Rumah kabel adalah bagian yang terpenting dalam jaringan kabel telepon antara pesawat pelanggan dengan sentral yang terpasang di pinggir jalan, trotoar sehingga tidak mengganggu lalu lintas kendaraan.[1] Penempatan rumah kabel biasa dijumpai di pinggir jalan yang ketinggian rumah kabel tersebut 50 cm di atas permukaan tanah. Rumah kabel adalah sebagai tempat untuk memecahkan sambungan menjadi ratusan pair pada kabel pelanggan.[2] Rumah kabel berasal dari kata rumah dan kabel adalah rumah yang memiliki bentuk berukuran kecil sebagai tempat pendistribusian kabel telepon atau kabel listrik.[3]

Definisi sunting

 
Bentuk Kontruksi dan Fisik Rumah kabel.[1]

Rumah kabel memiliki beberapa nama lain pada zaman sekarang ini yaitu feeder point, serving area interface (SAI) atau cross connect point,[4] dan Cross Connect cabinet.[5] Penempatan rumah kabel biasa dijumpai di pinggir jalan yang ketinggian rumah kabel tersebut 50 cm di atas permukaan tanah. Rumah kabel adalah sebagai tempat untuk memecahkan sambungan menjadi ratusan pair pada kabel pelanggan.[2] Cakupan rumah kabel ditentukan oleh batas-batas kondisi geografi seperti jalal besar, sungai dan lain sebagaianya. Bagi tempat yang tidak spesifik biasanya disesuaikan dengan kapasitas yang terbatas pada rumah kabel tersebut, satu rumah kabel bisa menampung sebanyak 900 pelanggan.[5]

Berbagai jenis kapasitas rumah kabel dari ukuran sebesar 800, 1200, 1600, dan 2400. Dan memiliki susunan blok-blok terminal rumah kabel berkapasitas 100 dan 200 SST.[5] Adapun pendistribusian digunakan dalam arti mengkoneksikan kabel primer dari sekunder sampai kabel sentral. Pada umumnya rumah kabel yang memiliki satu pintu mempunyai kapasitas 1200 pair sedangkan rumah kabel yang memiliki dua pintu mempunyai kapasitas dua kali lipatnya yaitu 2400 pair.[5] Bagian-bagian yang terpenting dari struktur jaringan rumah kabel yang memiliki fungsi di antaranya sebagai berikut:[6]

  1. Titik pada terminal awal dari jaringan kabel sekunder
  2. Titik pada terminal akhir dari jaringan kabel primer
  3. Titik pada sambungan peralihan yang bersifat fleksibel antara jaringan kabel sekunder dan jaringan kabel primer.

Adapun pengertian dari blok terminal pada rumah kabel sebagai berikut:[6]

  1. Sebuah blok terminal ditunjukan hanya boleh diterminasikan pada kabel sekunder dan kabel primer
  2. Sebuah blok terminal rumah kabel merupakan perlengkapan rumah kabel yang kebel sekuder dan kabel primer diterminasikan
  3. Sebuah penghubung kawat yang antara bolok-blok terminal di mana kegunaan kabel sekunder dan primer diterminasikan ke dalam istilah Jumper Wire.

Jenis kabel dalam rumah kabel sunting

 
Label kabel dan Panel LSA.[1]

Jenis-jenis kabel yang menghubungkan ke atau dari rumah kabel[4]

  1. Kabel primer atau main feeder adalah kabel yang berbentuk ukuran yang sangat besar biasa digunakan untuk pemakaian pada local loop dan biasanya terdiri dari 3600 pair kabel.[3] Dari sentral kabel primer dikeluarkan menuju ke rumah kabel, penghubung kabel biasanya melalui bawah tanah atau dipendam yang menghubungkan panel-panel pada bagian bawah rumah kabel. Jumlah pair dalam kabel primer sebanyak 2/3 dari perkiraan total kabel sekunder yang diterminasi dalam rumah kabel untuk demand lima tahun. Aplikasi tanam lansung pada kabel primer cocok diterapkan pada daerah relatif stabil dengan ukuran demand kurang dari 300 pair maksimal 1400 pair. Ada aplikasi duct (pipa yang di cor beton) pada kabel primer cocok diterapkan pada daerah yang tidak setabil seperti rawan penggalian atau pembongkaran. Demand dalam satu cabang harus diatas dari 300 pair, ketahanan kabel atau duct harus mencapai 10 tahun, dan memiliki kapasitas duct smpai lima tahun.[5] Untuk penggunaan aplikasi duct pada kabel primer diperlukan konstruksi handhole dan manhole yang berguna untuk menarik kabel. Handhole dan manhole diletakan pada trotoar jalan yang mudah dijangkau dan memiliki panjang maksimum 150 in dan 240 tn[5] untuk rute jalur yang berbelok.
  2. Kabel sekunder atau branch feeder adalah kabel yang memiliki versi yang berbentuk ukuran lebih kecil dari kabel primer. Kapasitas kabel ini lebih sedikit bila dibandingkan dari kabel primer.[3] penghubung kabel ini hanya sebatas pada rumah kabel yang satu dengan rumah kabel yang lain. Distribution point menerima jumlah pair yang tidak tetap sehingga mempengaruhi dalam menentukan ukuran kabel sekunder, estimasi kabel sekunder adalah untuk demand lima tahun. Pengakumulasian jumlah pair yang terdistribusikan sepanjang rute kabel sekunder sebanyak 200 pair lebih baik menggunakan layanan per 100 pair.[5] Pengaplikasian kabel sekunder ada yang terpasang di udara dan yang terpendam di dalam tanah. kabel yang berada di udara atau kabel udara biasa diterapkan rute daerah temporer dengan kepadatan demand yang rendah atau lokasi tanah yang susah digali. Sehingga perlu ada tiang-tiang utama, tiang penyokong, tiang percabangan dan lain-lain dalam jaringan kabel sekunder. Jarak tiang yang satu dengan tiang lain adalah empat puluh meter dan dilarang melebihi dari 55 meter. Ketinggian tiang atau panjang tiang antara tujuh sampai sembilan meter dengan lengkungan kabel 4,5 m sampai enam meter jika melintasi jalan. percabangan kabel pada tiang maksimum empat cabang dan harus terkonsentrasi dalam penyambungan kabel. Sedangkan kabel yang terpendam di dalam tanah atau kabel tanam jika kondisi geografis tanah stabil atau mudah digali.[5]
  3. Distribution Cable adalah kabel yang bekerja untuk menghubungkan rumah kabel (RK) kepada kotak Distribution Point (DP).[3]

Adapun bagian-bagian dalam rumah kabel diantaranya adalah:

  1. Bagian sekunder adalah bagian yang berguna untuk pengkoneksian tempat pada kabel distribusi yang menuju kotak distribution point dengan kabel yang terletak di dalam konektor (LSA) rumah kabel
  2. Bagian primer adalah bagian yang berguna untuk pengkoneksian tempat antara kabel yang terletak dalam konektor (LSA) rumah kabel dengan kabel primer yang berasal dari sentral.[3]

Wujud bentuk umum pada blok terminal dan rumah kabel sunting

A. Wujud bentuk umum blok terminal

  1. Blok terminal dari bahan isolasi yang terbuat dari polyster resin dan diperkuat dengan fibre glass
  2. Tidak dilengkapi oleh arrestor pada tipe terminal yang memiliki tekan sisip.[6]

B. Wujud bentuk umum Rumah kabel[6]

  1. Pemakaian bentuk umum rumah kabel selama ini mengacu pada spesifikasi Telkom no. STEL-L-L-005 / R1 A.
  2. Rumah kabel memiliki beberapa kapasitas dibawah ini akan dijelaskan sebagai berikut:
    1. rumah Kabel berkapasitas 800 pair dengan memiliki satu pintu depan
    2. rumah kabel berkapasitas 1600 pair dengan memiliki dua pintu depan
    3. rumah kabel berkapasitas 2400 pair dengan memiliki dua pintu depan dan belakang
    4. rumah kabel yang berkapasitas lebih dari 2400 pair dengan memiliki dua pintu belakang dan depan.
  3. Rumah kabel yang terbuat dari bahan isolasi yang tahan panas dan diperkuat dengan fibre glass berwarna krem atau abu-abu dan memiliki persyaratan teknis sebagai berikut:
    1. harus mempunyai ketahan yang kuat pada bahan yang tinggi terhadap korosi
    2. harus mempunyai daya tahan isolasi yang tahan terhadap suhu panas
    3. mempunyai berat bobot yang terbilang ringan
    4. mempunyai ketahanan terhadap serap atau kedap air hujan
    5. mempunyai kelebihan ventilasi yang baik, sehingga dapat menghindari terjadinya pengembunan atau kondensasi di dalam rumah kabel.
  4. Pondasi rumah kabel terbuat dari bahan beton cor dengan campuran semen, pasir, dan batu pecahan.

Lambang rumah kabel sunting

Berkas:Penamaan box – box (kabinet) Rumah kabel.jpg
Contoh-contoh kode Rumah kabel.[3]

Rumah kabel memiliki nama kotak-kotak atau kabinet rumah kabel yang berupa kode atau simbol-simbol yang menandakan letak bahan kabel yang digunakan dan dari sentral kabel. Contoh pada kode atau simbol "FRL", lambang "F" menunjukan bahan kabel yang terbuat dari fiber optik dan simbol "L" menunjukan arti letak terhadap sentral. Adapun ketentuan jarak kode-kode atau simbol-simbol huruf pada rumah kabel sebagai berikut:

  1. Penyusunan kode atau simbol rumah kabel berdasarkan huruf alphabet dari A sampai Z
  2. Kode atau simbol huruf yang disusun mendekati huruf Z memiliki arti, bahwa rumah kabel tersebut berjarak dekat dengan sentral
  3. Begitu juga sebaliknya dengan kode atau simbol yang disusun mendekati huruf A memiliki arti, bahwa rumah kabel tersebut berjarak jauh dengan sentral.[3]

Tata cara perlambangan rumah kabel sesuai dengan Sentral Telepone Otomat (STO) memudahkan identifikasi pencarian alamat pada masing-masing rumah kabel yang berbeda tempat. Agar lebih jelas perhatikan contoh dibawah ini:[1]

  • RA, RB, RC...RZ
  • RAA, RAB, RAC ... RAZ
  • RBA, RBB, RBC ... RBZ
  • RCA, RCB, RCC ... RCZ
  • ...............................
  • ...............................
  • ...............................
  • RZA, RZB, RZC ... RZZ

Perkembangan rumah kabel sunting

Kemajuan rumah kabel dalam bidang teknologi komunikasi adanya Network Management System (NMS) dan Geographical Information System (GIS).

  1. Network management System adalah suatu media yang bisa memudahkan dalam hal pemantauan yang berupa kendalan jaringan yang bisa melakukan hubungan lewat intranet, sehingga tidak susah-susah menuju tempat lokasi rumah kabel.
  2. Geographical Information System adalah suatu media yang mampu menyalurkan informasi data dalam kecapatan tinggi kepada para calon pelanggan.[3]

Referensi sunting

  • (Inggris) Freeman, Roger L. Telecommunication Transmission Handbook Fourth Edition. John Wiley and sons Inc. 1998.
  • (Indonesia) Sukiswo, ST. Buku Ajar Jaringan Telekomunikasi. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Semarang. 2002.
  • (Indonesia) ---, Konstruksi dan Instalasi Jaringan Kabel Tembaga. Divlat PT. TELKOM INDONESIA. Bandung. 1997.
  • (Indonesia) ---, Teknologi Jaringan Akses. Divlat PT. TELKOM INDONESIA DIVRE IV Semarang.

Pranala luar sunting

Catatan Kaki sunting