Pisau survival atau pisau kelangsungan hidup adalah pisau yang dibuat untuk tujuan bertahan hidup di lingkungan hutan belantara. Umumnya, pisau ini hanya digunakan dalam situasi darurat, yaitu apabila pengguna telah kehilangan sebagian besar peralatan utamanya. Beberapa jenis pisau survival digunakan pilot ketika pesawat mereka mungkin ditembak jatuh.

Pisau kelangsungan hidup ini dapat digunakan untuk menjebak, memotong, menguliti kayu, perlindungan diri dan untuk penggunaan lainnya. Pemburu, pejalan kaki, ataupun penggemar olahraga di luar ruangan biasanya menggunakan pisau ini untuk bertahan hidup dalam kondisi tertentu. Beberapa pisau survival umumnya berat, berbilah dan tebal. Jenis lainnya dapat lebih ringan atau bermodel lipat untuk menghemat berat dan sebagian besar disimpan sebagai bagian dari perlengkapan bertahan hidup.

Bahan baku sunting

Pisau survival dibuat dari bahan-bahan yang kuat dan tidak mudah berkarat. Pisau ini dapat dibuat menggunakan berbagai jenis bahan campuran seperti baja, kromium dan baja nirkarat.[butuh rujukan]

Jenis-jenis sunting

Membawa pisau ke pedalaman adalah salah satu pilihan yang sangat pribadi, dan apa yang tepat bagi satu orang dengan satu keterampilan tertentu mungkin berbeda dengan orang lain. Namun, ada beberapa pedoman umum untuk memilih pisau kelangsungan hidup yang baik, dan sebagian besar pilihan yang lebih populer cenderung untuk menyesuaikan diri dengan standar ini:[1]

Ketajaman penuh sunting

Sebuah pisau lipat yang pas jika disimpan di saku, tetapi karena pisau dan pegangan terdiri dari dua lembar yang terpisah dan tergabung pada sebuah engsel, maka kemungkinan untuk terjadinya kerusakan akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan desain pisau tetap. Pisau lipat juga cenderung memiliki desain pendek dan tipis, yang membatasi cara-cara bagi pisau untuk dapat dipergunakan, dan Pisau dengan ketajaman tetap menjadi mungkin untuk jauh lebih tahan lama. Pisau lipat rata-rata mungkin tidak akan memiliki ketajaman yang tahan lama setelah digunakan untuk memotong akar atau memotong kayu bakar ataupun mencongkel kerang.

Tang penuh sunting

Yaitu bilah pisau harus desain tang penuh, yang berarti bahwa baja pisau yang terus hingga ke ujung pegangan, dalam satu potong. Pisau dengan hanya tang parsial atau sebagian akan lebih ketika mengalami tindakan yang tidak biasa, yang mungkin terjadi dalam situasi bertahan hidup. Banyak pisau survival di desain dengan beberapa rongga, di mana barang-barang darurat dapat disimpan dalam rongga-rongga tersebut, tetapi dalam banyak kasus pisau berongga seperti itu akan lebih lemah daripada jenis pisau yang solid.

Nyaman sunting

Yaitu tidak licin ketika dipegang. Gagang pisau survival yang baik tidak harus lulus tes kecantikan, itu hanya perlu ukuran yang nyaman dan pas dengan tangan, dan dirancang agar mudah untuk menjaga pegangan anda. Plus lain untuk pegangan adalah lubang jarak dan tonjolan sedikit pada bagian pangkal, hal ini perlu guna menjaga pisau tidak tergelincir dari ataupun mengenai tangan Anda, terdapat penjaga jari yang baik antara pegangan dan mata pisau.

Ketebalan sunting

Pisau survival terbaik adalah pisau di desain lebih tebal dibandingkan dengan pisau pada umumnya. Ketebalan pisau ini merupakan ciri bahwa pisau akan selalu siap di gunakan untuk berbagai keperluan.

Panjang ketajaman sunting

Yaitu empat sampai enam inci biasanya panjang yang direkomendasikan untuk pisau dalam bertahan hidup. Pisau yang jauh lebih kecil atau lebih besar dari ini tidak akan memiliki fleksibilitas yang sama, tetapi pilihan panjang adalah pilihan pribadi.

Mudah dipertajam dan diasah sunting

Bahan dasar logam yang digunakan untuk pisau survival harus diperhitungkan. Pilihan terbaik dari baja untuk pisau bertahan hidup adalah tidak terlalu keras ataupun mudah rapuh, tidak sulit untuk mempertajam di lapangan, tetapi cukup kuat untuk menjaga kekuatan dan ketajamannya. Profil bahan sangat penting untuk dipertimbangkan, seperti pisau yang kadang bisa sangat tajam, tetapi sangat sulit untuk mempertajamnya di lapangan.

Galeri sunting

Catatan Kaki sunting

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-19. Diakses tanggal 2013-03-16.