Pseudoliparis swirei

Spesies Ikan Siput yang Terletak di Kedalaman Palung Mariana
Pseudoliparis swirei
Foto A–B diabadikan di laut dalam sementara C diambil setelah ikannya sudah ditangkap
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Pseudoliparis swirei

Pseudoliparis swirei adalah spesies ikan siput yang dapat ditemui di zona hadal Palung Mariana di Samudra Pasifik barat.[2][3][4][5] Ikan ini menghuni kedalaman yang berkisar antara 6.198–8.076 m (20.335–26.496 ft).[6] Ikan ini pernah ditangkap di kedalaman 7.966 m (26.135 ft) dan penangkapan ini mungkin menjadi rekor penangkapan ikan terdalam.[1] Ikan ini memiliki berbagai adaptasi anatomis, fisiologis, molekuler, dan genetik yang membantu spesies ini bertahan hidup di kedalaman yang tergolong ekstrem dengan tekanan yang begitu tinggi.[7]

Ikan pucat yang seperti kecebong ini memiliki panjang yang mencapai 288 cm (113 in) dan berat 160 g (0,35 pon).[8] Ikan ini memakan krustasea kecil[4] dan mengerami telur yang relatif besar dengan diameter yang hampir mencapai 1 cm (0,4 in).[2]

Penemuan

sunting

Spesimen pertama spesies ini ditangkap selama ekspedisi kapal penelitian Falkor. Untuk menangkap ikan ini, digunakan perangkap yang dirancang untuk meminimalkan kerusakan yang dapat terjadi terhadap ikan yang ditangkap saat kapal selam naik ke permukaan. Ikan makerel digunakan sebagai umpan. Spesimen pertama ikan ini ditangkap pada 15 November 2014. Dalam kurun waktu 10 hari berikutnya, 35 ikan lainnya juga ditangkap. Spesimen lain diperoleh pada 29 Januari 2017 selama ekspedisi kapal penelitian Shinyo-maru. Holotipe spesies ini adalah spesimen yang masih belum dewasa, USNM 438975 / HADES 200060, yang ditangkap pada tanggal 21 November 2014, di kedalaman 7.949 m (26.079 ft).[1]

Adaptasi

sunting

Dibandingkan dengan ikan siput di laut dangkal, Pseudoliparis swirei memiliki berbagai adaptasi yang membuatnya dapat bertahan di habitat yang dalam dan bertekanan tinggi. Kulit ikan ini transparan dan tidak memiliki pigmen, beberapa organ dan telurnya lebih besar, ototnya lebih tipis, dan osifikasi tulangnya (khususnya tengkorak) tidak menyeluruh. Ikan ini juga tampaknya (hampir) tidak dapat melihat, memiliki mekanisme yang memungkinkan protein di tubuhnya untuk berfungsi, serta mempunyai perbedaan di membran selnya.[5][7]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Gerringer, M.E.; T.D. Linley; P.H. Yancey; A.J. Jamieson; E. Goetze; J.C. Drazen (2017). "Pseudoliparis swirei sp. nov.: A newly-discovered hadal snailfish (Scorpaeniformes: Liparidae) from the Mariana Trench". Zootaxa. 4358 (1): 161–177. doi:10.11646/zootaxa.4358.1.7 . PMID 29245485. 
  2. ^ a b Welch, Craig (28 November 2017). "New Fish Species Lives 5 Miles Underwater—a Record". National Geographic. Diakses tanggal 29 November 2017. 
  3. ^ Irving, Michael (29 November 2017). "New Mariana Trench species is the deepest-dwelling fish in the ocean". New Atlas. Diakses tanggal 29 November 2017. 
  4. ^ a b Livni, Ephrat (29 November 2017). "The deepest fish in the sea is much more successful than she looks". Quartz. Diakses tanggal 29 November 2017. 
  5. ^ a b Wang, Kun; Shen, Yanjun; Yang, Yongzhi; Gan, Xiaoni; Liu, Guichun; Hu, Kuang; Li, Yongxin; Gao, Zhaoming; Zhu, Li; et al. (2019). "Morphology and genome of a snailfish from the Mariana Trench provide insights into deep-sea adaptation". Nature Ecology & Evolution. 3 (5): 823–833. doi:10.1038/s41559-019-0864-8. 
  6. ^ Linley, T.D.; M.E. Gerringer; P.H. Yancey; J.C. Drazen; C.L. Weinstock; A.J. Jamieson (2016). "Fishes of the hadal zone including new species, in situ observations and depth records of Liparidae". Deep Sea Research Part I: Oceanographic Research Papers. 114: 99–110. doi:10.1016/j.dsr.2016.05.003. 
  7. ^ a b Jesus, Erin I. Garcia de (2019-04-15). "Snailfish is first animal from extreme ocean depths to get genome sequenced". Nature (dalam bahasa Inggris). doi:10.1038/d41586-019-01158-x. 
  8. ^ Gerringer, M.E.; A.H. Andrews; G.R. Huus; K. Nagashima; B.N. Popp; T.D. Linley; N.D. Gallo; M.R. Clark; A.J. Jamieson (2017). "Life history of abyssal and hadal fishes from otolith growth zones and oxygen isotopic compositions". Deep Sea Research Part I: Oceanographic Research Papers. 132: 37–50. doi:10.1016/j.dsr.2017.12.002.