Nusantara (surat kabar)


Nusantara adalah surat kabar Indonesia yang terbit pertama kali pada 1946 di Jakarta. Surat kabar ini dipimpin oleh adalah Tengku D. Hafas dibantu M.H. Hasibuan sebagai pimpinan redaksi.[1]

Nusantara
TipeSurat kabar
Pendiri
Pemimpin redaksiM.H. Hasibuan
Didirikan1946
BahasaBahasa Indonesia
PusatJakarta


Awalnya surat kabar ini bernama Nieuw S Gier dan terbit dalam bahasa Belanda. Pada 1957, surat kabar ini berubah menjadi Nusantara dengan motto "Mengabdi Kepentingan Nasional". Nusantara memperkenalkan diri sebagai surat kabar yang demokrat, nasionalis, serta liberal.[1]

Menurut buku Seabad Pers Kebangsaan, 1907–2007, Nusantara adalah harian yang coba mengambil posisi kritis kepada pemerintahan Soekarno. Boleh dibilang Nusantara menjadi surat kabar paling kritis dan berani kala itu. Pidato-pidato Presiden Soekarno selalu menjadi bidikan beritanya. Sikap kritis surat kabar ini membuat gerah pendukung Soekarno dan kubu komunis. Harian Rakjat edisi Selasa 5 Juni 1960 meneriaki Nusantara sebagai harian fasis, harian got yang menelurkan berita sampah tanpa bukti.[1]

Karena banyak menyerang Soekarno, surat kabar ini pernah dilarang terbit bersamaan dengan penyitaan percetakannya oleh pihak militer pada 16 Januari 1974.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007 (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: I:Boekoe. 2007. hlm. 575–577. ISBN 978-979-1436-02-1. OCLC 289071007. 
  2. ^ H. Rosihan Anwar, wartawan dengan aneka citra. Penerbit Harian Kompas. 1992.