Pembicaraan:Siabu, Mandailing Natal

Kecamatan Siabu, yang ber-ibukota Siabu, dulunya masih masuk kedalam Kabupaten tapanuli Selatan. Sejak berdirinya Kabupaten Madina, kecamatan ini masuk kedalam wilayah Kabupaten Madina. Penduduk Siabu, kecamatan Siabu, sebahagian besar masuk dalam etnis Batak Mandailing, sehingga sebahagian besar penduduk kecematan ini mayoritas Muslim. Memang terdapat beberapa kampung yang didiami oleh etnis Batak Toba yang terkonsentrasi di Kampung Lumbanpinasa dan Kampung Sibaruang. Agama di kedua kampung ini mayoritas Kristen Protestan, hal ini ditandai dengan berdirinya HKBP di kedua kampung tersebut.

Siabu, sebagai ibu kota kecamatan, pada dasarnya sebuah kampung yang relatif besar, sebahagian besar penduduknya hidup dari pertanian, perikanan, perkebunan. Kelompok kedua terbesar adalah pedagang dan sebahagian besar anak-anak muda Siabu ini yang merantau di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Batam hidup dari usaha dagang. Perkembangan kota kecamatan Siabu ini relatif lambat, mungkin ini disebabkan tidak adanya produk andalan yang menjadi ciri khas kecamatan ini.

Produk pertanian sebetulnya dapat dikembangkan lebih jauh, mengingat kecamatan ini memiliki lahan pertanian yang luas, terutama di bahagian barat kecamatan ini. Untuk kawasan bagian timur, bisa dikembangkan produk pertanian/perkebunan bisa berupa tanaman keras maupun produk holtikultura. Bukit-bukit yang membelah kecamatan ini sebagai bagian dari bukit barisan konon memiliki potensi tambang batu bara yang memiliki volume yang besar, akan tetapi masih memerlukan penelitian lebih jauh untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah.

Untuk memajukan Siabu atau kecamatan Siabu, diperlukan SDM yang potensial yang siap hidup dan berkembang dengan potensi yang ada di Siabu. Perikanan dan produksi pertanian serta produk holtikultura sebetulnya dapat dikembangkan menjadi produk andalan. Hanya saja memerlukan SDM yang handal. Demikian juga dengan MUSPIDA yang kuat yang kokoh serta memiliki kreatifitas tinggi. Kecamatan ini memerlukan seorang Camat yang memiliki wawasan untuk mengembangkan wilayah ini. Jadi harus memiliki latar belakang pengetahuan yang kuat di bidang pertanian, perikanan, serta agro-industri. Pemahaman tentang marketing juga mutlak, sehingga tidak terkesan Camat Siabu hanya bisa mengelola pemerintahan yang nota bene terus-terusan bergantung kepada APBD Kabupaten.

Siabu sebagai ibu kota kecamatan memiliki satu SMA negeri dan satu SMA Swasata, satu SMP negeri, SD negeri mungkin masih dua, kemudian ada pula Sekolah yang dikelola oleh Yayasan Muhammadyah. Di sebelah utara dulu ada sekolah madrasah, dikenal sekolah maktab. Untuk mengembangkan SDM daerah ini, pemerintah kecamatan harus memiliki program yang jelas, jangan biarkan kualitas SMA yang ada di kecamatan ini hanya bergantung kepada pengelola sekolah. Pemerintah kecamatan harus mengontrol kualitasnya agar bisa bersaing secara nasional. Lulusan terbaik dari Sekolah ini yang mampu menembus sekolah/perguruan tinggi negeri seperti ITB, USU, UI, UGM, IPB, UGM seyogyanya mendapat dukungan dari pemerintah kecamatan setempat. Jadi SDM potensial dari daerah ini harus dapat dipertahankan dan harus siap membangun wilayah ini hingga menjadi maju.

Saya, sebagai peneliti bidang transportasi di Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, Departemen Pekerjaan Umum, yang nota bene lahir dan dibesarkan hingga SMP kelas dua di Siabu, siap ikut serta memberikan ide-ide bagaimana mengembangkan wilayah ini.Bagi siapa yang ingin memerlukan pendapat, saya siap setiap saat, alamat saya:

MUHAMMAD IDRIS LUBIS E-mail: rsafety_2005@yahoo.co.uk

Kembali ke halaman "Siabu, Mandailing Natal".