Stereotip rasial, stereotip etnis, atau stereotip nasional adalah sistem kepercayaan tentang karakteristik tertentu yang ada dalam suatu kelompok etnis atau bangsa beserta status, masyarakat dan norma budaya mereka.

Buku anak-anak abad ke-19 yang menuliskan bahwa orang Belanda adalah ras yang pekerja keras, dan orang Tionghoa adalah orang-orang yang menghormati orang tuanya.

Stereotip ini dapat tentang ras/suku/warga negara mereka buat sendiri, atau stereotip tentang orang/etnis asing. Stereotip yang dibuat untuk bangsa sendiri dapat digunakan untuk mendukung identitas nasional, karena ada keterkaitan bersama terhadap suatu ciri-ciri atau karakteristik tertentu.[1]

Contoh sunting

Sebuah survei Pew Research Center menemukan bahwa di antara negara-negraa Eropa, rata-rata orang yang disurvei mengatakan bahwa orang Jerman merupakan pekerja keras dan paling tidak korupsi, sementara orang Yunani paling malas, dan orang Italia paling korupsi.[2]

Keabsahan stereotip sunting

Stereotip terkadang dianggap memiliki kandungan kebenaran di dalamnya.[3][4] Namun penelitian menemukan bahwa stereotip rasial tidak dapat dipercaya begitu saja.[5][4]

Stereotip rasial orang Perancis sebagai orang yang romantis berlawanan dengan fakta bahwa survei menunjukkan 76% orang Perancis terkadang mengalami masalah kekurangan perhatian.[6]

Stereotip rasial biasa digunakan di dalam lelucon rasial, yang sering kali dianggap ofensif. Siklus lelucon seperti kamu punya dua sapi, seorang Inggris, Irlandia, dan Skotlandia banyak digunakan untuk mengilustrasikan konsep perbedaan budaya.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Terracciano A, Abdel-Khalek AM, Adám N, et al. (Oct 2005). "National character does not reflect mean personality trait levels in 49 cultures". Science. 310 (5745): 96–100. Bibcode:2005Sci...310...96T. doi:10.1126/science.1117199. PMC 2775052 . PMID 16210536. 
  2. ^ Graphic detail Charts, maps and infographics (2012-05-30). "Greeks say they are the hardest-working European nation: Stereotypes of Europe". The Economist. Diakses tanggal 2013-10-14. 
  3. ^ "Why do people find racist jokes funny?". BBC News. 2002-05-07. Diakses tanggal 2009-01-22. 
  4. ^ a b "The Inaccuracy of National Character Stereotypes", J Res Pers. 2013 Dec 1; 47(6), DOI:10.1016/j.jrp.2013.08.006
  5. ^ "Science gets the last laugh on ethnic jokes". MSNBC.  (2005)
  6. ^ "Latin lovers? Frigid Brits? Mythbusting sexy stereotypes - Health - Sexual health - Sexploration". NBC News. 2011-01-07. Diakses tanggal 2013-10-14. 

Bacaan lebih lanjut sunting