3 Masa Pancaran

Doktrin eskatologi tiga periode (hijau, merah, putih)

Doktrin Tiga Pancaran (Hanzi: 三陽; Pinyin: sānyáng) atau Tiga Masa Pancaran (Hanzi: 三陽期; Pinyin: sān yáng qī) Tiga Tahap Akhir Zaman (Hanzi: 三期末劫; Pinyin: sānqímòjié), atau Tiga Kalpa, adalah sebuah doktrin teleologis dan eskatologis yang terdapat di beberapa agama keselamatan dan aliran-aliran Konghucu di Tiongkok.[1]

Menurut doktrin tersebut, prinsip absolut, dalam banyak sekte keselamatan yang direpresentasikan sebagai Wusheng Laomu, membagi akhir zaman menjadi tiga tahap, yang masing-masing diatur oleh Buddha yang berbeda yang diutus oleh Ibu untuk menyelamatkan umat manusia: “Masa Pancaran Hijau” (青陽) yang diatur oleh Buddha Dīpankara, “Masa Pancaran Merah” (紅陽) oleh Buddha Gautama, dan “Masa Pancaran Putih” (白陽) masa sekarang ini yang diatur oleh Maitreya.[2] Dalam sekte yang lain, ketiga periode ini dikenal dengan nama yang sedikit berbeda, merupakan variasi yang berasal dari transmisi ajaran secara lisan.[2] Doktrin ini sangat penting bagi beberapa sekte agama keselamatan seperti Xiantiandao, Hongyang Jiao, Huangtiandao dan yang paling terkenal adalah Yiguandao. Tiga masa pancaran menjadi dasar dari teori apokaliptik Yiguandao yang meyakini bahwa kiamat akan segera terjadi dalam waktu dekat dan menjadi salah satu alasan yang menyebabkan sekte ini dilarang dan ditekan baik oleh pemerintah Kuomintang pada tahun 1946 dan pemerintah Komunis Tiongkok pada tahun 1949.[3]

Asal usul dan Sejarah

sunting

Keyakinan pada Maitreya muncul dan telah menyebar ke seluruh China berkat terjemahan kitab suci agama Buddha dari India mulai abad ke-2. Terjemahan kitab-kitab Buddhisme yang dibawa dari India diserap oleh sekte-sekte agama tradisional yang populer dan beberapa motif tertentu melahirkan tulisan-tulisan sektarian bersifat heterodoks yang memiliki unsur milenarianisme dan mesianis.[4][5] Di masa Dinasti Utara dan Selatan (420-589), sejumlah besar “kitab-kitab palsu” mengenai Maitreya muncul. Gagasan mesianis "Tiga Buddha menjawab Tiga Zaman" (三佛 应劫) disusun berdasarkan kitab-kitab palsu tersebut.[6] Ide mesianis yang dihasilkan membagi sejarah manusia menjadi 3 zaman yaitu Zaman Pancaran Hijau (Qingyang jie 青阳劫), Zaman Pancaran Merah (Hongyang jie 红阳劫 atau 红羊劫), dan Zaman Pancaran Putih (Baiyang jie 白阳劫).[6] Terjadinya bencana di akhir tiap kalpa besar dan turunnya Maitreya ke dunia yang baru akan terjadi jutaan tahun ke depan dalam kitab-kitab Buddhisme ditafsirkan dalam konteks milenarianisme sekte-sekte populer menjadi sesuatu yang akan terjadi dalam waktu dekat.[a][7][8] Munculnya banyak tokoh yang mengaku sebagai Maitreya menciptakan keyakinan baru di masyarakat yang menyakini Buddha Maitreya telah lahir ke dunia. Munculnya ajaran Maitreya telah memberikan semacam gambaran tentang ide pembagian masa, yaitu masa Buddha Sakyamuni yang dianggap sebagai masa yang telah berlalu dan masa Buddha Maitreya sebagai masa yang baru.[6] Doktrin utama dari sekte Mahayana Maitreya (彌勒大乘教) saat itu adalah teori keselamatan Buddha Maitreya, dan sekte ini yang mempopulerkan gagasan "Tiga Buddha menjawab tiga jaman" dan "Buddha Baru datang ke dunia untuk melenyapkan iblis lama".[9]

Bukti ide mengenai teori tiga masa pancaran ditemukan pada teks Yunji Qiqian (雲笈七籤), sebuah naskah yang ditulis pada awal abad ke 11 oleh Zhang Junfang (張君房 ) untuk kaisarnya.[10] Isi dari teks ini berisi tentang tiga periode yang dipimpin oleh Kaisar Matahari Hijau (日中青蒂), Kaisar Matahari Merah (日中紅蒂), dan Kaisar Matahari Putih (日中白帝).

Teori 3 masa pancaran ini kemudian juga ditemukan pada teks Huangji Jieguo Bao Juan (皇极结果宝卷) yang diterbitkan tahun 1430.[11] Dalam teks ini, ketiga periode tersebut dikaitkan dengan ketiga Buddha: Dipankara, Gautama dan Maitreya.[12] Pertemuan masa pancaran hijau diadakan pada akhir periode pertama, Pertemuan masa pancaran merah pada akhir periode kedua dan pertemuan masa pancaran putih akan diadakan pada periode ketiga.[13] Ajaran di tiga masa itu disebut Wuji Jiao (無極教), Taiji Jiao (太極教) dan Huangji Jiao (皇極教).[11]

Teori ini mulai sangat populer di jaman dinasti Ming dan merupakan salah satu doktrin utama dari sekte-sekte Luoisme dan banyak agama keselamatan Tiongkok.[8] Doktrin Tiga Masa Pancaran ini juga dapat ditelusuri kembali ke sekolah Tao bernama Hunyuan, dari konsep hunyuan (“kekacauan awal”) yang ada sebelum hundun (“kekacauan yang masih ada”) dan merupakan awal dari qi primordial (yuanqi) menurut beberapa kosmologi Taoisme.[14] Teori 3 masa pancaran juga tertulis di dalam kitab "Gulungan Berharga tentang Ramuan Emas dan Seroja Berdaun Sembilan untuk memperbaiki Keyakinan, Memulihkan Kesempurnaan Kembali ke Kampung Halaman" (皇極金丹九蓮正信歸真還鄉寶卷) yang menjadi dasar dari doktrin sekte Xiantiandao.[15] Dasar teori dari buku inilah yang di kemudian hari menjadi dasar dari agama-agama yang berakar dari sekte ini, salah satunya yang paling terkenal adalah Yiguandao.

Tiga masa pancaran dimuat dalam buku "Panduan Lengkap untuk Menjawab Masa Tiga Buddha" (三教應劫總觀通書). Buku ini digunakan oleh Pemberontakan sekte Seroja Putih di abad 18 dan kembali digunakan sebagai doktrin utama oleh sekte keagamaan sekte Tianli (天理教) yang melakukan Pemberontakan Delapan Trigram (八卦教).[16]

Doktrin Tiga Zaman dibahas dalam ajaran Neo-Konfusianisme dan Konfusianisme Baru dalam kitab Komentar Gongyang (公羊传), dan Datong shu (大同書) tulisan Kang Youwei. Hanya saja, tiga zaman di ajaran ini tidak mengacu pada adanya sosok suci yang turun dan menjadi juru selamat di tiap zamannya, melainkan hanya gambaran evolusi masa ke masa di dalam sejarah, yaitu zaman kekacauan (據亂世), zaman mendekati perdamaian (昇平世) dan berakhir pada zaman perdamaian universal (太平世).[1]

Doktrin Yiguandao

sunting

Saat ini, doktrin Yiguandao tentang Tiga Zaman adalah sebagai berikut: [17][18]

Periode Durasi (tahun) Buddha yang memerintah Pemegang kuasa Tao Segel Tangan Jumlah Bencana Pertemuan
Masa Pancaran Hijau 1.500 (2600-1100 SM) Dipankara Fuxi Segel Daun Seroja 9 Pertemuan Ying Tao (櫻桃會)
Masa Pancaran Merah 3.000 (1100 SM - 1900 M) Shakyamuni Jiang Tai Gong Segel Bunga Seroja 18 Pertemuan Pan Tao (蟠桃會)
Masa Pancaran Putih 10.800 (1900–12.700)[b] Maitreya Ji Gong Segel Akar Seroja 81 Pertemuan Bunga Naga (龍華會)

Catatan

sunting
  1. ^ Menurut Sutra Maitreya tentang Kelahiran di surga (弥勒上生经) dan Sūtra Maitreya tentang kelahiran di dunia (弥勒下生经) yang diterjemahkan pada masa Wei-Jin, disebutkan bahwa setelah Buddha parinirvāṇa, Maitreya akan terlahir di Surga Tusita dan tinggal di istananya selama empat ribu tahun (setara dengan 5,670,000,000 tahun di dunia manusia)
  2. ^ Sebagian besar umat I Kuan Tao menyakini bahwa Masa Pancaran Putih dimulai tahun 1912 yaitu pada tahun berdirinya Republik Tiongkok (Taiwan).

Referensi

sunting
  1. ^ a b Tay 2010, hlm. 102.
  2. ^ a b Seiwert 2003, hlm. 327.
  3. ^ Lu 2008, hlm. 26.
  4. ^ Seiwert 2003, hlm. 129-131.
  5. ^ Kung Chuang, Tsu. "I-Kuan Tao 一貫道 (The Way of Unity): The Emerging Folk Buddhism In China and Taiwan". Diakses tanggal 2024-11-12.
  6. ^ a b c Ma 2011, hlm. 23.
  7. ^ Seiwert 2003, hlm. 129.
  8. ^ a b 刘, 平 (2007-12-06). "清代秘密教门的信仰与叛乱". historychina.net.
  9. ^ Zhuo, Xinping (2017). Religious Faith of the Chinese. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  10. ^ Ma 2011, hlm. 24-25.
  11. ^ a b Seiwert 2003, hlm. 276.
  12. ^ Seiwert 2003, hlm. 328.
  13. ^ Naquin, Susan (1976). Inspiration: The Organization and Ideology of White Lotus Sects (PDF). Yale University Press. hdl:1811/5983. Diakses tanggal 6 February 2014., p. 11
  14. ^ Seiwert 2003, hlm. 326.
  15. ^ 馬 1996, hlm. 45.
  16. ^ Naquin, Susan. Inspiration: The Organization and Ideology of White Lotus Sects. Yale University Press. hlm. 23. hdl:hdl:1811/5983. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  17. ^ Jordan 1985, hlm. 261.
  18. ^ 三期末劫與三曹普渡 Diarsipkan 2013-10-18 di Wayback Machine., 2009, Retrieved 6 February 2014

Daftar Pustaka

sunting