Situs Purbakala Cipari

taman di Indonesia

Situs Purbakala Cipari merupakan situs peninggalan megalitik di Kabupaten Kuningan. Situs ini diduga sebagai sebuah situs desa permukiman purbakala dengan karakateristik peninggalan bangunan megalitik, seperti kubur batu dan menhir.[1]

Lokasi sunting

Situs ini terletak di Kampung Cipari, Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Berada pada ketinggian 661 meter dari permukaan laut, situs ini tepat berada di kaki Gunung Ciremai dan berjarak sekitar empat kilometer dari Kota Kuningan Jawa Barat.

Penemuan dan Penelitian sunting

Situs Cipari ditemukan pada tahun 1972 dengan adanya sebuah peti kubur batu yang merupakan satu ciri dari kebudayaan masa prasejarah. Penelitian/ekskavasi arkeologi secara sistematis, di bawah pimpinan Teguh Asmar yang dilakukan mulai tahun 1975 menghasilkan temuan-temuan perkakas dapur, gerabah, perunggu, dan bekas-bekas fondasi bangunan. Situs ini terhitung cukup lengkap menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu.

Interpretasi sunting

Bertolak dari analisis litologi, stratigrafi, dan kelompok benda temuan, Situs Cipari pernah mengalami dua kali masa pemukiman, yaitu masa akhir Neolitik dan awal pengenalan bahan perunggu yang berkisar tahun 1000 SM sampai dengan 500 SM.[1]

Masyarakat pendukung kebudayaan di Situs Cipari telah mengenal organisasi yang baik beserta kepercayaan yang erat bertalian dengan pemujaan nenek moyang dengan adat mendirikan bangunan dari batu-batu besar atau megalitik.

Dasar dari keseluruhan tradisi megalitik ini adalah kepercayaan akan adanya hubungan erat antara yang masih hidup dengan yang telah mati atas kesejahteraan manusia, ternak dan pertanian. Juga terdapat keyakinan bahwa semua kebaikan atau tuah dari seorang kerabat yang telah mati dapat dipusatkan pada monumen-monumen yang didirikan untuk menjadi medium penghormatan, menjadi takhta kedatangan, sekaligus menjadi lambang bagi si mati. Jasa amal atau kebaikan dapat diperoleh dengan mengadakan pesta-pesta atau upacara-upacara tertentu yang mencapai titik puncaknya dengan mendirikan monumen-monumen tersebut. Kebaikan tidak hanya akan memberikan prestasi dam kehidupan tetapi juga menjamin nasib yang lebih baik lagi dalam hidup sesudah mati nanti.

Hal demikian menjadi pelindung tingkah laku seseorang dan pemusatannya kepada monumen akan menambah kekayaan, derajat, serta mempertinggi kesejahteraan beserta hasil cocok tanamnya.[2]

Augmented Reality Museum Cipari sunting

Di museum Cipari ini terdapat sebuah aplikasi baru bernama AR CIPARI. Aplikasi ini memanfaatkan teknologi Augmented Reality yaitu sebuah teknologi yang menggabungkan dunia maya 3D dengan lingkungan nyata. Pada aplikasi ini akan menampilkan objek 3D benda - benda purbakala di museum Cipari. Aplikasi ini memerlukan penanda ataur marker yang telah didafkarkan pada aplikasi yang dibuat.

Berikut adalah sample marker yang telah dibuat :

Cawan sunting

 

Jambaran sunting

 

Kendi sunting

 

Kekeb sunting

 

Referensi sunting

Koordinat: 6°57′43.41″S 108°28′9.23″E / 6.9620583°S 108.4692306°E / -6.9620583; 108.4692306