2 Raja-raja 9

Pasal dalam Kitab 2 Raja-raja
(Dialihkan dari 2 Raja-raja 9:29)

2 Raja-raja 9 (atau II Raja-raja 9, disingkat 2Raj 9) adalah pasal kesembilan Kitab 2 Raja-raja dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1] Pasal ini berisi riwayat nabi Elisa, serta pemerintahan Ahazia (raja ke-6) di Kerajaan Israel Selatan, Yoram (raja ke-10) dan Yehu (raja ke-11) di Kerajaan Israel Utara.[2]

2 Raja-raja 9
Kitab Raja-raja (Kitab 1 & 2 Raja-raja) lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab 2 Raja-raja
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
12
pasal 8

Teks sunting

Waktu sunting

  • Kisah yang dicatat di pasal ini pada tahun terakhir pemerintahan Ahazia raja Yehuda dan Yoram raja Israel, sekaligus tahun pertama pemerintahan Atalya di Kerajaan Yehuda dan Yehu di Kerajaan Israel. Menurut catatan sejarah terjadi antara tahun ke-90 sejak berdirinya Kerajaan Yehuda (setelah Kerajaan Israel pecah menjadi dua), yaitu sekitar tahun 842-841 SM.

Struktur sunting

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 7 sunting

"Maka engkau akan membunuh keluarga tuanmu Ahab dan dengan demikian Aku membalaskan kepada Izebel darah hamba-hamba-Ku, nabi-nabi itu, bahkan darah semua hamba TUHAN." (TB)[3]

Bertahun-tahun sebelumnya Elia sudah menubuatkan bahwa Ahab dan keturunannya akan dimusnahkan secara menyeluruh (1 Raja–raja 21:19–24).[4]

Ayat 8 sunting

"Dan segenap keluarga Ahab akan binasa; dan Aku akan melenyapkan daripada Ahab setiap orang laki-laki, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel." (TB)[5]

Allah menyebabkan runtuhnya keluarga Ahab karena mereka tetap keras kepala dan tidak mau bertobat dari penyembahan berhala dan kemurtadannya sehingga merusak seluruh bangsa Israel (bandingkan Roma 2:5–6). Hukuman Allah yang adil atas rumah Ahab (2 Raja–raja 10:1–36), putranya Yoram (2 Raja–raja 9:22–26; lihat 1 Raja–raja 21:19) dan istri Ahab, Izebel (2 Raja–raja 9:30–37) menunjukkan bahwa Allah pasti akan menghukum semua orang yang menuntun umat-Nya kepada ketidakbenaran. Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa Allah akan memberikan setiap orang upah sesuai dengan perbuatannya (Roma 2:6; bandingkan 2 Timotius 4:14), dan bahwa akan ada "penderitaan dan kesesakan menimpa setiap orang yang berbuat jahat" (Roma 2:9).[4]

Ayat 20 sunting

Dan jaga itu memberitahukan: "Sudah sampai ia kepada mereka, tetapi ia tidak pulang! Dan cara memacunya adalah seperti cara Yehu, cucu Nimsi, memacu, sebab ia memacu seperti orang gila." (TB)[6]

Kata "cara memacu" dan "cara" diterjemahkan dari kata Ibrani "minhag" (dua kali muncul) yang juga berarti "adat" atau "kebiasaan". Kata "Minhag" dalam bahasa Ibrani modern mempunyai arti lebih luas.[7]

Ayat 25 sunting

Kemudian berkatalah Yehu kepada Bidkar, perwiranya: "Angkat dan lemparkanlah mayatnya ke kebun Nabot, orang Yizreel itu, sebab ketahuilah, bahwa pada waktu aku dan engkau berdampingan menunggang kuda mengikuti Ahab, ayahnya, maka TUHAN telah mengucapkan terhadap dia hukuman ini:" (TB)[8]

Ahab dan Izebel, orang tua raja Yoram, telah menipu Nabot dengan kejam supaya memperoleh kebunnya (1 Raja–raja 21:1–24). Kini jenazah putra mereka dilempar ke kebun itu. Dosa orang tua berbuah di dalam anak-anaknya bertahun-tahun setelah orang tua itu meninggal.[4]

Ayat 27 sunting

Ketika Ahazia, raja Yehuda, melihat itu, maka iapun melarikan diri ke arah Bet-Hagan, tetapi Yehu mengejarnya sambil berkata: "Panahlah dia juga!" Maka mereka memanah dia di atas keretanya di pendakian ke Gur dekat Yibleam. Ia lari ke Megido dan mati di sana. (TB)[9]
  • "Bet-Hagan" (LXX: Βαιθγάν, Baithgan atau "Beth-Gan"): dalam Alkitab Versi Raja James diterjemahkan sebagai "garden house" ("rumah taman).[10] Tempat ini diduga sama dengan "En-gannim" ("sumur taman-taman"; the well of the gardens) yang diidentifikasi dengan tempat modern "Jenin", di selatan Yizrel pada jalan menuju Samaria, dan merupakan jalur terpendek yang dapat ditempuh oleh Ahazia untuk mencapai Yerusalem.[10] Peta Palestina Barat buatan Trelawney Saunders, yang dikompilasi dari berbagai survei "Palestine Exploration Fund" melacak jalur pelarian Ahazia, dan menempatkan "Jenin" terletak di kaki perbukitan terhubung Dataran Esdraelon, hampir tempat di sebelah selatan Yizreel (sekarang: "Zerin").[11]
  • "Pendakian ke Gur" (Ibrani: מַעֲלֵה־גוּר; Inggris: ascent of Gur): kemungkinan adalah tanah yang lebih tinggi di antara sisi selatan Dataran Esdraslon.[11]
  • "Yibleam" (bahasa Inggris: "Ibleam" atau "Bileam"; 1 Tawarikh 6:70): diidentifikasi kuat dengan tempat modern "Bir-el-Belameh", 2 mil (3,2 km) selatan "Jenin", di mana pendakian tinggi menyebabkan kereta tidak dapat melaju kencang, sehingga Ahazia terkejar dan dilukai oleh para pemburunya.[11]
  • "Megido": terletak di ujung selatan Dataran Esdraelon, suatu lokasi yang strategis.[10] Dulu mempunyai seorang raja ketika bangsa Israel memasuki Kanaan, dan tempat peperangan orang Israel melawan orang Kanaan pada zaman Debora, serta tempat penting pada zaman Salomo (1 Raja–raja 4:12), karena di sana ia menempatkan seorang pejabatnya (commissariat) dan pada periode kemudian, tempat terbunuhnya Yosia (2 Raja–raja 23:29) ketika ia berpihak pada Asyur melawan Firaun Nekho, raja Mesir.[10] Ahazia tiba-tiba mengubah jalur perjalanannya, mungkin untuk mengecoh para pengejarnya, memutari perbukitan dan mencapai Megido (sekarang: "Ledjun"), di mana ia mati, karena luka-lukanya, atau dibunuh oleh tentara Yehu (lihat 2 Tawarikh 22:8, 9).[11] Jika "Samaria" pada 2 Tawarikh 22:9 dimaknai sebagai "negeri Samaria" dan bukan "kota Samaria", maka kota Megido memang termasuk "negeri Samaria", dengan demikian informasi dalam Kitab 2 Raja-raja dan Kitab 2 Tawarikh ini bersesuaian.[10]

Ayat 29 sunting

Adapun Ahazia menjadi raja atas Yehuda dalam tahun kesebelas zaman Yoram bin Ahab. (TB)[12]
  • "Dalam tahun ke-11 zaman Yoram, anak Ahab": Menurut kronologi Thiele,[13] berdasarkan "metode bukan tahun naik tahta", Ahazia bin Yoram bin Yosafat menjadi "raja bersama" Yehuda dengan ayahnya, Yoram, sejak Tisyri (September) 842 SM, dan baru antara April - September 841 SM menjadi raja sendirian pada "tahun ke-12" (2 Raja-raja 8:25) setelah kematian Yoram, ayahnya.[14] Dengan demikian Ahazia menjadi raja (baik "bersama" maupun "sendirian") "setahun" lamanya (2 Raja-raja 8:26).[15] Adanya penyebutan "tahun ke-11" dan "tahun ke-12" pemerintahan Yoram bin Ahab ini menyadarkan Thiele adanya dua sistem perhitungan tahun pemerintahan raja-raja Israel.[16] Ada dua insiden yang menunjukkan bahwa Ahazia menjadi "raja bersama" sebelum memerintah sendirian, yaitu pertama, pada 2 Tawarikh 21:19 Yoram, ayahnya, dicatat terkena penyakit usus yang fatal, dua tahun sebelum ia mati, yang jelas menghalanginya melakukan tugas sebagai raja pada fungsi-fungsi agamawi maupun fungsi kerajaan, dan kedua, penduduk Yerusalem "mengangkat Ahazia menjadi raja" (2 Tawarikh 22:1), yang mengindikasikan bahwa Yoram masih hidup ketika hal itu dilakukan (seperti dilakukan rakyat terhadap Uzia (2 Raja-raja 14:21; 2 Tawarikh 26:1), ketika ayahnya ditangkap oleh Yoas (raja Israel)[17]), sebagaimana ketika rakyat memutuskan mengangkat Yoahas menjadi raja Yehuda menurut catatan 2 Raja-raja 23:30, padahal abangnya seharusnya meneruskan tahta ayahnya, demikian pula rakyat memutuskan mengangkat Yosia menjadi raja (2 Tawarikh 33:25).[14] Interferensi rakyat dalam kenaikan tahta raja menunjukkan ketidaksabaran dari pihak mereka terhadap raja yang tidak bisa berbuat apa-apa atau pilihan mereka terhadap putra raja yang secara hukum seharusnya tidak berhak naik tahta; apapun alasannya, urutan pergantian tahta yang lazim telah diinterferensi dan ada ketidakteraturan dalam tindakan-tindakan itu.[14]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ 2 Raja–raja 9:7 - Sabda.org
  4. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ 2 Raja–raja 9:8 - Sabda.org
  6. ^ 2 Raja–raja 9:20 - Sabda.org
  7. ^ Lihat Minhag
  8. ^ 2 Raja–raja 9:25 - Sabda.org
  9. ^ 2 Raja–raja 9:27 - Sabda.org
  10. ^ a b c d e Cambridge Bible for Schools and Colleges. 2 Kings 9. Diakses 28 April 2018.
  11. ^ a b c d Joseph S. Exell; Henry Donald Maurice Spence-Jones (Editors). On "2 Kings 9". In: The Pulpit Commentary. 23 volumes. First publication: 1890. Diakses 24 April 2018.   Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
  12. ^ 2 Raja–raja 9:29 - Sabda.org
  13. ^ Thiele, Edwin R., The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings, (1st ed.; New York: Macmillan, 1951; 2d ed.; Grand Rapids: Eerdmans, 1965; 3rd ed.; Grand Rapids: Zondervan/Kregel, 1983). ISBN 0-8254-3825-X, 9780825438257
  14. ^ a b c McFall 1991, no. 26.
  15. ^ McFall 1991, no. 25.
  16. ^ Thiele 1951, hlm. 40.
  17. ^ McFall 1991, no. 38.

Pustaka sunting

Pranala luar sunting