Ular-pohon emas adalah spesies ular pohon yang memiliki kemampuan berpindah dari pohon ke pohon. Ular ini tersebar di India bagian timur hingga Asia Tenggara.[1][2]

Ular-pohon emas
Chrysopelea ornata

Status konservasi
Risiko rendah
IUCN172609
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasReptilia
OrdoSquamata
FamiliColubridae
GenusChrysopelea
SpesiesChrysopelea ornata
Shaw, 1802

Deskripsi fisik sunting

Panjang tubuh ular-pohon emas mencapai 1.3 meter. Tubuhnya ramping dan silindris dengan kepala berbentuk oval. Tubuh bagian atas berwarna kuning emas dengan tepian sisik berwarna hitam dan dihiasi dengan bintik-bintik atau belang-belang halus berwarna kemerahan dan kehitaman. Sering pula dijumpai spesimen-spesimen yang berwarna dasar putih kekuningan dengan tepian berwarna hitam pekat, dan disertai bintik-bintik besar berwarna merah dan hitam di bagian atas badannya. Bagian bawah tubuh berwarna kuning pucat atau keputihan.[1][3]

Penyebaran dan Habitat sunting

India bagian timur, Sri Lanka, Nepal, Cina (Hong Kong, Hainan, Yunnan), Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, dan Malaysia barat. Habitat ular ini adalah pedalaman hutan hujan dan jauh dari jangkauan manusia.[4]

Sebelumnya, ular ini juga dideskripsikan terdapat di sebagian Indonesia. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut menghasilkan kesimpulan bahwa spesimen-spesimen yang ditemukan di Indonesia, adalah dari spesies C. paradisi (Ular-terbang firdaus) dan belum ada bukti kuat apakah C. ornata juga terdapat di Indonesia atau tidak.[4]

Kemampuan "terbang" sunting

Ular-pohon emas, seperti halnya jenis-jenis Chrysopelea lainnya, mampu berpindah dari pohon ke pohon dengan melayang di udara. Akan tetapi, ular ini hanya melakukannya ketika mau mencari makan atau tempat tinggal baru, atau untuk melarikan diri dari bahaya atau gangguan. Walaupun biasanya melayang dari pohon ke pohon, terkadang ular ini melayang dan menjatuhkan dirinya ke tanah. Diketahui, ular-pohon emas dapat melayang dari pohon ke pohon lain hingga sejauh 100 meter.[5]

Perilaku, makanan, dan reproduksi sunting

Ular-pohon emas aktif pada siang hari saja. Ular ini tinggal dan hidup di pepohonan yang lebat dan tinggi. Ular ini juga mampu memanjat permukaan yang licin, hal ini karena sisik bagian bawah tubuh ular ini berfungsi sebagai sisik penahan dan perekat, sehingga ular ini tidak mudah jatuh.[6]

Makanan utamanya adalah kadal, cecak, dan kelelawar kecil. Ular ini terkadang juga memakan serangga, telur burung, katak/kodok, dan juga ular lain yang lebih kecil ukurannya.[6]

Ular-pohon emas berkembangbiak dengan bertelur, biasanya ular-pohon emas melakukan perkawinan dan bertelur pada rentang bulan Mei hingga Juni. Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 6 hingga 12 butir. Panjang ular muda yang baru menetas sekitar 11.4 hingga 15.2 cm.[6][1]

Galeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b c Daniels,J. C. (2002) The Book of Indian Reptiles and Amphibians, BNHS & Oxford University Press, Mumbai, pp 106–107.
  2. ^ Ecology Asia - Snakes of Southeast Asia: page on Golden Tree Snake[1].
  3. ^ "Snakes of Sri Lanka website". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-16. Diakses tanggal 2019-01-15. 
  4. ^ a b Chrysopelea ornata | The Reptile Database
  5. ^ "Mangrove flora and fauna of Sungei Buloh Nature Park, Singapore". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-08. Diakses tanggal 2019-01-15. 
  6. ^ a b c "Jake Socha's . Flying snake FAQ". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-06. Diakses tanggal 2019-01-15. 

  • Boulenger, George A. 1890, The Fauna of British India, Including Ceylon and Burma. Reptilia and Batrachia. Taylor & Francis, London, xviii, 541 pp.
  • Daniels,J.C. 2002 The Book of Indian Reptiles and Amphibians, BNHS & Oxford University Press, Mumbai.
  • Smith, M.A. 1943. The Fauna of British India, Ceylon and Burma, Including the Whole of the Indo-Chinese Sub-Region. Reptilia and Amphibia. Vol 3 (Serpentes). Taylor and Francis, London. 583 pp.
  • Shaw, George 1802. General Zoology, or Systematic Natural History. Vol.3, part 1 + 2. G. Kearsley, Thomas Davison, London: 313-615