Pertempuran Sungai Siler

pertempuran terakhir dalam Perang Budak Romawi tahun 71 SM

Pertempuran Sungai Siler atau Pertempuran Petelia adalah peristiwa puncak dalam Perang Budak Ketiga. Crassus mengurung Spartacus di Bruttium dengan membuat sistem parit dan tembok sepanjang 40 mil. Pada saat yang sama Pompeius sedang bergerak untuk membantu Crassus dengan membawa pasukan tambahan. Dalam keadaan terdesak ini, Spartacus mencoba bernegosiasi dengan Crassus untuk menyelesaikan konflik sebelum tiba bala bantuan Romawi.[1] Ketika Crassus menolak, sebagian pasukan Spartacus menerobos pengepungan Crassus dan melarikan diri menuju pegunungan di sebelah barat Petelia (Strongoli modern) di Bruttium, sambil dikejar oleh legiun Crassus.[1][2][a] Legiun berhasil menangkap sebagian pemberontak, yang diipimpin oleh Gannicus dan Castus, yang terpisah dari pasukan utama. Dalam prosesnya, pasukan Romawi membunuh 12.300 pemberontak.[3][4][b]

Pertempuran Sungai Siler
Bagian dari Perang Budak Ketiga

Pertempuran Sungai Siler
Tanggal71 SM
LokasiDekat Sungai Siler, Italia
Hasil Kemenangan telak Romawi
Akhir Perang Budak Ketiga
Pihak terlibat
Republik Romawi Pasukan budak pelarian
Tokoh dan pemimpin
Marcus Licinius Crassus Spartacus 
Kekuatan
32,000:
6 legiun
4 legiun konsul
Sekitar 50,000 tentara
Korban
36,000 tewas
6,000 ditawan
5,000 orang yang melarikan diri kemudian ditangkap oleh Gnaeus Pompeius Magnus dan disalibkan

Meskipun demikian legiun Crassus juga menderita kerugian. Pasukan Romawi di bawah komando seorang perwira kavaleri bernama Lucius Quinctius dan quaestor Gnaeus Tremellius Scrofa dipukul mundur oleh sejumlah budak pelarian yang berbalik untuk melawan mereka[6][7] Namun, para budak pemberontak bukanlah pasukan profesional, dan sudah tak kuat lagi. Mereka tak mau lagi melarikan diri. Akhirnya sekelompok pemberontak memisahkan diri dari pasukan utama dan secara langsung menyerang legiun Crassus yang sedang mendekat.[8]

Dengan kedisiplinan pasukannya yang runtuh, Spartacus memutar balik pasukannya dan mengerahkan semua pengikutnya yang tersisa untuk menghadapi legiun yang sedang mendekat. Dalam perlawanan terakhir ini, pasukan Spartacus akhirnya dikalahkan, dan sebagian besar pemberontak terbunuh di medan tempur.[1][9][10][c] Spartacus juga terbunuh dalam peristiwa itu tapi jasadnya tak pernah ditemukan.[1][8][12]

Keterangan sunting

  1. ^ Sumber-sumber kuno tidak menyebutkan bagaimana nasib para budak yang tidak ikut menerobos pengepungan, namun ada kemungkinan bahwa mereka merupakan budak di bawah komandi Gannicus dan Castus yang disebutkan kemudian.[1][2]
  2. ^ Plutarkhos menyebutkan 12.300 pemberontak terbunuh,[3] sedangkan Livius mengklaim 35.000.[5]
  3. ^ Livius mengklaim bahwa sekitar 60,000 budak pemberontak terbunuh dalam pertempuran itu.[11]

Rujukan sunting

  1. ^ a b c d e Appianos, Perang Saudara, 1:120
  2. ^ a b Plutarkhos, Crassus, 10:6
  3. ^ a b Plutarkhos, Crassus, 11:3
  4. ^ Livius, Periochae, 97:1 Diarsipkan 2017-07-19 di Wayback Machine.
  5. ^ Livius, Periochae, 97:1
  6. ^ Bradley, Slavery and Rebellion. hlm. 97
  7. ^ Plutarkhos, Crassus, 11:4
  8. ^ a b Plutarkhos, Crassus, 11:5
  9. ^ Plutarkhos, Crassus, 11:6–7
  10. ^ Livius, Periochae, 97.1 Diarsipkan 2017-07-19 di Wayback Machine.
  11. ^ Livius, Periochae, 97.1
  12. ^ Florus, Epitome, 2.8