Wilhelm Ernst Wenders dilahirkan di Düsseldorf, pada 14 Agustus 1945. Pada usia 12 tahun, ia mendapatkan sebuah kamera film 8mm dan ia membuat film tentang jalan di dekat rumahnya.

Wim Wenders di Cannes, 2002

Pada 1989 ia diberikan penghargaan Doctor Honoris Causa di Universitas Sorbonne di Paris dan di Universitas Katolik Louvain, Belgia pada 2005. Ia juga menerima penghargaan Leopard of honour di Festival Film Internasional Locarno pada 2005.

Masa kecil sunting

Wenders belajar di Oberhausen. Pada masa remajanya ia adalah seorang anak yang sangat pemalu dan introspektif. Ia berencana untuk menjadi pastur, namun keinginannya ini segera tersisihkan oleh minatnya akan musik dan film Amerika, khususnya film-film koboi dan film tentang perjalanan.

Warna film Wenders sunting

Wenders menekankan segi visual, dan menempatkan cerita pada tingkat yang sekunder. Ia merenungkan lanskap dan pemandangan kota. Film-film Wenders telah sering disebut "film dari tatapan penuh kerinduan". Baginya karema adalah sebuah sarana afeksi (demikian kata para kritikus yang menyukai film-filmnya). Unsur khas lain dari film-film Wenders adalah penggunaan musik, khususnya musik rock 'n' roll Amerika

Film-film awal sunting

Film profesionalnya yang pertama, The Goalie's Anxiety at the Penalty Kick (1971), mendapatkan perhatian para kritikus. Film ini adalah hasil kerja sama dengan Peter Handke, salah satu pengarang bahasa Jerman pasca-perang yang terpenting, yang juga menulis Wrong Move (1975) dan bekerja sama dengan Wenders dalam Wings of Desire (1988).

Di antara film-film perjalanannya (yang juga merupakan nama perusahaannya) adalah Alice in the Cities (1974), Wrong Move (1975) dan Kings of the Road (1976). Juga Paris, Texas dan Until the End of the World. Ia menjadi terkenal di dunia internasional lewat The American Friend (1977), yang dibintangi Dennis Hopper dan Bruno Ganz. Jauh sebelum Ripley's Game dengan Leonardo diCaprio, film ini didasarkan pada novel Patricia Highsmith dengan judul yang sama.

Prestasi internasional sunting

Wenders menjadi terkenal di dunia internasional ketika ia mendapat undangan dari Francis Ford Coppola. Wenders pergi ke Amerika Serikat dan menyelesaikan Hammett setelah banyak mengalami masalah dengan naskahnya dan Coppola. Pada 1982, ia membuat State of Things yang isinya menceritakan pengalamannya ini.

Paris, Texas (1984) menjadi suksesnya yang terbesar. Film ini dibuat di Amerika Serikat, dan naskahnya dibuat oleh Sam Shepard. Film ini memenangkan penghargaan "Palem Emas". Lalu Wenders pulang ke Jerman untuk membuat Wings of Desire yang juga menang di Cannes pada 1987 untuk kategori Sutradara terbaik. Film yang menceritakan kisah tentang dua malaikat di Berlin yang terbagi dua ini adalah sebuah film kritis dan sukses secara komersial. Film ini diikuti oleh Far Away, So Close, yang mengambil tempat di Berlin setelah tembok kota itu diruntuhkan (1993).

Di antara kedua film itu, ia membuat Until the End of the World (1991), yang ditulis oleh Peter Carey, seorang Australia, dengan musik yang sangat baik.

Pada akhir 1990-an, Wenders menyelesaikan lebih banyak film lagi di AS: The End of Violence (1997) dengan Gabriel Byrne dan Andie MacDowell dan The Million Dollar Hotel (2000) dengan Mel Gibson dan Milla Jovovich, yang naskahnya dibuatnya bersama Bono, dan musiknya oleh U2. Wenders kembali ke Jerman untuk membuat sebuah film mengenai sebuah band rock Jerman, BAP: Viel passiert (Ode to Cologne: A Rock 'N' Roll Film) (2002).

Filmnya, Buena Vista Social Club (1999) mendapatkan nominasi Oscar.

Trivia sunting

  • "Seks dan kekerasan tidak pernah menjadi teh secangkir saya; saya selalu lebih tertarik pada saksofon dan biola."
  • ("Sex and violence was never really my cup of tea; I was always more into sax and violins.")
  • Wenders menyumbangkan hadiahnya sebesar $5.000 dari Festival Cannes untuk Wings of Desire.

Film-film karya Wenders sunting

Bibliografi sunting

Pranala luar sunting