RA Fadillah adalah seorang tentara Indonesia. Saat menumpas pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Riau pada tahun 1958, ia menjadi kapten Kopassus yang memimpin Kompi B dan ditugaskan untuk mengamankan ladang minyak di Pekanbaru dan merebut pertahanan musuh.

Ia dan pasukan mendarat di Bengkalis, lalu bergerak ke Lubuk Jambi, Riau. Mereka menempuh medan yang berat berupa sungai lebar serta hutan rawa. Ditambah lagi, hujan mengguyur deras. Rencana penyergapan pada pukul 9 pagi terpaksa mundur hingga siang hari. Setiba di markas musuh di Desa Cengar, kondisi sudah kosong. Tak tampak pasukan lawan. Ia dan pasukan kembali masuk ke hutan.

Namun, mereka tiba-tiba bertemu pasukan musuh dalam jumlah besar dan langsung menghujani dengan tembakan tanpa henti. Meski akhirnya pihak pemberontak dapat dihalau mundur, ia mendapat luka tembak di bagian perut. Ia meninggal dunia pada 2 April 1958. Atas jasanya, nama RA Fadillah diabadikan sebagai nama jalan di kawasan Cijantung.[1]

Referensi

sunting