Oktovianus Pogau adalah pendiri dan sekaligus editor dari koran online Suara Papua. Dia adalah bagian dari kaum intelektual publik Papua yang jumlahnya sangat kecil. Okto dikenal sebagai pemuda yang gigih memperjuangkan nasib bangsa Papua. Dia kritis dan menyuarakan apa yang tidak boleh disuarakan oleh media-media lokal Papua maupun media nasional.[1]

OKTOVIANUS POGAU lahir pada 5 April 1992 Desa Mbamogo, Kecamatan Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Ayah Okto, Petrus Pogau, adalah kepala kampung Mbamogo. Okto dilahirkan oleh Juliana Nabelau salah satu dari tujuh istri Petrus Pogau. Okto sangat dekat dengan mamanya.

Pendidikan

sunting

Oktovianus Pogau seorang mahasiswa hubungan internasional di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. Dia pernah ikut kursus menulis di Yayasan Pantau dgn instruktur Janet Steele, dosen George Washington University serta sejarawan yang menulis buku soal majalah Tempo.

Okto mula-mula menulis di blog lantas belakangan menulis di beberapa media Jakarta, termasuk harian Jakarta Globe dan sindikasi dari Yayasan Pantau. Okto juga membantu beberapa pekerjaan riset untuk wartawan internasional. Dia secara berani mengambil foto-foto serangan polisi terhadap Kongress Rakyat Papua bulan Oktober 2011.

OKTOVIANUS POGAU, jurnalis Papua, meninggal dunia pada hari Minggu, 31 Januari 2016. Dia meninggal pada usia sangat muda, 23 tahun. Ia dikabarkan meninggal karena komplikasi paru-paru. Dua hari sebelumnya, dia membalas sapaan yang disampaikan lewat pesan di telepon. Ia tidak menjelaskan panjang lebar, hanya sebuah emotikon menitikkan air mata. Okto mungkin tak mau membuat banyak orang resah.

Referensi

sunting

https://indoprogress.com/2016/02/bintang-kejora-yang-mati-muda/

  1. ^ "Bintang Kejora Yang Mati Muda". IndoPROGRESS (dalam bahasa Inggris). 2016-02-04. Diakses tanggal 2020-03-11.