Sauerkraut

kubis putih atau kubis yang diawetkan dengan fermentasi asam laktat

Sauerkraut (/ˈs.ərkrt/; Jerman: [ˈzaʊɐˌkʁaʊt] kol asam)[1] adalah makanan khas Jerman yang terbuat dari kubis yang diiris halus dan difermentasi oleh berbagai bakteri asam laktat, seperti Leuconostoc, Lactobacillus dan Pediococcus.[2][3] Sauerkraut dapat bertahan lama dan memiliki rasa yang cukup asam, hal ini terjadi disebabkan oleh bakteri asam laktat yang terbentuk saat gula di dalam sayuran berfermentasi.

Infotaula de menjarSauerkraut
Asal
Keahlian memasakHidangan Belarus, Masakan Jerman, Masakan Rusia, Czech cuisine (en), masakan Polandia, Alsatian cuisine (en), Masakan Austria, Latvian cuisine (en), hidangan Hungaria, Hidangan Swiss dan cuisine of Champagne (en)
Rincian
Jenisfermentasi dan Lauk
Bahan utamaAsam laktat dan Kubis
Sosis dan sauerkraut disajikan di atas piring
Eisbein yang diasinkan dan sauerkraut

Sejarah sunting

Kubis yang dicampur dengan garam dan cairan yang bersifat asam sebenarnya sudah ada sejak zaman prasejarah namun kemungkinan dideskripsikan pertama kali oleh Gaius Plinius Secundus pada abad pertama Masehi. Cara pembuatan sauerkraut seperti sekarang diperkirakan berkembang sekitar tahun 1550 hingga 1750.

Pada tahun 1776, Kapten James Cook diberi penghargaan Medali Copley setelah membuktikan sauerkraut berkhasiat sebagai makanan pencegah skorbut di kalangan pelaut Inggris ketika melakukan pelayaran jauh.[2]

Sauerkraut
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
Energi78 kJ (19 kcal)
4.3 g
Gula1.8 g
Serat pangan2.9 g
0.14 g
0.9 g
VitaminKuantitas
%AKG
Vitamin B6
10%
0.13 mg
Vitamin C
18%
15 mg
MineralKuantitas
%AKG
Zat besi
12%
1.5 mg
Sodium
44%
661 mg
Komponen lainnyaKuantitas
Air92 g
Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.
Sumber: USDA FoodData Central

Makanan serupa sunting

Banyak sayuran dari negara-negara lain yang pengolahannya dengan cara diawetkan dengan proses yang hampir sama:

* Achaar di India, Bangladesh, Nepal, dan Pakistan

Referensi sunting

  1. ^ "sauerkraut | Search Online Etymology Dictionary". www.etymonline.com. Diakses tanggal 2022-12-18. 
  2. ^ a b Farnworth, Edward R. (2003). Handbook of Fermented Functional Foods. CRC. ISBN 0-8493-1372-4. 
  3. ^ "Fermented Fruits and Vegetables - A Global Perspective". United Nations FAO. 1998. Diakses tanggal 10 Juni 2007.