Artikel ini berada dalam lingkup ProyekWiki Indonesia, sebuah kolaborasi untuk meningkatkan kualitas Indonesia dan topik yang berkaitan dengan Indonesia di Wikipedia. Jika Anda ingin berpartisipasi, silakan kunjungi halaman proyek, dan Anda dapat berdiskusi dan melihat tugas yang tersedia.
Artikel ini berada dalam lingkup ProyekWiki Geografi, sebuah kolaborasi untuk meningkatkan kualitas Geografi di Wikipedia. Jika Anda ingin berpartisipasi, silakan kunjungi halaman proyek, dan Anda dapat berdiskusi dan melihat tugas yang tersedia.
Hukumtua desa wasian Marchelius Tangka tidak pantas lagi menjabat sebagai hukumtua dengan alasan satu tahun menjabat hukumtua marchelius tangka telah berselingkuh dengan wanita yang bernama allen korah yang masih terikat perkawinan sah dengan Merky Wuisan dan mempunyai seorang anak bernama Vanesa Wuisan.Dan secara diam-diam telah menikah dengan wanita tersebut di catatan sipil kotamadya manado.Mereka telah memalsukan identitas bahwa Hukumtua desa Wasian Marchelius Tangka dan Alen Korah adalah penduduk kelurahan paal 2 Manado dan allen korah menyatakan diri belum pernah menikah.Dan pihak suami Merky Wuisan merasa keberatan dengan hal tersebut dan melaporkan masalah tersebut di polda Manado.Dan juga Hukumtua desa wasian telah menlantarkan ketiga anaknya Brammy, Evert dan Evry selama 1 tahun.Padahal ketiga anak tersebut masih perlu biaya hidup seperti biaya pendidikan,makan,beli pakaian dan juga bertanggung jawab terhadap moral anak-anak.Dan Hukum Tua desa wasian masih tercatat sebagai narapidana tahanan luar dengan masa hukuman satu tahun delapan bulan.Dan juga masih banyak kasus-kasus yang telah dilakukan oleh Hukumtua desa wasian seperti pnpm tahun 2010 yang sampai saat ini belum ada pertanggung jawaban, pembuatan sertifikat berupa prona yang di pungut biaya satu juta kepada masyarakat yang mengikuti prona tersebut.Juga hukum tua sebagai perlayanan publik,ada masyarakat yang membutuhkan tanda tangan untuk keperluan pembuatan akte anak dll tidak dilayaninya tanpa ada alasan yang jelas.
