walaupun harus kehilangan harta dan ditinggal mati oleh para pemimpin kalian maka peganglah janji kalian dan bawalah dia bersama kalian. Demi Allah, sesungguhnya itu merupakan kebaikan dunia dan akhirat.”[1]

Setelah Baiat Ridwan, Abbas menawarkan pada Nabi untuk menyerang Mekah namun Nabi menolak,"Bersabarlah, kami tidak diutus dan diperintahkan untuk melakukan kekerasan seperti itu. Pergilah dan pulanglah ke tenda-tenda kalian.”[1] Abbas lalu menetap di Mekah menemani Nabi Muhammad, lalu ikut hijrah kembali ke Madinah. Abbas terbunuh (mati syahid menurut muslimin) saat Perang Uhud melawan pasukan Quraisy Mekkah dan dimakamkan di perkuburan Uhud.[1]

  1. ^ a b c d Kunnas, Muhammad Raji Hassan (2012). Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi. Jakarta: Penerbit Zaman. hlm. 32–36. ISBN 978-979-024-295-1. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  2. ^ Dzahabi, Imam (2017). Terjemah Siyar A'lam an-Nubala. Jakarta: Pustaka Azzam. ISBN 978-602-236-270-8