Stasiun Kaliwedi

stasiun kereta api di Indonesia

Koordinat: 6°35′12″S 108°23′06″E / 6.586554°S 108.384976°E / -6.586554; 108.384976{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman

Stasiun Kaliwedi
Kaliwedi
+6 m
Sisa-sisa reruntuhan Stasiun Kaliwedi, 2023
Lokasi
Koordinat6°34′59″S 108°23′15″E / 6.58306°S 108.38750°E / -6.58306; 108.38750Koordinat: 6°34′59″S 108°23′15″E / 6.58306°S 108.38750°E / -6.58306; 108.38750
Ketinggian+6 m
Operator
Letak
Jumlah peronSatu peron sisi
Jumlah jalur3 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka3 Juni 1912; 111 tahun lalu (1912-06-03)
Ditutup6 Januari 2002; 22 tahun lalu (2002-01-06)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Bangunan eks Stasiun Kaliwedi, 2012
Bangunan eks Stasiun Kaliwedi, 2012

Stasiun Kaliwedi (KLW) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Kaliwedi Lor, Kaliwedi, Cirebon. Stasiun yang terletak pada ketinggian +6 m ini termasuk dalam Daerah Operasi III Cirebon serta merupakan stasiun kereta api paling barat di Kabupaten Cirebon. Stasiun ini berada di sebelah utara Stasiun Arjawinangun dan di sebelah selatan Stasiun Kertasemaya.

Sejarah sunting

Stasiun Kaliwedi merupakan stasiun kereta api yang dibangun bersamaan dengan jalur kereta api Cikampek menuju Cirebon hingga selesai dibangun pada 3 Juni 1912, bertujuan untuk menghubungkan jalur Staatsspoorwegen (SS) dengan jalur Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS).[3][4]

Pada saat masih aktif, stasiun ini memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus ditambah sepur badug yang menyambung jalur 1.[5] Stasiun ini masih ada sisa bangunannya, dan papan namanya pun masih terpasang. Sebelum ditutup, stasiun ini melayani persilangan dan penyusulan antarkereta api. Layanan ini diteruskan hingga akhirnya ditutup tanggal 6 Januari 2002 setelah diselesaikannya jalur ganda Cikampek-Cirebon. Jalur ganda tersebut selesai pembangunannya pada tahun 2007.[6]

Bangunan stasiun ini kini dirobohkan atapnya, dan sebagian dindingnya sudah dihancurkan. Meski bangunan stasiun ini merupakan peninggalan Staatsspoorwegen, saat ini tidak ada restorasi apalagi preservasi untuk stasiun ini. Bangunan stasiun beserta emplasemennya dianggap angker oleh masyarakat setempat.[7]

Insiden sunting

Pada 15 November 2011, kereta api Argo Jati menabrak Suzuki APV pada perlintasan tanpa palang pintu desa Guwa kidul, Kaliwedi, Cirebon sekitar 500 meter dari stasiun. Lima orang tewas dalam kejadian tersebut.[8][9]

Galeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997-). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  4. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  5. ^ Ikhtisar Lintas dan Emplasemen. Bandung: Perumka. 1992. hlm. 06–056. 
  6. ^ Direktorat Jenderal Perkeretaapian (2010). Rencana Strategis Kementerian Perhubungan 2010-2014 Bidang Perkeretaapian (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-24. Diakses tanggal 2021-03-26. 
  7. ^ Cahyana, L., ed. (2019-11-08). "5 Lokasi Seram di Cirebon, Seseram Lokasi Syuting Ratu Ilmu Hitam". Tempo.co. Diakses tanggal 2021-10-20. 
  8. ^ (Indonesia) "metrotvnews.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-26. Diakses tanggal 2011-11-21. 
  9. ^ (Indonesia) "regional.kompas.com". Diakses tanggal 2011-11-21. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kertasemaya
ke arah Cikampek
Cikampek–Cirebon Prujakan Arjawinangun