Nilofar Bakhtiar

Nilofer Bakhtiar (bahasa Urdu: نیلوفر بختیار) adalah menteri pariwisata Pakistan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Penasihat untuk Pengembangan Perempuan]] di kantor Perdana Menteri.

Biografinya di situs Pemerintah Pakistan mengatakan:

Lahir di Bannu [North West Frontier Province] Nilofer Bakhtiar berusia 45 tahun. Keluarganya berlatar belakang pekerja sosial dan kemiliteran selama lebih dari empat generasi.

Begum Ali Malik, ibu Nilofer Bakhtiar, adalah seorang pekerja sosial terkenal dan juga pendiri dan ketua Komite Nasional Pemulangan Tahanan Perang setelah perang 1971. Saat itu Begum Ali Malik pergi ke seluruh dunia dan bertemu dengan kepala-kepala negara dan politikus, termasuk Sri Paus di Italia [Vatikan]. Nilofer sudah sangat terlibat dalam pekerjaan sosial sejak masa kanak-kanaknya.

Pendidikan

Nilofar Bakhtiar menempuh pendidikan SMAnya di Presentation Convent Rawalpindi, kemudian melanjutkan ke Universitas Punjab dan memperoleh gelar sarjananya (Bachelor of Arts) dari lembaga itu. Ia memperoleh gelar Masters in Public Administration, dari Universitas Carnegie Mellon.

Aktivitas sosial

Situs pemerintah menyatakan bahwa "fokus pekerjaannya adalah mengangkat martabat kaum perempuan, proyek-proyek kesehatan dan pendidikan."

Politik

Nilofar Bakhtiar bergabung dengan Liga Muslimin Pakistan pada 1990. Ia terpilih menjadi anggota Korporasi Munisipal untuk memimpin kampanye pemilihan umum Liga Muslimin pada 1990, 1993, dan 1997.

Ia menjabat sebagai presiden Sayap Perempuan dari Liga Muslimin Pakistan di Rawalpindi, lalu diangkat menjadi anggota Komisi Kerja Pusat pada 1996. Ia sempat dipenjarakan pada Tehrik-e-Nijat setelah protes-protes anti-pemerintah.

Ia duduk dalam berbagai dewan pendidikan dan lembaga masyarakat lainnya.

Keluarga

Nilofar Bakhtiar menikah dan mempunyai dua orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan.

Pranala luar

• Lions Club Photograph: [1] Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.
• Profil Menteri
• Profil Senator Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.
• Artikel Washintgton Post tentang Kontroversi Paragliding