Tigalingga, Dairi

kecamatan di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara


Tigalingga adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Dairi, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibukota kecamatan berada di desa Tigalingga.

Tigalingga

Kantor Kecamatan Tigalingga
Peta lokasi Kecamatan Tigalingga
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenDairi
Pemerintahan
 • CamatUntung Roy Boy Nahampun[1]
Populasi
 • Total24.428 jiwa
 • Kepadatan197/km2 (510/sq mi)
Kode pos
22252
Kode Kemendagri12.11.03
Kode BPS1210100
Luas197,00 km²
Desa/kelurahan14 desa

Sejarah sunting

 
Foto udara desa Tigalingga

Tigalingga adalah salah satu wilayah perbatasan yang oleh penguasa Belanda dulu disebut sebagai Onderdistrik van Karo Kampung. Kawasan ini meliputi lima kenegrian yakni Tigalingga, Tanah Pinem, Pegagan Hilir, Juhar Kidupen Manik, dan Lau Juhar. Dinamai Karo Kampung karena kulturnya mayoritas Karo dan kawasan ini merupakan wilayah Karo yang masuk wilayah Dairi akibat demarkasi oleh Belanda. Pada tahun 2003, kecamatan Tigalingga dimekarkan menjadi kecamatan Gunung Sitember.

Demografi sunting

Dalam Sensus Penduduk Indonesia 2020, jumlah penduduk kecamatan ini sebanyak 24.428 jiwa.[2]

Suku sunting

 
Tugu perjuangan Tigalingga

Penduduk kabupaten Dairi, pada umumnya merupakan etnis Batak Dairi, dan ada juga sebahagian besar lainnya berasal dari suku Batak Karo dan Batak Toba, serta sebagian kecil Batak Angkola dan Batak Simalungun. Beberapa suku pendatang yang umumnya berada di ibukota kabupaten, seperti suku Aceh, Jawa, Minangkabau, dan suku lainnya.

Sementara di kecamatan Tigalingga adalah kecamatan yang multi-etnis, mayoritas penduduknya merupakan Suku Toba, disusul oleh Suku Karo, Suku Pakpak, Suku Simalungun, dan terdapat juga minoritas penduduk dari Suku Jawa.

Marga yang mendominasi di Kecamatan Tigalingga beragam dan berasal dari lintas etnis; terdapat empat kelompok marga yang mencapai lebih dari 6% dari penduduk Kecamatan Tigalingga yaitu:

Sedangkan marga dari Suku Pakpak berjumlah mencapai sekitar 10,86% dari total penduduk Kecamatan Tigalingga, dimana marga terbanyak adalah Manik, Berutu, Sagala, Maibang, Padang, dan Lingga.[4]

Agama sunting

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Dairi mencatat bahwa 82,13% penduduk kecamatan ini memeluk agama Kristen, dimana Protestan 72,77% dan Katolik 9,36%. Kemudian sebagian besar lagi memeluk agama Islam yakni 17,86% dan Hindu 0,01%.[5][6] Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 77 gereja Protestan, 12 gereja Katolik dan 13 masjid.[2]

Perekonomian sunting

Sumber penghasilan utama penduduk di kecamatan Tigalingga adalah di sektor pertanian dan perkebunan rakyat. Hasil bumi musiman yang terkenal dari Kecamatan Tigalingga adalah buah durian. Kecamatan Tigalingga memiliki 1 unit pasar yang bernama Pekan Tigalingga berlokasi di Desa Tigalingga dan beroperasi setiap hari kamis.

Catatan sunting

  1. ^ Tidak termasuk marga Ginting
  2. ^ Tidak digabung dalam persatuan marga Nai Ambaton (Parna)
  3. ^ Tidak termasuk marga Angkat, Bintang, Capah, Gajahmanik, Kudadiri, Sinamo, dan Ujung

Referensi sunting

  1. ^ "Profil Camat Tigalingga". www.portal.dairikab.go.id. Diakses tanggal 19 Maret 2023. 
  2. ^ a b c "Kabupaten Dairi Dalam Angka 2021" (pdf). www.dairikab.bps.go.id. hlm. 8, 68, 156. Diakses tanggal 21 Mei 2021. 
  3. ^ "Data diolah dari Daftar Pemilih [[Pemilihan umum Indonesia 2019|Pemilu 2019]] Kecamatan Tigalingga". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-12. Diakses tanggal 2020-05-18. 
  4. ^ "Data diolah dari Daftar Pemilih [[Pemilihan umum Indonesia 2019|Pemilu 2019]] Kecamatan Tigalingga". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-12. Diakses tanggal 2020-05-18. 
  5. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 9 Februari 2022. 
  6. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Dairi". www.sp2010.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Mei 2021.