Nasirun

Pelukis Indonesia

Nasirun (lahir 1 Oktober 1965) adalah seorang pelukis, seniman, kolektor seni, dan maestro seni lukis yang terkenal akan penggunaan elemen kebudayaan Jawa dalam setiap karyanya. Nasirun tidak hanya terkenal di Indonesia tetapi juga terkenal ke seluruh Asia Tenggara, bahkan Eropa dan Amerika Utara. Nasirun lahir di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada 1 Oktober 1965, tetapi kini ia tinggal dan menetap di Wates yang masuk dalam wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.[1][2][3][4]

Riwayat Singkat sunting

Sebagai seorang seniman, Nasirun justru lahir dari keluarga pekerja dan petani di daerah pesisir selatan Jawa. Meskipun tidak lahir dari keluarga seniman, Nasirun tetap bertekad menjadi seorang seniman yang hebat. Ketertarikan Nasirun pada dunia seni dimulai saat ia sejak kecil, ia sangat suka sekali dengan wayang kulit. Uniknya Nasirun menyukai wayang kulit bukan hanya dari sisi cerita dan legendanya, tetapi juga karena bentuk, ornamen, dan warnanya.[1]

Nasirun menempuh pendidikan seni di Sekolah Seni Rupa Yogyakarta dan lulus pada 1983, lalu ia melanjutkan pendidikan di Jurusan Seni Lukis, Fakultas Seni Rupa di Institut Seni Indonesia Yogyakarta pada 1987 dan lulus pada 1994.[1][2][3][4]

Pameran-Pameran sunting

Sebagai salah satu seniman yang tersohor Nasirun sudah beberapa kali melakukan pameran tunggal, bahkan sejak masih berstatus mahasiswa di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Pameran tunggal yang pernah digelar oleh Nasirun antara lain; Mirota Kampus Yogyakarta dan Cafe Solo, Bank Bali di Yogyakarta (1993), Ngono Yo Ngono, Mung Ojo Ngono, Galeri Nasional Indonesia di Jakarta (1999), Nadi Gallery di Jakarta (2002). Pameran tunggal terakhirnya diadakan di Sangkring Art Space, Yogyakarta dengan tema Salam Bekti pada 2009 untuk peringatan dan mengenang 1000 hari meninggal ibundanya.[1][5]

Sementara untuk Pameran|pameran-pameran kolaborasi yang pernah Nasirun ikuti antara lain; Pameran Summit Event Bali Biennale (2005), Pameran Bersama Foto, Grafis, Lukisan People Need The Lord di Jakarta (2006), Biennale Jogja IX: Neo-Nation (2007), Un[real] Galeri Nasional Indonesia di Jakarta (2009), Common Sense Galeri Nasional Indonesia di Jakarta (2010).[1]

Penghargaan sunting

Sebagai salah satu seniman ternama di Indonesia, Nasirun telah banyak mendapatkan berbagai macam penghargaan di bidang seni, khususnya dalam hal seni rupa dan seni lukis. Bahkan karena bakat nya yang luar biasa di bidang seni ia sudah meraih banyak pernhargaan saat masih bersekolah. Penghargaan-penghargaan yang pernah diraih oleh Nasirun saat masih bersekolah antara lain; Juara I dan Juara II Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) se-Keresidenan Banyumas, Juara II Lomba Kaligrafi dan Lomba Melukis Promosi Pariwisata Kabupaten Cilacap,[1]

Nasirun terus mencetak prestasi hingga saat ia di bangku kuliah dan saat sudah berprofesi sebagai seniman. Penghargaan-penghargaan tersebut antara lain; Lomba Melukis Celengan dalam rangka Dies Natalis Universitas Gajah Mada, Sketsa dan Seni Lukis Terbaik Institut Seni Indonesia Yogyakarta, McDonald's Award pada Lustrum Institut Seni Indonesia Yogyakarta ke-10, dan Philip Morris Award 1997.[1]

Pada 2015 lalu, Nasirun juga diundang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam program yang bertajuk Belajar Bersama Maestro. Dalam program tersebut, Nasirun memberikan pengalaman dan bimbingannya kepada anak-anak muda yang tertarik pada kesenian, hal ini dikarenakan ia adalah salah satu maestro seni lukis di Indonesia.[6]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g "Nasirun S.Sn | Komunitas Salihara". salihara.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-11. Diakses tanggal 2019-04-11. 
  2. ^ a b Dahlan, Muhidin M (2012). Almanak seni rupa Indonesia: secara istimewa Yogyakarta. ISBN 9789791436298. OCLC 848263279. 
  3. ^ a b Agnes, Tia. "Menelusuri 'Harta Karun' Pelukis Nasirun". detikcom. Diakses tanggal 2019-04-11. 
  4. ^ a b JawaPos.com (2017-03-29). F.S, Miftakhul, ed. "Nasirun, si Pengumpul Karya Pejuang Kebudayaan". JawaPos.com. Diakses tanggal 2019-04-11. 
  5. ^ "Pameran Tunggal Nasirun | Komunitas Salihara". salihara.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-11. Diakses tanggal 2019-04-11. 
  6. ^ Muhammad Husnil dan Yudi Anugrah, "Belajar Bersama Maestro", Kilasan Setahun Kinerja Kemendikbud November 2014-November 2015, (Jakarta: Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, 2015) hal. 60-63