21 Short Film

film Indonesia

21 (XXI) Short Film adalah film antologi Indonesia yang dirilis pada tahun 2013.

21 Short Film
SutradaraYandy Laurens
Amelia Hapsari
Chandra Tanzil
Dosy Omar
Abdul Razzaq
Sahree Ramadhan
Heri Kurniawan
Andrey Pratama
ProduserLavesh M Samtani
Manoj K Samtani
Tanggal rilis
2013
Durasi... menit
NegaraIndonesia Indonesia

Segmen film sunting

Wan An sunting

Plot Tji dan Ing adalah sepasang suami istri lansia keturunan Tionghoa. Mereka hanya tinggal berdua dengan harmonisnya walaupun sesekali saling tak peduli. Suatu ketika, mereka bermain dengan kematian.[1]

Jadi Jagoan Ala Ahok sunting

Plot Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, baru dikenal secara luas sebagai seorang politikus ketika menjadi calon wakil Jokowi memimpin Jakarta di Pilkada 2012. Tetapi, bagaimana perjuangan Ahok ketika sendirian mengkampanyekan dirinya di tengah-tengah warga Bangka-Belitung yang 80 persen muslim pada tahun 2009?[1]

Honey I am Home sunting

Plot Turisman siap pulang dari penjara setelah 7 bulan memendam rindu dan harapan untuk berkumpul kembali dengan keluarga. Namun apakah harapan Turisman juga berbalas dari istri dan anak-anaknya? Turisman pun siap menghadapi segala risikonya.[1]

Salah Gaul sunting

Plot Alay adalah contoh dari permasalahan pergaulan sehari-hari yang kecil namun efeknya bisa sangat besar. Alay tiba-tiba muncul dan membuat sebuah batasan, seperti: Anak yang alay dilarang kumpul sama yang bukan Alay, dan sebagainya. Film ini berisi macam-macam pendapat Aalay dari berbagai kalangan.[1]

Keripik Sukun Mbok Darmi sunting

Plot Pada suatu sore di Stasiun Sukabrantah, Mbok Darmi yang ketinggalan kereta mengalami kisah yang menyebalkan gara-gara sebungkus keripik sukun.[1]

Moriendo sunting

Plot Moriendo menceritakan tentang pertemuan seorang wanita tua dengan seorang kakek pencabut nyawa, di mana pertemuan keduanya menghadirkan keadaan yang mengubah jalan hidup keduanya.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f Short Film Diarsipkan 2013-07-01 di Wayback Machine., diakses pada 4 Juli 2013.

Pranala luar sunting