Suzuki Shogun

sepeda motor bebek

Suzuki Shogun adalah sepeda motor produksi Suzuki Motor Corporation di Indonesia. Sepeda motor ini mulai digunakan PT Indomobil Niaga International (IMNI) untuk bebek 4-tak pertamanya sejak 1995.

Suzuki Shogun

Suzuki Shogun 110R (2002)
ProdusenSuzuki
Perusahaan indukSuzuki Motor Corporation
Tahun Produksi1995 - 2014
Model berikutnyaSuzuki Shogun 125
Kelas110cc (1995-2003)
125cc (2004-2014)
Mesin4 langkah
Sistem transmisi4 percepatan
Sepeda motor terkaitSuzuki Shogun 125

Sejarah sunting

Kilas balik akan sejarah motor bebek Suzuki Shogun lumayan panjang. Nama Shogun mulai digunakan PT Indomobil Niaga International (IMNI) untuk bebek 4-tak pertamanya sejak 1995. Suzuki Shogun adalah sepeda motor yang paling lama di antara tipe lain yang masih dijual dan diproduksi hingga sekarang. Suzuki Shogun juga mencatat sejarah yang fenomenal, karena merupakan sepeda motor 4-tak tercepat di zamannya ketika itu. Dalam perkembangannya, memang beberapa langkah yang diambil produsen ini sempat membingungkan pasar.

Saat Suzuki Shogun 110 sedang populer, produksinya lalu dihentikan. Nama itu kemudian digunakan untuk Suzuki Shogun versi 125cc. Penggantian ini terjadi pada awal tahun 2004, karena sepeda motor 125cc menarik minat karena pada saat itu hanya tersedia Honda Karisma. Dalam memperkenalkan produk ini, Suzuki Shogun memiliki jurus khusus dibandingkan merek lain. PT IMNI selalu membuat atau menggelar Suzuki Jelajah Negeri. Ajang ini merupakan pembuktian ketangguhan Suzuki Shogun. “Ini membuktikan ketangguhan Shogun serta keunggulan lainnya,” ujar Subronto Laras, Presiden Direktur PT Indomobil Suzuki International saat akhir perjalanan SJN III yang menempuh jarak 20.000 km.

Perilisan Suzuki Shogun sunting

Berikut ini adalah tipe-tipe Suzuki Shogun 110cc yang telah dirilis sejak perilisan perdana hingga versi terbarunya:

Suzuki Shogun 1995-1997 sunting

Shogun yang pertama diproduksi diberi kode FD110. Saat pertama kali diluncurkan, sepeda motor ini masih menggunakan teromol pada sistem pengereman. Model lampu utamanya masih seperti Suzuki Tornado yang seperti robot (kotak dan gembung). Bodi masih seperti Suzuki Tornado 110cc yang serba gemuk. Suzuki Shogun dianggap sebagai pelopor motor bebek 4-tak dengan bodi aerodinamis. Ketika itu sepeda motor lain masih berkutat dengan bodi kaku dan terkesan berpenampilan primitif.

Generasi pertama ini punya CDI yang banyak dilacak mekanik balap, karena non-limiter dan tahan lama. Pada material kruk as yang lebih kuat dan lebih stabil. Batang klepnya yang kuat, juga menjadi incaran mekanik. Komponen lain yang diakui ketangguhannya adalah rantai keteng dan kampas kopling yang awet.

Suzuki Shogun 1997-1999 sunting

Akselerasi dan top-speed Shogun 110 tidak diragukan di zamannya untuk ukuran bebek 4-tak. Ketika itu kapasitas silinder paling besar. Ketika itu, Suzuki coba memenuhi kemauan pasar. Maka diluncurkanlah Suzuki Shogun 110 yang dilengkapi rem cakram seperti teknologi rem Suzuki Tornado GS110.

Mesin mengalami perubahan, terutama pada kruk as. Bobotnya lebih berat sedikit dibanding generasi sebelumnya, yaitu 2,25 kg. Oleh mekanik balap kerap dijadikan pilihan kedua bila versi pertama tidak ada.

Suzuki Shogun 2000-2003 sunting

Sejak Suzuki Shogun 110 laku berat di pasaran, kemudian pabrikan Honda memproduksi Honda Supra X pada akhir tahun 1997. Bodi Supra lebih terlihat ramping dan tidak bergetar. Hal ini membuat pabrikan Suzuki merevisi ulang tampilan Shogun lama yang terkesan gemuk.

Pada tahun 2000, New Suzuki Shogun 110 diluncurkan dengan bodi yang lebih seksi. Bodi ramping dan lampu sipit menjanjikan berkendara yang lebih ringan, namun mesinnya tidak sekuat generasi awal. Material kruk as tidak lagi diproduksi di Jepang, tetapi diproduksi di Thailand. Sehingga kualitas materialnya kurang bagus. Ini merupakan Suzuki Shogun terakhir untuk model 110cc.