1911 (Hanzi: 辛亥革命; Pinyin: Xīnhài Gémìng; Jyutping: San1 Hoi6 Gaap3 Ming6), juga dikenal sebagai Xinhai Revolution dan The 1911 Revolution, adalah sebuah film drama-sejarah Hong Kong dan Republik Rakyat Tiongkok. Dirilis pada 26 September 2011 sebagai kontribusi ulang tahun ke-100 di Revolusi Xinhai,[1] dan juga film ke-100 Jackie Chan dalam kariernya.[2] Film ini dikenal untuk pemeran-pemerannya yang merupakan aktor-aktor bintang Tionghoa: Jackie Chan, Jaycee Chan, Li Bingbing, Winston Chao dan Joan Chen. Selain dibintangi di dalamnya, Chan juga merupakan produser eksekutif dan sutradara film itu.

1911
SutradaraJackie Chan
Zhang Li
ProduserWang Zhebin
Ditulis olehWang Xingdong
Chen Baoguang
PemeranJackie Chan
Jaycee Chan
Li Bingbing
Winston Chao
Joan Chen
SinematograferZhang Li
Perusahaan
produksi
JCE Movies Limited
Chang Ying Film Group Corporation
Shanghai Film Group Corporation
Shanghai Film Studio
Beijing Alnair Culture & Media
Jiangsu Broadcasting Corporation
Jackie Chan International Cinema Culture Holdings
Xiaoxiang Film Studio
China City Construction Holding Group
Hebei Film Studio
Tainjin North Film Group
Media Asia Films
Huaxia Film Distribution
DistributorMedia Asia Distributions (Hong Kong)
Huaxia Film Distribution
East Film & TV Distribution (Cina)
Tanggal rilis
  • 23 September 2011 (2011-09-23) (Republik Rakyat Tiongkok)
  • 29 September 2011 (2011-09-29) (Hong Kong)
Durasi125 menit
NegaraRRT
Hong Kong
BahasaMandarin
Inggris
AnggaranAS$30.000.000

Alur Cerita sunting

Film Revolusi 1911 menceritakan kisah perjuangan rakyat China dalam menggulingkan Dinasti Qing. Film ini dimulai dengan Pemberontakan Wuchang pada tahun 1911, yang dipimpin oleh Huang Xing. Pemberontakan ini berhasil menggulingkan pemerintahan Dinasti Qing di provinsi Hubei.

Keberhasilan Pemberontakan Wuchang memicu pemberontakan-pemberontakan lainnya di seluruh China. Salah satunya adalah Pemberontakan Guangzhou Kedua pada tanggal 27 April 1911, yang berakhir dengan kematian 72 martir.

Sun Yat-sen, yang saat itu berada di pengasingan di Jepang, mendirikan Tiongkok Revolusioner Liga (Tongmenghui) untuk menyatukan berbagai faksi revolusioner di China. Liga ini kemudian berhasil menguasai Nanjing dan menjadikannya sebagai ibu kota Republik Tiongkok yang baru.

Pada tanggal 1 Januari 1912, Sun Yat-sen diproklamasikan sebagai Presiden Republik Tiongkok. Namun, Sun Yat-sen hanya menjabat selama beberapa bulan. Pada bulan Februari 1912, Sun Yat-sen mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada Yuan Shikai, seorang jenderal yang telah membantu Sun Yat-sen menggulingkan Dinasti Qing.[3]

Pemeran sunting

Referensi sunting

Pranala luar sunting