Pertempuran Wizna

artikel daftar Wikimedia

Pertempuran Wizna merupakan pertempuran antara pasukan Polandia dengan pasukan Jerman. Sekitar 350-720 tentara Polandia mempertahankan garis pertahanannya selama 3 hari dari tentara Jerman yang berjumlah lebih dari 40.000 orang.[1] Meskipun kekalahan sudah tidak terelakkan, pasukan Polandia ini berhasil menghambat gerak maju pasukan Jerman dan menunda pengepungan yang akan dilakukan oleh pasukan Jerman untuk mengepung pasukan di dekat daerah tersebut.[2]

Kekuatan yang tersedia oleh pihak Polandia untuk meredam gerak maju pasukan Jerman ini sangat kecil, hanya terdiri dari 720 tentara yang tersebar 12 bunker, 6 artilleri,24 senapan mesin berat, 18 senapan mesin dan 2 senjata anti tank. Tetapi pasukan Polandia yang lemah dalam semua hal, berhasil menahan kekuatan Jerman yang 60 kali lipat lebih unggul selama 3 hari dan menimbulkan korban yang sangat banyak di pihak Jerman. Tetapi akibat superioritas Jerman di udara & kalah jumlah, perlahan lahan perlawanan prajurit Polandia yang mempertahankan tanah airnya mengendur, dari 720 prajurit Polandia yang bertempur mati-matian, semua gugur termasuk kapten Raginis kecuali 40 orang yang ditangkap Jerman.

Pertempuran sunting

 
Posisi sebelum pertempuran dimulai.

Di pagi hari, pesawat Jerman menjatuhkan selebaran yang berisi agar pasukan Polandia menyerah dan menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Polandia sudah jatuh ke tangan Jerman dan perlawanan akan sia-sia.[1] Untuk meningkatkan moral pasukan Polandia, Kapten Raginis dan Letnan Brykalski bersumpah bahwa mereka tidak akan meninggalkan pos dan mempertahankan benteng selama mereka masih hidup. Segera setelah itu rentetan artileri Jerman dan pemboman dari langit pun dimulai.[3] Sedangkan artileri milik Polandia jauh lebih lemak dan terpaksa mereka mundur ke arah Bialystok. Setelah persiapan, pasukan Jerman menyerang dari sisi utara pasukan Polandia. 2 Peleton Polandia yang memperthankan bunker di utara Narew diserang dari 3 sisi oleh panzer dan infanteri Jerman. Awalnya pasukan Jerman banyak kehilangan tentaranya. Setelah menembakkan artileri berat ke posisi Jerman, letnan satu kiewlicz diperintahkan untuk membakar jembatan kayu di narew dan menarik pasukannya dari kepungan Jerman ke daerah Bialystok, kemudian mereka bergabung dengan pasukan Franciszek Kleeberg.

Pada saat yang sama, serangan di bagian selatan benteng Polandia menjadi jalan buntu. Pasukan Polandia mampu membunuh banyak sekali infanteri Jerman menggunakan senjata mesin. Namun, pada pukul 6 malam pasukan Polandia diperintahkan untuk meninggalkan parit pertahanan & benteng menuju bunker. Panzer - panzer Jerman akhirnya berhasil menerobos garis pasukan Polandia dan maju menuju Tykocin dan Zambrow.

Meskkipun Raginis merupakan bawahan letkol Tadeusz Tabaczynski (komandan benteng wilayah Osowiec, yang terletak 30 Km ke utara), ia tidak bisa mengharapkan bala bantuan apapun. Pada tanggal 8 September 1939, Marsekal Edward Smigly-Rydz memerintahkan resimen infanteri ke - 135 untuk ditarik ke warsawa, tetapi terlambat, pasukan Polandia sudah terkepung di Wizna.

Pertempuran sengit masih terus berlanjut, pasukan Polandia beberapa kali dapat mematahkan serangan Jerman hingga 10 September.[4] Sekitar jam 11 pagi, pasukan Jerman mendapat bantuan tank dan artileri . Akhirnya Jerman bisa menguasai bunker Polandia hanya kurang 2 bunker tersisa, kedua bunker tersebut terletak di Strekowa Gora.[5] Pertempuran terus berlanjut, hingga Jerman menawarkan gencatan senjata pada 13.30, Kapten Raginis menyadari bahwa banyak pasukannya yang terluka dan amunisi hampir habis, kemudian ia memerintahkan anak buahnya untuk menyerahkan senjata nya ke Jerman. Dia sendiri mengalami luka serius pada saat itu, ia menolak menyerah dan bunuh diri dengan meledakkan granat.[4]

Setelah perlawanan Polandia berakhir. Korps Panzer ke XIX melaju ke arah Wysokie Mazowieckie dan Zambrow, tetapi mengalami kekalahan pada pertempuran Zambrow saat melawan divisi infanteri Polandia ke 18. kemudian korps panzer ke XIX bergerak melingkar menuju Andrzejewo dan memetik kemenangan disana. Kemudian bergerak menuju ke Brezsc.

Akhir pertempuran sunting

 
Reruntuhan salah satu bunker Polandia, sekarang menjadi situs memorial.

Walapun akhirnya semua benteng hancur dan perlawanan Polandia padam, tetapi mereka berhasil menahan laju gerak pasukan Jerman selama 3 hari.[4] Perjuangan heroik melawan lawan yang berat adalah salah satu simbol dari perang defensif Polandia 1939 dan menjadi legenda dalam kebudayaan Polandia.

Karena pertempuran ini adalah pertempuran heroik antara pasukan kecil yang mempertahankan suatu wilayah selama 3 hari dari serbuan tentara yang berjumlah besar, Pertempuran Wizna disebut sebagai Pertempuran Thermopylae-nya Polandia. Salah satu simbol pertempuran ini adalah Kapten Władysław Raginis yang memimpin 720 orang Polandia mempertahankan posisinya dan bersumpah untuk mempertahankan posisinya selama ia masih hidup. Disaat 2 bunker yang ada dibawah komandonya kehabisan peluru, ia memerintahkan pasukannya untuk menyerah dan dia sendiri bunuh diri dengan granat hidup. Karena keberanian Kapten Władysław Raginis, ia disebut-sebut sebagai Leonidas yang berani memimpin untuk melakukan pertahanan terakhir melawan pasukan Persia yang berjumlah jauh lebih banyak.

Wladyslaw Raginis pun mendapatkan Virtuti Militari, bintang penghargaan tertinggi di militer Polandia. Berkat ia menjaga moral para anak buahnya, ia bersumpah tidak akan meninggalkan posnya selama ia masih hidup.

Dalam pertempuran ini, dari 720 orang yang bertempur di pihak Polandia, hanya 40 orang yang berhasil mundur, 40 orang lainnnya ditangkap, dan sisanya gugur. Sementara pasukan Jerman menderita korban 1.000 tentara yang terbunuh dan lebih dari 10 tank hancur.

Lihat pula sunting

Kutipan sunting

  1. ^ a b c Moczulski, p.765
  2. ^ Dobroński, p.21
  3. ^ Wojskowy Przegląd Historyczny (1960), p.246
  4. ^ a b c Komorowski, p.451
  5. ^ 53°12′45″N 22°29′23″E / 53.2124837°N 22.4896574°E / 53.2124837; 22.4896574Koordinat: 53°12′45″N 22°29′23″E / 53.2124837°N 22.4896574°E / 53.2124837; 22.4896574

Referensi sunting

Artikel
  • Adam Dobroński (1972). "Pod Wizną". Mówią wieki (dalam bahasa Polski). 15 (9). 
  • Andrzej Krajewski (2009-09-04). "Polskie Termopile, czyli cud pod Wizną". Polska The Times (dalam bahasa Polski): 16–17. ISSN 1898-3081. 
  • (Polandia) Zygmunt Kosztyła, Obrona odcinka "Wizna" 1939, BKD (Bitwy, Kampanie, Dowódcy) [7/76], 1976
  • (Polandia) P. Kupidura, M. Zahor, Wizna, Wojskowy Przegląd Techniczny i Logistyczny, nr 3, 1999
  • (Polandia) A. Wiktorzak, Wizna - Polskie Termopile, Głos Weterana, nr 9, 1997
  • BD (1960). Jerzy Bordziłowski, ed. "Heinz Guderian". Wojskowy Przegląd Historyczny (dalam bahasa Polski). V (1/4). 
  • Piotr Zychowicz (2011-12-16). "Awans dla Raginisa" [Raginis promoted]. Rzeczpospolita (dalam bahasa Polski). Warsaw: Presspublica. 293 (9109): A6. ISSN 0208-9130. OCLC 264077858. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-07. Diakses tanggal 2011-12-21. Do tej pory uważano, że Raginis dysponował 720 żołnierzami. Analiza nowych źródeł skłoniła nas do przekonania, że nie miał nawet tego. Pod jego komendą mogło znajdować się góra 360 ludzi 
Buku
Audio-visual
  • Leszek Wiśniewski (director), Kamil Wertel (historical editor), Maria Mazurek (producer) (2009). Polskie Termopile [Polish Thermopylae] (dalam bahasa Polski). Warsaw: Telewizja Polska. 

Pranala luar sunting