Dalam linguistik, urutan kata adalah penempatan kata dalam deretan tertentu menurut norma suatu bahasa, baik dalam tingkat kalimat dan klausa, maupun dalam tingkat frasa [1]. Beberapa bahasa memiliki urutan kata yang relatif kaku untuk menyampaikan makna gramatikalnya, sedangkan beberapa bahasa lain mengizinkan keluwesan terutama untuk menyampaikan informasi pragmatis seperti untuk penyampaian topik atau penekanan tertentu. Namun, sebagian besar bahasa memiliki suatu urutan kata yang lebih dipilih untuk digunakan [2].

Tipologi linguistik
Morfologi
Isolatif
Sintetis
Polisintetis
Inflektif
Aglutinatif
Morfosintaksis
Urutan kata

Bagi sebagian besar bahasa, urutan kata dasar dapat diperikan dalam predikat (P) dan argumennya: subjek (S) dan objek (O). Ada enam urutan kata dasar untuk kalimat transitif: subjek-predikat-objek (SPO), subjek-objek-predikat (SOP), predikat-subjek-objek (PSO), predikat-objek-subjek (POS), objek-subjek-predikat (OSP), serta objek-predikat-subjek (OPS). Mayoritas bahasa di dunia menggunakan urutan kata SPO (termasuk bahasa Indonesia [3]) atau SOP, dengan sejumlah kecil, tetapi cukup penting, bahasa menggunakan urutan kata PSO. Tiga urutan kata lain sangat jarang ditemukan dengan urutan (dari yang terbanyak penggunaannya) sebagai berikut: POS, OSP, dan OPS [4].

Catatan kaki sunting

  1. ^ Pusat Bahasa (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 9789794071823. 
  2. ^ Comrie, Bernard (1981). Language Universals and Linguistic Typology. Oxford: Blackwell. ISBN 0631129715. 
  3. ^ H. Alwi; Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, Anton M. Moeliono (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 
  4. ^ Tomlin, Russel S. (1986). Basic word order: Functional principles. London: Croom Helm.