Pengampunan Richard Nixon

Pengampunan Richard Nixon (Proklamasi 4311 Wikisource memiliki informasi tentang "Proclamation 4311" ) adalah sebuah keputusan yang dikeluarkan pada tanggal 8 September 1974 oleh Presiden Amerika Serikat Gerald Ford. Keputusan ini memberikan pengampunan tanpa syarat kepada pendahulunya, Richard Nixon, atas kejahatan apapun yang mungkin pernah ia lakukan saat ia menjabat sebagai presiden.[1][2] Pengampunan ini khususnya terkait dengan skandal Watergate. Saat sedang melakukan siaran langsung di hadapan rakyat Amerika Serikat, Gerald Ford (yang diangkat menjadi presiden setelah Nixon mundur) menjelaskan bahwa ia merasa pengampunan ini merupakan keputusan yang diambil untuk kepentingan terbaik negara.[3]

Presiden Ford hadir di sidang Subkomite Kehakiman Dewan mengenai pengampunan Richard Nixon

Tanggapan sunting

Pengampunan ini merupakan keputusan yang sangat kontroversial. Keputusan ini dituduh sebagai "persetujuan korup" di antara Ford dan Nixon, karena Ford dituduh telah bersepakat untuk memberikan pengampunan sebagai ganti atas pengunduran diri Nixon. Sekretaris pers Ford dan sahabat dekatnya Jerald terHorst mengundurkan diri karena menentang pengampunan ini.

Sejarawan meyakini bahwa kontroversi ini merupakan salah satu alasan mengapa Ford gagal memenangkan pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 1976, dan Ford sendiri juga sepakat dengan pendapat ini.[4]

Catatan kaki sunting

  1. ^ Ford, Gerald (September 8, 1974). "President Gerald R. Ford's Proclamation 4311, Granting a Pardon to Richard Nixon". Gerald R. Ford Presidential Library & Museum. Diakses tanggal December 22, 2016. 
  2. ^ "Ford Pardons Nixon – Events of 1974 – Year in Review". UPI.com. Diakses tanggal November 4, 2011. 
  3. ^ Ford, Gerald (September 8, 1974). "Gerald R. Ford Pardoning Richard Nixon". Great Speeches Collection. The History Place. Diakses tanggal December 30, 2006. 
  4. ^ Shane, Scott (December 29, 2006). "For Ford, Pardon Decision Was Always Clear-Cut". The New York Times. hlm. A1. Diakses tanggal September 8, 2009.