Takhayul Taiwan diyakini oleh penduduk Taiwan karena takhayul berasal dari legenda, cerita rakyat, tradisi, adat istiadat yang telah dipraktikkan dari generasi ke generasi, dan banyak lagi alasan lainnya. Hal ini diungkapkan oleh Yan Zhang, seorang professor dari Universitas Nasional Singapura mengatakan bahwa tradisi tidak akan mudah lenyap dari masyarakat Tionghoa, termasuk melanjutkan kepercayaan semacam takhayul.[1]

Takhayul sosial sunting

Takhayul Sosial adalah takhayul dalam perspektif masyarakat, adapun takhayul yang banyak dipercaya oleh masyarakat Taiwan adalah sebagai berikut:

  • Jika siswa memotong kuku mereka selama masa ujian, mereka akan berakhir dengan nilai yang buruk untuk hasil ujiannya.
  • Ketika orang menunjuk ke arah bulan, diyakini akan membawa nasib buruk pada diri mereka sendiri. Dikatakan bahwa Dewi Bulan Chang'e menganggap tindakan orang yang menunjuk ke bulan itu tidak sopan, sehingga dia akan memotong jari telunjuk orang yang menunjuk ke bulan.
  • Saat makan, orang tidak boleh menusuk sumpit secara vertikal di nasi, baik itu nasi sisa atau nasi baru. Sumpit yang tertusuk secara vertikal ke dalam nasi mirip dengan dupa yang dipasang ketika orang Cina mempersembahkan makanan kepada arwah nenek moyang mereka. Oleh karena itu, kesamaan ini terlihat seperti membawa nasib buruk atau “roh yang tidak diinginkan” kepada pemilik restoran.[2]
  • Jangan mengambil amplop merah sembarangan yang ditinggalkan di jalan. Biasanya, di dalam amplop merah yang tanpa pemilik dan sengaja ditinggalkan di jalan terdapat uang di dalamnya. Amplop-amplop ini sengaja ditaruh di jalanan oleh orang tua dari seorang wanita dewasa yang telah meninggal dunia. Niat di balik hal ini adalah agar ada seorang pria yang mengambilnya, yang kemudian pria tersebut harus menikahi arwah wanita yang telah meninggal. Jika pria tersebut menolak untuk menikahinya, diyakini bahwa dia akan dihantui oleh arwah wanita yang menangis sampai dia setuju untuk menikahinya.[3]
  • Saat berjudi, jangan menepuk punggung mereka. Karakter Cina untuk punggung (背) memiliki pengucapan yang sama dengan “nasib buruk”, sehingga ketika penjudi menepuk punggungnya saat berjudi, diyakini bahwa hal tersebut akan menyebabkan kesialan.
  • Sebelum memasuki penginapan, pastikan untuk mengetuk pintu kamar dan berkata “Maaf mengganggu, tapi tolong izinkan saya tinggal selama beberapa hari.” Kemudian, melangkah dengan sopan ke samping sehingga penghuni yang duluan tinggal di ruangan itu memiliki kesempatan untuk keluar. Dipercaya bahwa jika orang tidak memberitahukan tujuan kunjungan mereka, roh-roh yang tinggal di ruangan itu akan merasa seperti telah diserang tanpa permisi dan dipercaya dapat membawa nasib buruk bagi orang-orang yang tinggal di ruangan itu.
 
Sebuah elevator di satu gedung apartemen di Shanghai - lantai 4, 13 dan 14 hilang.
  • Tetrafobia adalah kepercayaan umum di seluruh Asia Timur, termasuk Taiwan, karena dalam beberapa jenis bahasa Cina, karakter untuk angka empat (四) ketika diucapkan mirip dengan karakter untuk menyebut kematian (死).[4]
  • Dalam bidang industri di Taiwan, terdapat keyakinan untuk menempatkan Kuai Kuai rasa mentega kelapa, yaitu sebuah makanan ringan yang diletakkan bersentuhan dengan mesin akan membantu mesinnya bekerja tanpa kesalahan, hal ini dikarenakan karakter Cina 乖; guāi , artinya patuh. Camilan rasa mentega kelapa dikemas dalam kantong hijau, dimana warnanya juga menandakan bahwa semuanya berfungsi dengan baik. Dalam konteks lain, Kuai Kuai yang dikemas dalam tas kuning dan merah masing-masing menandakan kekayaan dan cinta, tetapi dihindari di bidang teknologi.[5]

Takhayul pemberian hadiah sunting

Orang Taiwan dikenal saling bertukar hadiah dalam banyak kesempatan sebagai tanda hormat dan itikad baik. Dengan demikian, penting bagi mereka untuk memahami tabu dan takhayul di balik beberapa tradisi pemberian hadiah untuk menghindari kesalahpahaman yang tidak disengaja. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa benda yang menjadi tabu dan bermaksud tidak menghormati salah satu pihak.

Jika seseorang secara tidak sengaja memberi seseorang hadiah yang tabu, penerima harus memberinya sejumlah kecil uang, seperti koin $1. Hal ini dimaksudkan bahwa hadiah yang tabu itu secara teknis dibeli dan tidak diberikan sehingga takhayul akan dibatalkan.

Orang-orang diharapkan untuk tidak memberikan hal-hal berikut:

  • Jam tangan.

Ungkapan Cina untuk "memberi seseorang sebuah jam" memiliki arti yang mendasari "mengirim seseorang," namun sebaliknya diartikan sebagai harapan kematian pada si penerima hadiah dikarenakan penerima menganggap bahwa si pemberi hadiah sedang menghitung umur mereka dan mengharapkan kematian.[6]

  • Sapu tangan

benda ini biasanya dihindari sebagai pilihan saat memikirkan hadiah karena sapu tangan berfungsi untuk menghapus air mata pada saat-saat sedih. Menghadiahkan sapu tangan kepada seseorang diyakini akan membawa nasib buruk bagi penerimanya karena arti dari sapu tangan tersebut.[7]

  • Benda tajam seperti pisau atau gunting,

Sudah menjadi pemahaman umum bahwa pemberian benda tajam seperti pisau atau gunting akan dianggap sebagai orang yang ingin memutuskan hubungannya dengan penerima. Ini karena benda tajam biasanya digunakan untuk memotong dan memisahkan benda, sehingga orang-orang memasukkan fungsi memotong ini ke dalam bentuk takhayul.[7]

  • Pena merah.

Meskipun pena dianggap sebagai hadiah yang dapat diterima, pena hadiah dengan tinta merah tidak disukai. Merah umumnya merupakan warna keberuntungan dalam budaya Taiwan, tetapi dalam hal tinta merah, melambangkan darah. Oleh karena itu, menulis nama seseorang dengan warna merah akan terlihat seperti berharap luka parah atau bahkan kematian pada mereka.

Feng Shui sunting

Takhayul besar lainnya dalam budaya Taiwan adalah fengshui, juga dikenal sebagai geomansi. Pada awalnya Fengshui digunakan untuk menentukan apakah sebuah lokasi menguntungkan atau tidak dan berkembang sejak abad ke-16 hingga ke-2 sebelum masehi. Kini Fengshui digunakan untuk mengetahui keberuntungan seseorang, dari sisi bisnis, kesehatan dan lainnya.[8]

Takhayul dan cerita rakyat sunting

Takhayul memainkan peran besar dalam membentuk gaya hidup banyak orang Taiwan, terutama selama hari besar karena banyak takhayul berasal dari cerita rakyat kuno yang terus diceritakan dari satu generasi ke generasi.

Tahun Baru Imlek sunting

Tahun Baru Imlek, juga dikenal sebagai Tahun Baru Cina, dimana orang-orang merayakan tahun baru menurut kalender Cina. Selama 15 hari, banyak orang Taiwan merayakan tradisi yang telah dilakukan tahunan dan yang lebih penting, mematuhi takhayul yang berkaitan dengan hari raya ini.

Diyakini bahwa pada hari pertama Tahun Baru Imlek, beberapa dewa melakukan perjalanan kembali ke surga untuk menghormati Kaisar Giok serta memberikan laporan tentang urusan rumah tangga di Bumi, para manusia diharuskan untuk menghormati dewa-dewa ini dengan melakukan ritual membakar uang kertas. Selanjutnya, menurut legenda, diyakini bahwa selama Tahun Baru, seekor binatang buas yang dikenal sebagai Nian akan muncul dan meneror warga di desa-desa setempat. Kekacauan yang disebabkan oleh hewan tersebut hanya berhenti ketika benda berwarna merah ditempatkan di mana-mana, juga kembang api dan berbagai suara nyaring dinyalakan untuk menakut-nakuti binatang itu.[9]

Sehingga sudah menjadi tradisi bahwa pada hari pertama Tahun Baru Imlek, kembang api dan petasan dinyalakan dengan tujuan untuk mengusir kesialan, roh atau energi yang tidak baik. Selain itu, karena warna merah melambangkan keberuntungan, sehingga memakai pakaian warna merah dan mendekorasi rumah dengan pernak-pernik berwarna merah akan membawa keberuntungan besar.

Selain hal tersebut, beberapa takhayul lain yang dianut masyarakat Taiwan saat Tahun Baru Imlek adalah [10]:

  • Meunasi hutang sebelum Tahun Baru Imlek dimulai.

Terdapat kepercayaan bahwa tidak boleh memulai tahun yang baru dengan memulai hutang baru atau meminjamkannya. Juga jangan menagih hutang kepada peminjam karena nasib sial akan terus mendatangi sepanjang tahun. Sehingga urusan hutang haruslah selesai sebelum Tahun Baru Imlek.

  • Bersih-bersih rumah sebelum hari pertama Tahun Baru Imlek

Menurut Feng shui, memiliki rumah yang bersih dan rapi memungkinkan energi mengalir lebih lancar, yang akan memberikan kemakmuran bagi penghuninya. Dipercaya juga bahwa dengan membersihkan sampah dan bagian-bagian rumah yang kotor, itu akan menghilangkan kesialan dan energi buruk yang telah terkumpul selama setahun terakhir.

  • Mengganti tanaman yang layu dengan yang baru.

Banyak orang Taiwan percaya bahwa tanaman memberikan energi hidup dan di mana ada energi baik yang hidup maka ada bersih-bersih untuk mendapatkan sirkulasi energi yang baik di lingkungan tersebut. Apabila ada tanaman yang layu berarti ada energi yang tertahan dan menyebabkan ketidakberuntungan.

  • Tetap begadang di malam Tahun Baru Imlek [11] .

Banyak orang meyakini bahwa tradisi begadang pada hari sebelum Tahun Baru Imlek adalah untuk memberkati orang tua mereka dengan umur panjang. Takhayul di balik praktik ini terkait dengan legenda Nian yang menyerang desa-desa Tiongkok kuno. Menurut legenda, penduduk desa akan menjaga jalanan dan membuat rumah mereka terlihat terang untuk menjauhkan Nian. Tradisi begadang pada malam Tahun Baru Imlek dan menyalakan lampu sekarang menjadi kebiasaan untuk mengusir roh jahat.

 
Pawai Tahun Baru Imlek terbesar di luar Asia, di Chinatown, Manhattan.
  • Jangan pernah membuang sampah di hari pertama Tahun Baru Imlek.

Saat Tahun Baru Imlek dimulai, diyakini bahwa setiap orang diberkahi dengan awal yang baru untuk tahun yang baru, jadi jika orang tersebut membuang sampah pada hari pertama di Tahun Baru Imlek, itu berarti mereka membuang keberuntungan dan energi baik yang telah diberikan Tahun Baru kepada mereka.

  • Jangan keramas di hari pertama Tahun Baru Imlek.

Karakter Cina untuk rambut (髮) memiliki pengucapan yang mirip dengan karakter Cina untuk "makmur" (發). Oleh karena itu, dilarang bagi orang-orang untuk mencuci rambut mereka pada hari pertama Tahun Baru Imlek karena akan dianggap sebagai mencuci kemakmuran mereka untuk satu tahun ke depan.

  • Menyapu ke arah luar rumah.

Selama beberapa hari pertama Tahun Baru Imlek, diusahakan untuk tidak menyapu rumah terlebih dahulu karena ditakutkan keberuntungan akan ikut tersapu dan terbuang. Besok haribarulah diperbolehkan menyapu rumah yang dimulai dari pintu utama menuju tengah rumah dan tidak diperbolehkan menyapu ke arah pintu keluar. Hal ini ditakutkan keberuntungan yang tersisa juga ikut tersapu.

  • Jangan pernah memegang benda tajam, seperti pisau dan gunting, selama beberapa hari pertama Tahun Baru Imlek.

Kecuali memasak, orang dilarang menggunakan benda tajam selama beberapa hari pertama Tahun Baru Imlek. Karena pisau, gunting, dan benda tajam lainnya umumnya digunakan untuk memotong benda dan diyakini dapat memotong rejeki yang baru. Sehingga semua benda tajam disimpan selama perayaan Tahun Baru.

  • Hindari berkata kasar dan ngobrol tentang kematian.

Penggunaan kata-kata kasar dan kematian dianggap tabu karena banyak orang Taiwan percaya bahwa setiap obrolan tentang peristiwa yang tidak menguntungkan akan mengutuk pembicara dengan nasib buruk. Selain itu air mata dan kemarahan bisa menyebabkan duka terus datang sepanjang tahun.

  • Menyajikan ikan untuk lauk makan selama 15 hari .

Karena karakter Cina untuk ikan (魚) diucapkan sebagai “yu,” yang memiliki pengucapan yang sama dengan karakter untuk “surplus” (餘), maka penting bagi mereka untuk makan ikan selama Tahun Baru dan hari besar lainnya sebagai harapan untuk keberuntungan. Namun, orang diharapkan untuk sengaja meninggalkan bagian seperti ekor atau kepala ikan di akhir makan mereka karena menunjukkan harapan untuk kelimpahan keberuntungan di tahun mendatang.

Festival Hantu sunting

Dalam numerologi Cina, angka 7 dianggap tidak menguntungkan jika dikaitkan dengan Festival Hantu, yang dimulai pada malam kelima belas bulan ketujuh. Beberapa tabu yang terdapat dalam perayaan ini adalah sebagai berikut [12] :

 
Patung kertas Raja Hantu di Shatin, Hong Kong.
  • Hindari berenang dan genangan air apapun, sehingga roh jahat tidak bisa menenggelamkan yang masih hidup dan mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup. Aktivitas berbasis air seperti mandi tidak boleh dilakukan setelah tengah malam. Menyisir rambut, juga tidak boleh dilakukan setelah tengah malam, karena cermin dapat mengungkapkan keberadaan hantu. Namun, merawat rambut dianggap penting, karena makhluk halus menganggap orang yang acak-acakan sebagai sesama hantu. Kekuatan Yin berlimpah menjelang tengah malam, sehingga ulang tahun tidak boleh dirayakan saat itu, karena hantu bisa muncul segera setelah lilin padam.
  • Tidak boleh keluar sendirian di malam hari terutama bagi kaum muda, karena ada anggapan mereka lebih rentan terhadap kerasukan roh. Seseorang harus menghindari diculik oleh pengemudi hantu dengan cara untuk tidak menggunakan transportasi umum terakhir yang tersedia.
  • Tidak boleh bersiul di malam hari karena bersiul dipercaya dapat memanggil roh jahat. Lonceng angin tidak boleh digantung, karena suaranya mirip dengan dering jiwa, yang suaranya memanggil hantu.
  • Penonton pertunjukan opera Taiwan tidak boleh duduk di barisan depan, karena barisan pertama disediakan untuk roh.
  • Tidak boleh mengambil uang dari tanah karena akan membawa nasib buruk. Meraih kertas joss yang dijatuhkan dianggap sebagai penghinaan terhadap roh.
  • Respon ketika bahu kita ditepuk, kita harus memutar seluruh tubuh. Memutar kepala saja akan memadamkan nyala dari salah satu dua api pelindung yang ada di pundak makhluk hidup.
  • Jangan membunuh serangga yang jarang muncul di daerah pemukiman, karena diyakini bahwa serangga tersebut adalah reinkarnasi dari leluhur yang sedang mengunjungi kerabat.
  • Jangan menjemur pakaian di luar karena akan ada arwah memakainya untuk menghangatkan badan atau untuk masuk ke dalam rumah dengan menyamar menggunakan pakaian yang dijemur.
  • Jangan bersandar pada dinding karena diyakini bahwa hantu berkumpul di dekat dinding untuk tetap dingin.
  • Jangan kencing di pohon karena akan membuat Dewa Pohon marah.
  • Hindari urusan kehidupan utama selama sebulan, seperti pernikahan, membeli rumah atau mobil, memulai bisnis, dan operasi di rumah sakit.
  • Konsumsi konten horor harus dihindari, karena menguras energi Yang. Saat membicarakan tentang hantu, sebut mereka sebagai "saudara yang baik" atau "saudara perempuan yang baik".
  • Jangan membuka payung di dalam ruangan. Tindakan ini diyakini dapat menarik energi Yin saat hantu berkumpul untuk perlindungan dari matahari. Selain itu, karena karakter Cina untuk payung (傘) dan pencar (散) adalah homofon, membuka payung di dalam ruangan dianggap menyebarkan kekayaan dan keluarga seseorang.
  • Warna dalam budaya Cina memiliki arti menguntungkan atau tidak menguntungkan, dan orang-orang menghindari mengenakan pakaian monokrom hitam, merah, atau putih.
  • Disarankan agar seseorang pergi ke kuil untuk membuat persembahan sebagai ganti perlindungan dari hantu. Jika ada persembahan yang terganggu, mohon maaf kepada yang masih hidup dan yang sudah meninggal. Jimat yang menggambarkan Guan Yu atau Zhong Kui dapat dipakai untuk perlindungan selanjutnya.
  • Umat Buddha di Taiwan menjadi vegetarian selama festival berlangsung.

Lihat Juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ Surya, Anton (15 April 2021). "Mengapa Orang Tionghoa Percaya Takhayul?". Kompasiana. Diakses tanggal 7 April 2022. 
  2. ^ Santoso, Arif Setyabudi (4 Juli 2019). Santoso, Arif Setyabudi, ed. "3 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Taiwan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 7 April 2022. 
  3. ^ Redaksi (23 Agustus 2018). "Viral di Taipei Hangbao Amplop Merah bberisi uang ditemukan di atas skuter pria ini ketakutan untuk dikawinkan dengan hantu pengantin". Tribunnews. Diakses tanggal 7 April 2022. 
  4. ^ Redaksi (4 November 2021). "Mitos atau Fakta: Angka 4 Bawa Sial?". CNN Indonesia. Diakses tanggal 7 April 2022. 
  5. ^ Redaksi (22 Mei 2021). "Camilan anak-anak Taiwan yang berevolusi menjadi 'jimat keberuntungan' agar mesin elektronik tidak rusak". BBC.com. Diakses tanggal 7 April 2022. 
  6. ^ Redaksi (27 Januari 2015). "Berikan hadiah jam dianggap tabu di Taiwan". BBC.com. Diakses tanggal 7 April 2022. 
  7. ^ a b glory, Debora (2 Desember 2017). "Tata Krama Memberi dan Menerima Hadiah di Taiwan". Nihaoindo.com. Diakses tanggal 7 April 2022. 
  8. ^ Wahyuni, Tri (18 Februari 2015). "Sepenggal Sejarah Tentang Feng Shui dan Ramalan Keberuntungan". CNN Indonesia. Diakses tanggal 8 April 2022. 
  9. ^ Wisnubrata (1 Februari 2022). Wisnubrata, ed. "Mengapa Merah Menjadi Warna Resmi Saat Perayaan Imlek?". Kompas.com. Diakses tanggal 8 April 2022. 
  10. ^ Tambunan, BJepriyanti dkk (2017). Mitos Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek. Medan: Universitas Sumatera Utara. 
  11. ^ Muttaqin, Adhar (24 Januari 2020). "Tradisi Begadang di Malam Imlek dan Maknanya Bagi Warga Tionghoa". detikcom. Diakses tanggal 8 April 2022. 
  12. ^ Redaksi (21 Agustus 2020). "Mitos Bulan Hantu, Bulan Tujuh Penanggalan Tionghoa". Radio Taiwan Internasional. Diakses tanggal 8 April 2022.