Pakaian berlapis adalah cara berpakaian, yang menggunakan beberapa lapis pakaian yang dikenakan di atas satu sama lain (ditumpuk). Beberapa lapisan memiliki perbedaan fungsi. Menggunakan pakaian berlapis lebih dari beberapa lapisan atau sedikit, atau menggantinya hanya dengan satu lapisan, tetapi tidak mengganti yang lainnya, sangat memungkinkan untuk berpakaian yang fleksibel dalam penyesuaian kebutuhan dari setiap situasi. Dua lapisan tipis dapat lebih hangat dan lebih ringan, daripada satu lapisan yang tebal, karena ada udara yang terjebak di antara lapisan yang berfungsi sebagai insulasi termal.

Pakaian berlapis sangat berguna di daerah beriklim dingin, di mana pakaian harus mentransferkan lembap, memberikan kehangatan, dan melindungi dari angin dan hujan. Dalam iklim panas dan kering, pakaian harus memiliki persyaratan fungsional yang sangat berbeda yaitu pakaian harus memblokir radiasi dari matahari, dan memungkinkan adanya sirkulasi udara yang cukup.

Para produsen pakaian outdoor dan olahraga sangat mendukung dalam teknik pakaian berlapis ini karena, antara lain, memungkinkan mereka untuk menawarkan apa yang disebut pakaian "teknis" atau "fungsional", sebuah pakaian yang dioptimalkan untuk kebutuhan tertentu dari lapisan tertentu. Pakaian tersebut sering dibuat dari bahan sintetis canggih, dan harganya sangat mahal.

Lapisan sunting

Biasanya ada tiga lapisan yang diidentifikasikan sebagai berikut:

  1. Lapisan dalam (inner layer) memberikan kenyamanan dengan menjaga kulit tetap kering. Juga disebut lapisan dasar (base layer) atau lapisan pertama.
  2. Lapisan tengah (mid layer) memberikan kehangatan, juga disebut sebagai lapisan insulasi.
  3. Lapisan cangkang (shell layer) melindungi dari angin dan air. Juga disebut lapisan luar yang bekerja sebagai perlindungan selama dua lapisan lainnya.

Seringkali pakaian digabungkan dengan dua lapisan yang berdekatan, seperti dalam kasus pakaian hangat yang memberikan kenyamanan dan insulasi.

Pranala luar sunting