Sauropterygia ("sirip kadal") adalah takson beragam reptil air yang punah yang berkembang dari nenek moyang terestrial segera setelah kepunahan Permian akhir dan berkembang selama Trias sebelum semua kecuali Plesiosauria punah pada akhir periode itu. Plesiosauria melanjutkan diversifikasinya sampai akhir Mesozoikum. Sauropterygia disatukan oleh adaptasi radikal korset bahu, beradaptasi untuk kayuhan sirip yang kuat. Beberapa sauropterygian akhir, seperti pliosauroidea, mengembangkan mekanisme yang mirip di pelvis mereka. Yang membuat unik dari reptil lain, sauropterygia menggerakan ekornya secara vertikal seperti cetacea dan sirenia modern.[1]

Sauropterygia
Periode Trias Awal - Kapur Akhir, 247–66 jtyl

Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasReptilia
SuperordoSauropterygia
Owen, 1860
Subkelompok

Asal usul dan evolusi sunting

Sauropterygia paling awal muncul sekitar 245 juta tahun yang lalu (Ma), pada awal periode Trias: sauropterygia pasti yang pertama dengan datum stratigrafi yang tepat terletak dalam divisi Spathian zaman Olenekium di Tiongkok Selatan.[2] Contoh awal berukuran kecil (sekitar 60 cm), hewan mirip kadal semiakuatik dengan kaki panjang (pachypleurosauria), namun mereka tumbuh sampai beberapa meter dan tersebar ke perairan dangkal (nothosauroidea). Kepunahan Trias-Jura memusnahkan mereka semua kecuali plesiosauria. Selama Jura Awal, reptil air ini berdiversifikasi dengan cepat menjadi plesiosauria leher panjang berkepala kecil, dan pliosauria leher pendek berkepala besar. Sebenarnya, dahulu orang mengira plesiosauria dan pliosauria adalah dua superfamili yang berbeda yang mengikuti garis evolusi yang terpisah. Sekarang tampaknya ini hanyalah morfotipe karena kedua jenis berevolusi beberapa kali, dengan beberapa pliosauria berevolusi dari nenek moyang plesiosauria, dan sebaliknya.

Klasifikasi sunting

Klasifikasi sauropterygia tampaknya sulit. Tuntutan lingkungan akuatik menyebabkan fitur yang sama berevolusi beberapa kali di antara reptil, sebuah contoh evolusi konvergen. Sauropterygia adalah diapsida, dan sejak 1900an akhir, Ilmuwan mengira bahwa mereka mungkin berkerabat dekat dengan kura-kura. Placodontia yang berbadan besar dan pemakan moluska kemungkinan juga sauropterygia, atau pertengahan diantara eosauropterygia klasik dan kura-kura. Beberapa analisis hubungan sauropterygia sejak awal 2010an telah menunjukkan bahwa mereka lebih dekat hubungannya dengan archosauria (burung dan crocodilia) daripada lepidosauria (kadal dan ular).[3] Kladogram yang ditampilkan selanjutnya adalah hasil analisis hubungan sauropterygia (hanya menggunakan bukti fosil) yang dilakukan oleh Neenan dan rekan-rekannya, pada tahun 2013.[4]

Pantestudines  

 Lepidosauromorpha 

Kuehneosauridae  

Lepidosauria  

 Archosauromorpha 

Prolacertiformes

Choristodera

Rhynchosauria

Trilophosaurus  

Archosauriformes  

Ichthyopterygia  

Thalattosauria

Eusaurosphargis

Hanosaurus

Helveticosaurus

Sinosaurosphargis

 Sauropterygia 

Placodontiformes  

 Eosauropterygia 
 Pistosauria 

Yunguisaurus

Plesiosauria  

Pistosaurus  

Augustasaurus

Corosaurus

Cymatosaurus

 Nothosauria 

Simosaurus

Germanosaurus

Nothosaurus  

Lariosaurus  

Diandongosaurus

 Pachypleurosauria 

Dianopachysaurus

Keichousaurus

Wumengosaurus

Anarosaurus-Dactylosaurus

Neusticosaurus-Serpianosaurus

Kladogram di bawah mengikuti hasil yang paling mungkin dari sebuah analisis kekerabatan kura-kura menggunakan bukti fosil dan genetik oleh M.S. Lee, pada tahun 2013. Analisis ini menyelesaikan Sauropterygia sebagai kumpulan parafiletik dari kura-kura batang.[5]

Crown Reptilia/

Pan-Lepidosauria / Lepidosauromorpha 

Archelosauria/
Pan-Archosauria

Choristodera 

Archosauromorpha s. s.

Prolacertiformes  

Trilophosaurus 

Rhynchosauria 

Archosauriformes 

Pan-Testudines/

Eosauropterygia  

Placodontia  

Sinosaurosphargis

Odontochelys

 Testudinata 

Proganochelys

Testudines 

Pantestudines
Archosauromorpha s. l.
Sauria

Dalam analisis kladistika pada tahun 2015, Sauropterygia ditempatkan dalam Pantestudines:[6]

Sauria 

Archosauromorpha  

 Lepidosauromorpha 

Kuehneosauridae 

Lepidosauria

Squamata 

Rhynchocephalia 

 Pantestudines 
Sauropterygia

Eosauropterygia 

Sinosaurosphargis

Placodontia 

Eunotosaurus

Pappochelys 

Odontochelys

 Testudinata 

Proganochelys

Testudines 

(=Ankylopoda)
(=Archelosauria)

Ukuran dan ekologi sunting

Setiap morfotipe mengisi peran ekologis tertentu. Pliosauria besar, seperti Rhomaleosaurus, Liopleurodon dan Pliosaurus dari periode Jura, dan juga Kronosaurus dan Brachauchenius dari periode Kapur, adalah predator puncak di laut Mesozoikum, dengan panjang sekitar 7 hingga 12 meter, dan mengisi peran ekologis yang serupa dengan paus pembunuh saat ini. Sementara itu, plesiosauria berleher panjang, termasuk yang berleher sedang-panjang, seperti Plesiosauridae dan Cryptoclididae dengan panjang 3 hingga 5 meter, dan Elasmosauridae dari periode Jura dan Kapur, yang berevolusi secara progresif dengan leher yang lebih panjang dan fleksibel, sehingga pada Kapur tengah dan akhir, panjang seluruh hewan lebih dari 13 meter (misalnya Elasmosaurus) - meskipun, karena sebagian besar lehernya, ukuran tubuh sebenarnya jauh lebih kecil daripada pliosauria yang lebih besar. Bentuk-bentuk berleher panjang ini tidak diragukan lagi memakan ikan, yang mungkin mereka jerat di rahangnya yang bergigi dengan gerakan cepat di leher dan kepala.

Referensi sunting

  1. ^ Sennikov, A. G. (2019). "Peculiarities of the Structure and Locomotor Function of the Tail in Sauropterygia". Biology Bulletin. 46 (7): 751–762. doi:10.1134/S1062359019070100. 
  2. ^ Ji Cheng, et al. 2013. "Highly diversified Chaohu fauna (Olenekian, Early Triassic) and sequence of Triassic marine reptile faunas from South China", in Reitner, Joachim et al., eds. Palaeobiology and Geobiology of Fossil Lagerstätten through Earth History p. 80
  3. ^ Lee, M. S. Y. (2013). "Turtle origins: Insights from phylogenetic retrofitting and molecular scaffolds". Journal of Evolutionary Biology. 26 (12): 2729–2738. doi:10.1111/jeb.12268 . PMID 24256520. 
  4. ^ Neenan, J. M.; Klein, N.; Scheyer, T. M. (2013). "European origin of placodont marine reptiles and the evolution of crushing dentition in Placodontia". Nature Communications. 4: 1621. doi:10.1038/ncomms2633 . PMID 23535642. 
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama scaffold2013
  6. ^ Schoch, Rainer R.; Sues, Hans-Dieter (24 June 2015). "A Middle Triassic stem-turtle and the evolution of the turtle body plan". Nature. 523 (7562): 584–587. doi:10.1038/nature14472. PMID 26106865. 

Pranala luar sunting