Pieter Cornelis Feith (lahir 9 Februari 1945) adalah seorang diplomat Belanda yang sekarang menjabat sebagai Perwakilan Khusus Uni Eropa di Kosovo. Pieter pernah menjabat sebagai ketua tim Aceh Monitoring Mission (AMM). Ia ditunjuk sebagai Kepala Misi untuk periode enam bulan. Saat ini Pieter Feith menjabat sebagai Wakil Direktur Jenderal Urusan Politik dan Militer di Dewan Sekretaris Jenderal Uni Eropa. Mr.Feith ditugaskan dari Dewan Sekretariat Uni Eropa dimana ia menjabat sebagai Wakil Direktur Jenderal Urusan Politik dan Militer di Dewan Sekretaris Jenderal Uni Eropa.

Pieter Feith
Sekretariat Jenderal Dewan Uni Eropa
Deputi Bidang Politik Militer
Masa jabatan
2001–2010
Informasi pribadi
Lahir9 Februari 1945 (umur 79)[1]
Rotterdam, the Netherlands[1]
Kebangsaan Belanda
Alma materUniversity of Lausanne, Switzerland
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pieter Cornelis Feith lahir pada 9 Februari 1945 di Rotterdam, Belanda. Pieter Feith menempuh pendidikan politik di the University of Lausanne, Swiss, ia juga adalah lulusan dari the Fletcher School of Law and Diplomacy di Medford, Mass., U.S pada tahun 1970. Saat ini Pieter Feith menjabat sebagai Wakil Direktur Jenderal Urusan Politik dan Militer di Dewan Sekretaris Jenderal Uni Eropa.

Pieter Feith bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Belanda pada 1970. Ruang lingkup tanggung jawab dari perjalanan karier Mr Feith meliputi: Kementerian, Departemen NATO (1971-73); Sekretaris Dua (1973-75); Sekretaris Pertama di Bonn (1975-79); Utusan untuk PBB di New York dan menjabat sebagai Sekretaris Pertama (1979-82); Kepala Seksi Politik Kementerian untuk PBB (1982-85); menjabat sebagai Chargé d'Affaires di Khartoum (1985-89); Direktur Organisasi Internasional di Kementerian (1989-92); Utusan untuk NATO dan WEU, Brussels; Wakil Permanen untuk Perwakilan (1992-95); Ambassador at Large di Kementerian (1997-98). Pieter Feith juga menjabat sebagai Ketua UN Conference of States Parties to the Chemical Weapons Convention pertama di The Hague pada Mei 1997.

Pada Desember 1995, the NATO North Atlantic Council menunjuk Pieter Feith sebagai Penasehat Politik untuk Komandan IFOR di Bosnia-Herzegovina. Mr Feith menyelesaikan tugasnya dengan SFOR pada Maret 1997. Sejak Agustus 1998 hingga Oktober 2001 Pieter Feith bekerja untuk the NATO International Staff sebagai Direktur Krisis Manajemen dan Direktorat Operasional, dan juga Kepala Pasukan Balkan NATO. Dalam kapasitas ini, Mr Feith mengontribusikan keahliannya kepada NATO dalam menanggapi krisis di Kosovo, termasuk penempatan pasukan KFOR di Kosovo pada 1999. Pieter Feith juga mengontribusikan masukan dan saran kepada Sekretaris Jendral dan Dewan Atlantik Utara terhadap aksi-aksi NATO di Balkan, terutama terhadap kehadiran SFOR di Bosnia-Herzegovina.

Ditunjuk oleh Sekjen Lord Robertson sebagai Perwakilan Personal, Pieter Feith berhasil mengontribusikan keahliannya dalam menghindari pecahnya konflik pada musim semi 2001 di Serbia bagian Utara dengan menerima gencatan senjata dan secara sukarela melucuti senjata kelompok etnis Albania yang menolak masuknya pasukan keamanan Yugoslavia dan Serbia di Zona Keamanan Umum. Melanjutkan pendekatan yang sama, Pieter Feith mampu menciptakan persyaratan penting untuk memprakarsai negosiasi the Ohrid Framework Agreement pada musim panas pada tahun yang sama dengan mencegah terjadinya perang sipil antara kelompok etnis bersenjata Albania dan pasukan pemerintah FYROM.

Ditunjuk sebagai Wakil Direktur Jenderal di Dewan Sekretariat Uni Eropa dengan tugas-tugas spesifik mengembangkan keamanan Eropa dan Kebijakan Pertahanan pada Oktober 2001, Pieter Feith menyumbangkan pemikirannya dalam penerimaan operasional Uni Eropa dalam manajemen krisis. Hal ini dengan segera diikuti oleh peluncuran operasi pimpinan Uni Eropa di Bosnia-Herzegovina (Misi Kebijakan EUPM yang diambil alih dari UNIPTF), FYROM, dan Republik Demokrasi Kongo. Dalam konteks ini Pieter Feith mengembangkan kontak dengan Sekretariat PBB (DPKO), NATO dan OSCE untuk mengkoordinasi dan memperkuat tim, sesuai dengan kontribusi Uni Eropa akan krisis manajemen oleh organisasi-organisasi ini.

Referensi sunting

Pranala luar sunting

(Indonesia) Aceh Monitoring Mission Diarsipkan 2014-09-03 di Wayback Machine.