Rachmat Kaimuddin

Komisaris, Vale Indonesia Tbk

Rachmat Kaimuddin (lahir di Makassar, 15 April 1979) adalah seorang konsultan manajemen, ahli keuangan, eksekutif puncak, dan pejabat pemerintah Indonesia. Saat ini, ia merupakan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi di Kemenko Maritim dan Investasi.[1]

Rachmat Kaimuddin
Lahir15 April 1979 (umur 45)
Makassar
KebangsaanIndonesia
AlmamaterSMA Taruna Nusantara
Massachusetts Institute of Technology
Stanford Graduate School of Business
Dikenal atasCEO Bukalapak

Ia mulai dikenal publik saat menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak sejak 6 Januari 2021 hingga 28 Desember 2021.

Rachmat meraih gelar BSc dari Massachusetts Institute of Technology dan gelar MBA dari Stanford Graduate School of Business.[2][3] Ia mengawali kariernya di perusahaan konsultan manajemen dan ekuitas, seperti Boston Consulting Group dan Baring Private Equity Asia. Dari 2014 hingga 2018, ia menjabat Direktur PT Bosowa Corporindo, merangkap Managing Director PT Semen Bosowa Maros dan Komisaris Bank Bukopin yang mayoritas sahamnya dimiliki Bosowa.[3]

Selanjutnya, ia menjabat Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin sejak Mei 2018 hingga Januari 2021, ketika ia ditunjuk oleh Achmad Zaky sebagai CEO Bukapalak.[4][5]

Kehidupan awal sunting

Rachmat Kaimuddin mengenyam pendidikan di SMA Taruna Nusantara periode 1994–1997, seangkatan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).[6][7]

Ia tercatat pernah mewakili Indonesia dalam ajang Olimpiade Kimia Internasional (/IChO) di Vancouver, Canada.[8] Kelak, ia dipercaya oleh almamaternya sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (Ikastara) periode 2014–2017.[9]

Tamat SMA, Rachmat melanjutkan kuliah ke Massachusetts Institute of Technology, Boston, Amerika Serikat (AS) dan meraih gelar BSc bidang teknik listrik pada 2001. Setelah itu, ia menyabet gelar MBA bidang administrasi bisnis di Stanford Graduate School of Business pada 2008.[2]

Karier sunting

Lulus kuliah pada 2001, Rachmat awalnya bekerja sebagai insinyur desain perangkat keras selama setahun di Teradyne Inc, Amerika Serikat (AS). Pada 2003, ia pulang ke Indonesia dan menjadi senior associate di firma manajemen konsultan Boston Consulting Group untuk kawasan Asia Tenggara selama tiga tahun.[2]

Saat tengah mengambil kuliah MBA di AS, ia mulai tertarik dengan dunia investasi. Pada 2007, ia mengikuti program magang musim panas International Finance Corporation (IFC) World Bank di Jakarta.[10]

Rachmat menjabat sebagai Principal Quvat Management sejak 2008 hingga 2011 dan Chief Financial Officer (CFO) PT Cardig Air Services Indonesia sejak 2009 hingga 2011. Selama setahun berikutnya, ia menempati posisi Group CFO PT Amstelco Indonesia Tbk. Pada 2012, Rachmat dipercaya menjadi Penasihat Dewan Direksi PT Toba Bara Sejahtera Tbk.[10]

Dari 2012 hingga 2014, ia duduk sebagai Wakil Presiden Baring Private Equity Asia, perusahaan ekuitas privat yang relatif baru beroperasi di Indonesia. Di posisinya, ia bertanggung jawab mencari berbagai peluang investasi di Indonesia dan menjaga hubungan antara Baring dan perusahaan portofolionya.[3]

Setelah itu, ia bergabung dengan perusahaan Bosowa Group, milik Aksa Mahmud sejak Juni 2014 hingga Juni 2018. Selama di Bosowa, ia menjadi Direktur PT Bosowa Corporindo. Ia juga merangkap sebagai Komisaris Bank Bukopin dan Managing Director PT Semen Bosowa Maros (sejak November 2016).[6]

Bank Bukopin sunting

Pada Mei 2018, setelah empat tahun menjabat komisaris Bank Bukopin, ia dipromosikan menjadi Direktur Keuangan dan Perencanaan. Menurut Kontan, ia dilirik oleh para pemegang saham untuk masuk jajaran direksi karena dianggap berhasil menjaga arah Bank Bukopin selama menjabat komisaris.[11] Ia merupakan yang termuda di antara direktur lainnya dan Kumparan menyebut kehadirannya "menjadi darah segar".[12]

Seiring masuknya Rachmat, Bank Bukopin melakukan fundraising Rp1,5 triliun melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Fundraising ini membuat KB Kookmin Bank asal Korea Selatan tertarik menjadi salah satu pemegang saham utama. Pada 2019, Bank Bukopin mendapatkan dana melalui sekuritisasi aset (KIK EBA) sebesar Rp1,3 triliun dengan underlying aset kredit personal.[12]

Referensi sunting

  1. ^ Mrh. "Rachmat Kaimuddin Jadi Anak Buah Luhut Usai Mundur dari CEO Bukalapak". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2022-03-02. 
  2. ^ a b c "Rekam Jejak Karier CEO Baru Bukalapak Rachmat Kaimuddin". tirto.id. Diakses tanggal 2021-06-30. 
  3. ^ a b c "Rachmat Kaimuddin". SWA.co.id (dalam bahasa Inggris). 2014-05-22. Diakses tanggal 2021-06-30. 
  4. ^ "Rachmat Kaimuddin, CEO Bukalapak, "Bukalapak Harus Semakin Besar dan Sustainable"". SWA.co.id (dalam bahasa Inggris). 2020-01-26. Diakses tanggal 2021-06-30. 
  5. ^ "Rachmat Kaimuddin, CEO Baru Pilihan Para Pendiri dan Direksi Bukalapak - E-commerce Katadata.co.id". katadata.co.id. 2019-12-09. Diakses tanggal 2021-06-30. 
  6. ^ a b https://bisnis.tempo.co/read/1281948/profil-rachmat-kaimuddin-ceo-bukalapak-pengganti-achmad-zaky
  7. ^ Asworo, Hendri Tri Widi (2019-12-09). Asworo, Hendri Tri Widi, ed. "CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin, Kolega AHY yang Dekat Dengan Bosowa". Bisnis.com. Diakses tanggal 2021-06-30. 
  8. ^ "kimi@net". www.kimianet.lipi.go.id. Diakses tanggal 2021-06-30. 
  9. ^ "TarunaNusantara". tarunanusantara.sch.id. Diakses tanggal 2021-06-30. 
  10. ^ a b "'Open Minded'". investor.id. Diakses tanggal 2021-06-30. 
  11. ^ Winarto, Yudho (2019-12-02). Winarto, Yudho, ed. "Rachmat Kaimuddin akan perkuat strategi bisnis Bank Bukopin di era industri 4.0". Kontan.co.id. Diakses tanggal 2021-06-30. 
  12. ^ a b "Rachmat Kaimuddin, Darah Segar Pembawa Bukopin Makin Bugar". kumparan. Diakses tanggal 2021-06-30.