Topi baja turban adalah sebuah tipe topi baja dari Turki yang berukuran besar dan dikenal dengan bentuknya yang seperti bawang dan lekukan nya yang seperti kain. Nama topi baha turban diambil dari cara pemakaiannya yang biasa dipakai di atas turban. Topi baja turban biasa ditemukan di daerah dimana Kekaisaran Ottoman pernah berkuasa.[1]

Topi baja turban dari akhir abad ke-15 dengan gaya Turkmen.

Bentuk dan evolusi sunting

Topi baja Turki paling awal berbentuk kerucut dengan plat, rantai atau bantalan pelindung leher. Sejak pertengahan abad ke-14 hingga kira-kira awal abad ke-16 ukuran topi baja Turki menjadi semakin besar dan sering kali dihiasi dengan ukiran-ukiran kompleks.[2] Topi baja Kesultanan Utsmaniyah ini dikenakan oleh prajurit yang mengenakan kain turban di kepalanya, dan oleh karena itu topi baja ini diberi nama topi baja turban. Topi baja turban dikenal dengan bentuk lengkungannya yang berukuran besar. Beberapa contoh topi baja turban memiliki lekukan yang berbentuk spiral dan melandai kebawah, kemungkinan meniru lipatan-lipatan turban. Bentuk khas ini dihasilkan dengan cara menempat piringan besi atau baja tunggal langsung. Finial pada ujung atas topi baja turban dikerjakan secara terpisah. Tepi topi baja turban dipahat membentuk lekukan di atas mata. Selanjutnya pelindung elher yang terbuat dari logam dipasangkan ke bagian tepi topi turban yang kemudian diikat dengan menggunakan tali.[2] Elemen aventail topi baja turban, yaitu sebuah jala terbuat dari logam yang fleksibel, menutupi bagian wajah dan leher. Aventail biasanya dipasang dengan segel timbal yang diberi cap simbol yang biasa digunakan di keprajuritan Kekaisaran Utsmaniyah.[3] Pada bagian depan topi baja turban terdapat batangan besi pelindung hidung yang bisa diatur posisinya. Batangan pelindung hidung ini dipasang ke topi baha turban dengan menggunakan sebuah braket logam yang dipasang di sisi depan topi baja, diantara bukaan untuk mata.[4]

Dekorasi sunting

 
Topi baja turban dari akhir abad ke-15 yang bertahtakan perak dan emas.

Di Turki Utsmani, kelompok darwis tertentu mengenakan turban yang dilipat dengan jumlah yang mengikuti sebuah peraturan, setiap lipatan mewakili sebuah angka mistis dalam dunia Persufian Islam. Kemungkinan lekukan-lekukan pada topi baja turban dimaksudkan untuk menjadi simbol bahwa perang yang dilakukan oleh prajurit Turki Utsmani tersebut adalah berhubungan dengan misi relijius. Simbolisme agama yang ada pada topi baja turban menunjukkan bahwa pemakainya adalah seorang pejuang dalam sebuah Perang Suci. Topi baja turban yang berukuran berat ini, bersama dengan baju zirah pengenanya, dimaksudkan untuk dikenakan oleh kavaleri berat.[5]

Karena sifat religius dari helm turban, mereka sering kali topi baja turban tersebut memiliki tulisan kaligrafi Arab yang melambangkan kata-kata Allah yang diambil dari Quran. Tulisan-tulisan tersebut sering kali memuliakan penguasa yang diikuti oleh prajurit tersebut. Kata-kata atau doa-doa yang disadur dari Quram dipercaya dapat memberikan kekuatan tambahan kepada pemakainya atau meminta perlindungan kepada Allah. Tulisan-tulisan ini terkadang bertatahkan emas atau perak, dan dihiasi dengan motif-motif arabesque di sekelilingnya. Tambahan tatahn logam mulia biasa dilakukan di kemudian hari ketika topi baja tersebut tidak digunakan dan menjadi semacam barang dekorasi yang dipamerkan. Beberapa topi baja turban berisi tulisan-tulisan yang mengajarkna kebajikan.[5]

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ Gahir & Spencer 2006, hlm. 23.
  2. ^ a b Alexander 2015, hlm. 70.
  3. ^ "Helmet with Aventail". Heilbrunn Timeline of Art History. The Metropolitan Museum of Art. 2017. Diakses tanggal November 13, 2017. 
  4. ^ Alexander 2015, hlm. 69.
  5. ^ a b "Turban Helmet". The Metropolitan Museum of Art. The Metropolitan Museum of Art. 2017. Diakses tanggal November 13, 2017. 

Cited works sunting