Tetrateukh berarti empat kitab hukum. Tetrateukh adalah komposisi dari empat kitab pertama Perjanjian Lama, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat dan Bilangan, yang merupakan bagian pertama dari Pentateukh dan Eneateukh.

Penyusunan sunting

Teori proses terjadinya Tetrateukh dapat dilihat dalam skema berikut ini:

Lihat Bagan:  

Sebuah komposisi pertama atau disebut juga Redaktor Yahwis-Elohis (RYE = Redaktor YE), diperkirakan terjadi pada sekitar tahun 722 SM, merupakan sebuah komposisi dari beberapa cerita yang awal-mulanya beredar dalam tradisi oral di wilayah kerajaan Israel Selatan (tradisi Yahwis, lihat juga artikel "Yahwist" dalam Wiki English disingkat “tradisi Y”) dan di wilayah kerajaan Israel Utara (tradisi Elohis, lihat juga artikel "Elohist" dalam Wiki English disingkat “tradisi E”). Komposisi ini, yang oleh Wellhausen disebut dengan “jehowistisches Geschichtswerk” (“Karya Sejarah Yehowistis”) atau lebih tepat disebut “Karya Sejarah Yerusalem” (disingkat “YG”, yang berasal dari “Jerusalemer Geschichtswerk”), merupakan sebuah kompromi pertama yang menyatukan dua tradisi yang saling berlawanan (tradisi Israel Selatan [Y] dan tradisi Israel Utara [E]).

Pada sekitar tahun 520 SM muncul teks yang berasal dari tradisi keimaman (atau disingkat “tradisi P”) yang merupakan refleksi dari sebuah reformasi teologis yang dilakukan oleh para imam pada waktu zaman pembuangan. Terdapat dua teks yang berasal dari tradisi ini, yaitu “teks dasar P” atau disingkat PG (Priesterliche Grundschrift) yang digunakan untuk mengkomposisi Tetrateukh dan “kitab hukum kesucian” (Im 17 – 26). Oleh redaktor P (RP) pada sekitar tahun 450 sM yang hidup pada zaman setelah pembuangan di Yerusalem, kedua teks dari tradisi keimaman tersebut digunakan untuk mengkomposisi Tetrateukh. Kedua teks tersebut digabungkan bersama dengan “Karya Sejarah Yerusalem” dari RYE, sehingga muncul kompromi kedua. Dari kompromi tersebut muncul Tetrateukh (Kejadian - Bilangan).

Lihat pula sunting