Sastra bandingan

Comparative literature

Sastra bandingan adalah ilmu analisis yang berupaya membandingkan suatu karya sastra dengan karya lain, baik dari segi genre, waktu, pengarang, sejarah dan pengaruh.[1] Sastra bandingan sering dianggap sebagai studi menganalisis sastra secara keseluruhan.[1]

Pada penerapannya, sastra bandingan berusaha mencermati perkembangan sastra antara genre ke genre, periode ke periode, pengarang satu ke pengarang lain hingga keberpengaruhan antara satu karya dengan karya lain. Perbandingan tersebut ditujukan untuk melihat perbedaan, persamaan, keterkaitan dan keterpengaruhan antara dua karya sastra.[1]

Anggapan sastra bandingan sebagai studi kajian dilihat pula dari segi faktor hubungan suatu negara dengan negara lain yang menjadi salah satu jalan untuk melihat perbandingan karya sastra yang dihasilkan. Adanya unsur-unsur berbeda seperti penambahan dan pengurangan karya sastra, menjadi pokok kajian sastra bandingan. Perlunya sastra bandingan untuk menelaah karya sastra juga dipahami bahwa setiap pengarang memiliki kreativitas yang berbeda, dan selalu memiliki pengaruh atas masa lalu, pengalaman dan hal-hal yang ia temukan dalam hidup. Bertolak dari anggapan tersebut, sastra bandingan berupaya mencari perbandingannya.[1]

Mazhab sunting

Di Prancis tepatnya pada abad 19, sastra bandingan muncul dan disertai dua mazhab, yakni Mazhab Prancis dan Mazhab Amerika.[1] Mazhab Prancis disebut sebagai aliran lama dengan pelopornya antara lain, Ferdinand Baldensperger, Paul van Tieghem, Jean-Marie Carre, dan Marius Francois Guyard. Pada Mazhab Prancis, karya sastra yang dibandingan berupa karya sastra nasional dengan karya sastra nasional lain, bahasa karya sastra yang berbeda, pengaruh dan keterpengaruhan antara sau karya dengan karya lain.[1]

Mahzab Amerika sebagai aliran baru cenderung membebaskan jika karya sastra dapat dibandingkan dengan disiplin ilmu lain seperti psikologi, ekonomi, politik, agama dan filsafat. Perbedaannya, Mazhab Prancis membandingkan secara sistemik dan Mazhab Amerika dengan perbandingan di luar sistematika sastra.

Perkembangan sastra bandingan di Indonesia sendiri tidak begitu signifikan karena referensi dan penelitian akan sastra bandingan terbilang masih sedikit. Meski begitu terdapat beberapa kelompok kajian sastra bandingan di Indonesia, di antaranya fokus pada kritik teks sebagai perpaduan studi filologi dengan sastra bandingan, sastra lisan, sastra bandingan modern dan antardisiplin yang dapat dikaitkan dengan ilmu lain.[1]

Ruang lingkup sunting

Kegiatan meneliti karya sastra untuk melihat perbandingannya dapat memfokuskan pada beberapa hal berikut, di antaranya kajian karya sastra sendiri yang membandingkan tema, motif karya sastra, dan genre.[1] Kemudian menelaah karya sastra dengan memperhatikan aliran, angkatan, disiplin ilmu lain. Selanjutnya membandingkan karya sastra dengan berdasarkan teori, sejarah dan kritik sastra.

Empat bidang kajian sastra bandingan:[1]

  1. Kajian komparatif dengan menitikberatkan penelaahan teks karya sastra untuk melihat perbedaan dan persamaan.
  2. Kajian historis yang mengungkapkan aspek kesejarahan diantara karya sastra yang dibandingkan. Di antara aspek historis, yaitu latar belakang sejarah, aliran, teori, ideologi, genre dan kritik sastra antara satu negara dengan negara lain.
  3. Kajian teoritis yang menelaah karya dengan melihat aturan, konsep, teori pendekatan, aliran dan kritik sastra.
  4. Kajian antar-disiplin yang mengkaitkan karya sastra dengan berbagai ilmu pengetahaun seperti filsafat, agama, politik, ekonomi dan karya seni.

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g h i Endraswara, Suwardi (2011). Metodologi penelitian sastra bandingan (edisi ke-[Cet. 1.]). [Jakarta]: Bukupop. ISBN 978-979-1012-43-0. OCLC 753352662.