Piri adalah suling bambu tradisional Korea berbentuk silinder dan memiliki lidah getar ganda.

Piri
Se-piri
Nama Korea
Hangul
피리
Hanja
Alih Aksarapiri
McCune–Reischauerp'iri

Sejarah sunting

Asal mula piri adalah modifikasi alat musik serupa dari Asia Tengah yang masuk ke Semenanjung Korea lewat Tiongkok pada Zaman Tiga Kerajaan (37 SM - 668 M). Piri generasi awal ini berkerabat dengan alat musik duduk dari kawasan Asia Tengah. Selanjutnya, pada zaman Dinasti Goryeo alat musik serupa asal Tiongkok bernama guanzi masuk ke Korea guna memainkan musik-musik Tionghoa.

Goguryeo dan Baekje memanfaatkan piri sebagai instrumen dalam pawai militer. Pada periode selanjutnya, yakni pada zaman Goryeo dan Joseon, piri telah dimainkan dalam orkestra istana dan menjadi favorit bangsawan.

Jenis sunting

Piri merupakan alat musik yang dapat dimainkan dalam berbagai genre, mulai dari musik istana, musik rakyat, musik shamanisme, dalam orkestra maupun solo. Terdapat 3 jenis piri tradisional dan 1 jenis modifikasi.

Hyang-piri sunting

Hyang-piri (piri Korea) memiliki jumlah lubang ada 8, 1 di belakang dan 7 di depan. Ukuran panjang 27 cm, lebih panjang dibanding piri lain, termasuk lidah getar sepanjang 7 cm. Hyang-piri dimainkan dalam repertoar-repertoar "hyang-ak", musik istana asal Korea. Suara yang dihasilkan bisa kuat jika ditiup dengan piawai, oleh karena itu dihargai sebagai melodi utama dalam orkestra musik istana. Hyang-piri dijuluki pula oboe korea karena suaranya agak serupa dengan oboe barat.

Musik yang dimainkan dengan Hyang-piri:

Dang-piri sunting

Dang-piri (piri Tang) adalah piri yang diperkenalkan dari Tiongkok pada abad ke-12 periode Goryeo. Dang-piri dimainkan dalam repertoar-repertoar asal Tiongkok (dang-ak). Bentuk lebih lebar dari piri asli, lebih mirip guanzi. Lubang di bagian belakang suling berjumlah 3 buah dan di depan berjumlah 7.

Musik-musik yang dimainkan dengan Dang-piri:

Se-piri sunting

Se-piri merupakan piri dengan ukuran yang paling kecil dan menghasilkan suara yang lebih lembut, namun mirip dengan hyang-piri. Jumlah lubang ada 7 di bagian depan dan 1 di belakang. Cara memainkan se-piri sedikit lebih sulit dibandingkan piri yang lain. Umumnya se-piri dimainkan pada orkestra kecil dengan petikan alat musik senar yang ringan.

Musik yang dimainkan denga Se-piri:

Pranala luar sunting