S. Bono

pemeran laki-laki asal Indonesia

RMS Partosandjojo (lahir Raden Mas Imam Subono; 4 Januari 1928 – 13 Maret 1993) atau yang lebih dikenal sebagai S. Bono, adalah pemeran Indonesia.

S. Bono
S. Bono pada tahun 1955
LahirRaden Mas Imam Subono
(1928-01-04)4 Januari 1928
Kudus, Hindia Belanda
Meninggal13 Maret 1993(1993-03-13) (umur 65)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
PekerjaanPemeran
Suami/istri
Dorothea Tambayong
(divorced)
(divorced)
Raden Ajeng Widyawati
(m. 1966)
Anak14, termasuk Debby Cynthia Dewi dan Rini S. Bono

S. Bono ialah seorang aktor yang sudah banyak membintangi berbagai film di Indonesia sejak 1950. Film pertamanya adalah Antara Bumi dan Langit. Film yang didalamnya terkena sensor oleh Lembaga Sensor Film Indonesia. Selain bermain film ia juga berprofesi sebagai seorang guru bahasa asing, aktif sebagai pegawai tinggi di kementrian dalam negeri, menjabat direksi di beberapa hotel, dan memimpin misi kebudayaan di luar negeri dan lain-lain.

Kehidupan awal sunting

S. Bono dilahirkan sebagai Raden Mas Imam Subono pada tanggal 4 Januari 1928, di Kudus, Hindia Belanda, sebagai putra ketiga dari lima bersaudara pasangan Raden Mas Tumenggung Sudjono dan Raden Ayu Siti Artiyah.[1]

S. Bono mempunyai latar belakang sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, sampai tingkat II, dilanjutkan dengan kursus-kursus antara lain: Banking Course, Insurance Course, Asta Travel Course. Dalam bidang seni dan hiburan pernah mendapat pendidikan dari Kino Drama Atelieur dan Stichting hiburan Mataram di Jogya, sementara pendidikan kepariwisataan diperolehnya di luar negeri.

Karier sunting

Sebelum ke film Bono pernah menjadi pemain sandiwara pemain. Ketika bermain dalam sandiwara "Ksatria", ia ditawari oleh sutradara Dr. Huyung untuk bermain film. Tahun 1950 tawaran itu diterimanya dan main untuk pertama kalinya dalam film Antara Bumi dan Langit (1950) sebagai pemeran utama. Film ini dikenal sebagai film Indonesia pertama yang mencoba memperlihatkan adegan ciuman. Dan percobaan itu gagal karena tantangan yang keras dari berbagai golongan dalam masyarakat. Adegan ciuman itu dipotong oleh Badan Sensor Film Indonesia.

Film-film S Bono selanjutnya antara lain Sepanjang Malioboro (1951), Kenangan Masa (1951), Rusmala Dewi (1955), Hostess Anita (1971), Tiada Jalan Lain (1972), Bundaku Sayang (1973) Marina (1977), Rosita (1978) dan lain-lain. Penyutradaraan film untuk pertama kalinya dilakukan dalam film Sarah (1974). Sementara di luar film pernah aktif sebagai pegawai tinggi di kementerian dalam negeri, menjabat direksi di beberapa hotel, guru bahasa asing, dan memimpin misi kebudayaan di luar negeri dan lain-lain.

Filmografi sunting

Film sunting

Tahun Judul Peran Catatan
1950 Antara Bumi dan Langit Karya debut
1951 Gadis Olahraga
Kenangan Masa Anwar
1952 Pengorbanan
Satria Desa
Terkabul Marhadi
1953 Ajah Kikir
Asmara Murni
Belenggu Masjarakat Hasan
Kenari
1954 Bintang Baru
Eulis Atjih
Kasih Sajang Subrata
Putri Dari Medan
1955 Lagi Lagi Krisis
Rusmala Dewi
1958 Asrama Dara Ayah Ani dan Ina
1971 Hostes Anita
1973 Bundaku Sayang
Percintaan
Hatiku dalam Hatimu
1974 Sarah
1976 Si Doel Anak Modern
1977 Garis-Garis Hidup
Secerah Senyum
Ali Topan Anak Jalanan
Gaun Hitam
Marina
Rosita
1978 Pandangan Pertama
Kasus Kegagalan Cinta
Napas Perempuan Bharata
1979 Romatika Remaja Handoko
1980 Colak-Colek
1981 Jangan Coba Raba-Raba
Dr. Karmila
Dukun Lintah Hidayat
1984 Bercinta Dalam Badai
1985 Tari Kejang Muda-Mudi
1986 Dewi Cinta
Petualangan Cinta Nyi Blorong
1987 Nada-Nada Rindu
1988 Langit Takkan Runtuh
1990 Perempuan Kedua

Pranala luar sunting

Referensi sunting

  1. ^ "S. Bono Anak Bandel Jebolan Keraton". Majalah Film. 1988.