Operon Ara adalah sekelompok protein yang berfungsi dalam meregulasi katabolisme arabinosa.[butuh rujukan]

Komponen-komponen dalam operon Ara sunting

Protein yang berfungsi secara langsung dalam regulasi positif [1] dan negatif arabinosa dalam operon ara adalah AraA, AraB, araC, dan AraD.[2]

AraA sunting

AraA merupakan L-Arabinosa isomerase yaitu suatu isomerase yang berguna dalam perubahan L-Arabinosa menjadi isomernya yaitu L-Ribulosa. AraA dikodekan oleh gen araA.[3]

AraB sunting

AraB merupakan L-Ribulokinase yaitu suatu ribulokinase yang berguna dalam penambahan gugus fosfat pada L-Ribulosa sehingga menjadi L-Ribulosa-5-fosfat.[4] AraB dikodekan oleh gen araB.[3]

AraD sunting

AraD merupakan L-Ribulosa-5-fosfat-4-epimerase yaitu suatu epimerase yang berfungsi dalam perubahan L-Ribulosa-5-fosfat menjadi D-Xilulosa-5-fosfat yang selanjutnya dapat masuk kedalam dalam xylulose phosphate pathway yang merupakan salah satu jalur katabolisme untuk menghasilkan energi[4]. AraD dikodekan oleh gen araD.[3]

AraC sunting

AraC merupakan suatu protein regulator yang berfungsi untuk meregulasi transkripsi araA, araB, dan araD yang diinduksi dengan keberadaan arabinosa[5]. AraC dikodekan oleh gen araC.[3]

operator sunting

Operator yang terdapat dalam operon ini ada4 yaitu O1,O2,I1,dan I2 (I berarti induction).[butuh rujukan] Operator ini merupakan tempat di mana AraC dapat terikat.[butuh rujukan]

Macam konformasi protein regulator sunting

AraC memiliki tiga bentuk konformasi yaitu satu sebagai monomer dan dua bentuk sebagai dimer.[butuh rujukan] AraC tersusun atas C-terminal DNA binding domain yang terikat dengan N-terminal dimerization domain.[butuh rujukan] Pada N-terminal dimerization domain terdapat N-terminal arm yang dapat terikat pada C-terminal DNA binding domain pada molekul yang sama atau N-terminal dimerization domain pada partner molekul bergantung dengan keberadaan arabinosa.[6]

Tanpa Arabinosa sunting

Bila tidak ada arabinosa yang menempel pada Arabinosa binding site maka N-terminal arm akan menempel pada C-terminal DNA binding protein' membentuk kompleks yang kaku.[butuh rujukan] Dimer dari bentuk tersebut membentuk kompleks yang lebih panjang.[butuh rujukan]

Dengan Arabinosa sunting

Bila terdapat arabinosa yang menempel pada Arabinosa binding site maka N-terminal arm akan menempel pada N-terminal dimerization pada partner molekul pada AraC dimer.[butuh rujukan] Akibatnya, akan terbentuk molekul yang lebih padat.[butuh rujukan]

Proses regulasi sunting

 
Bentuk konformasi arabinosa

Dengan Arabinosa sunting

Jika terdapat arabinosa yang berikatan pada Arabinosa binding site maka AraC dimer akan lebih fleksibel sehingga dapat berikatan dengan I1 dan I2.[butuh rujukan] I1 dan I2 memiliki lokasi yang berdekatan dengan RNA polimerase binding site sehingga keberadaan AraC pada I1 dan I2 ikut menginduksi keberadaan RNA polimerase sehingga terjadi transkripsi araBAD melalui promotor PBAD dan araC melalui promotor PC.[6]

Tanpa Arabinosa sunting

Jika tidak terdapat arabinosa maka AraC dimer yang berbentuk kaku hanya dapat berikatan pada O2, dan I1 membentuk hairpin loop yang menghambat trankripsi araBAD karena RNA polimerase tidak dapat menempel pada promotor.[6]

cAMP-CRP sunting

Transkripsi yang melalui promotor PBAD juga dipengaruhi dengan interaksi cAMP-CRP melalui interaksi antar protein dengan RNA polimerase.[butuh rujukan] Bagian α-CTD subunit α pada RNA polimerase mengalami kontak dengan bagian aktivasi ketiga pada CRP yaitu activation region 3 (AR3)[5]. Interaksi antara AraC yang telah berikatan dengan arabinosa dengan cAMP-CRP yang juga telah berikatan dengan tempat pengenalannya menyebabkan peningkatan transkripsi pada promotor PBAD.[7]

Referensi sunting

  1. ^ Gellissen G.2005.Production of Recombinant Protein:Novel Microbial and Eukaryotic Expression Systems.WILEY-VCH GmbH & co:Weinheim.
  2. ^ Caspari EW.1976.Advances in Genetics,Jilid 18.Academic Press,Inc.:New York.
  3. ^ a b c d Nogueira IS, Nogueire TV,Soares S, Lencastre H.1997.The Bacillus subtilis L-arabinose (ara) operon: nucleotide sequence, genetic organization and expression. Microbiol.(143):957-969.
  4. ^ a b Agarwal, Rakhi; Burley, Stephen K.; Swaminathan, Subramanyam (2012-01). "Structural insight into mechanism and diverse substrate selection strategy of L ‐ribulokinase". Proteins: Structure, Function, and Bioinformatics (dalam bahasa Inggris). 80 (1): 261–268. doi:10.1002/prot.23202. ISSN 0887-3585. PMC 3240725 . PMID 22072612. 
  5. ^ a b Zheng, D. (2004-10-28). "Identification of the CRP regulon using in vitro and in vivo transcriptional profiling". Nucleic Acids Research (dalam bahasa Inggris). 32 (19): 5874–5893. doi:10.1093/nar/gkh908. ISSN 1362-4962. PMC 528793 . PMID 15520470. 
  6. ^ a b c Moat AG, et al.2002.Microbial Physiology.Wiley-Liss,Inc:New York.
  7. ^ Wilcox G, et al.1974.Regulation of the L-Arabinose Operon BAD in vitro.J Biol Chem.(249):2946-2952