Nama Tionghoa adalah nama yang diekspresikan dengan karakter Han (Hanzi). Nama ini digunakan secara luas oleh warga negara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok, Hong Kong, Makau dan keturunan Tionghoa di negara-negara lainnya.

Karakter Xingming yang berarti nama dan marga

Nama Tionghoa biasanya terdiri dari 2 karakter sampai 4 karakter, walaupun ada yang lebih dari 4 karakter, tetapi umumnya nama seperti itu adalah mengambil terjemahan dari bahasa lain sehingga tidak dianggap sebagai nama Tionghoa.

Nama Tionghoa mengandung marga dan nama. Marga Tionghoa diletakkan di depan nama, biasan ya 1 sampai 2 karakter; nama mengikuti marga.

Evolusi nama Tionghoa sunting

Di zaman dahulu, menurut catatan literatur kuno ada peraturan bahwa nama seorang anak biasanya baru akan ditetapkan 3 bulan setelah kelahirannya. Namun pada praktiknya, banyak yang memberikan nama sebulan setelah kelahiran sang anak, bahkan ada yang baru diberikan setahun setelahnya. Juga ada yang telah menetapkan nama terlebih dahulu sebelum kelahiran sang anak.

Di zaman Dinasti Shang, orang-orang masih menggunakan nama dengan 1 karakter. Ini dikarenakan mereka belum mengenal marga dan juga karena jumlah penduduk yang tidak banyak.

Sebelum zaman Dinasti Han, biasanya nama Tionghoa hanya terdiri dari 2 karakter yang terdiri dari 1 karakter marga dan 1 karakter nama. Namun setelah Dinasti Han, orang-orang mulai memiliki sebuah nama lengkap yang terdiri dari 3 karakter (1 karakter marga dan 2 karakter nama pribadi - yang terdiri dari 1 karakter nama generasi dan 1 karakter nama diri) selain daripada nama resmi mereka yang 2 karakter itu.

Di zaman Dinasti Jin, orang-orang baru memakai nama dengan 3 karakter seperti yang kita kenal sekarang.

Nama menjadi sebuah hal yang penting bagi seseorang dipengaruhi oleh pemikiran Konfusius tentang pentingnya penamaan bagi penonjolan karakter seseorang.

Pada kasus-kasus yang sangat langka, seseorang dapat memiliki nama dengan lebih dari tiga karakter:

Nama generasi sunting

Di dalam nama dengan 3 karakter, biasanya kita mengenal adanya nama generasi. Nama yang mengandung nama generasi adalah 1 karakter marga, 1 karakter generasi dan 1 karakter nama. Pada tingkatan generasi yang sama dalam satu keluarga besar biasanya memiliki nama generasi yang sama.

Nama generasi ditetapkan oleh leluhur dengan mengambil sebuah puisi atau bait di dalamnya untuk penamaan generasi turun-temurun. Biasanya sebuah puisi berisikan 16, 20 atau bahkan 24 karakter buat 16, 20 atau 24 generasi ke bawah. Sampai generasi ke-17, 21 atau 25, nama generasi akan dimulai kembali dari karakter generasi pertama.

Nama generasi ini tidak lazim digunakan di semua keluarga karena biasanya hal seperti ini merupakan monopoli orang terpelajar. Karena pendidikan tidak umum bagi rakyat biasa pada zaman dulu di Tiongkok, maka banyak pula keluarga yang tidak menggunakan nama generasi dalam pemberian nama.

Nama Tionghoa di Indonesia sunting

Suku Tionghoa-Indonesia sebelum zaman Orde Baru rata-rata masih memiliki nama Tionghoa dengan 3 suku kata. Walaupun seseorang Tionghoa di Indonesia tidak mengenal aksara Han, tetapi biasanya nama Tionghoa di Indonesia tetap diberikan dengan cara romanisasi. Karena mayoritas orang Tionghoa di Indonesia adalah pendatang dari Hokkien, maka nama-nama Tionghoa berdialek Hokkien lebih lazim daripada dialek-dialek lainnya.

Banyak nama yang diindonesiakan adalah suku kata nama belakang Hokkien dengan imbuhan Barat[1] atau Indonesia yang menghasilkan banyak nama yang terdengar eksotis. Meskipun dua orang Tionghoa memiliki nama keluarga Tionghoa yang sama, mereka bisa memiliki nama Indonesia yang berbeda. Misalnya, seseorang dengan nama belakang "林" (Mandarin: Lin, Kanton: Lam atau Lum, Hokkien: Liem atau Lim = hutan) dapat mengadopsi "Limanto", dan yang lainnya dapat menggunakan "Halim" sebagai nama yang terdengar Indonesia. Aktivis politik dan pengusaha terkenal Sofjan Wanandi (Liem Bian Koen)[2] menerjemahkan Lin ke dalam bahasa Jawa kuno "wana" dan menambahkan imbuhan laki-laki "ndi", menghasilkan nama marga baru Wanandi.[3]

Di zaman Orde Baru, di bawah pemerintahan Soeharto, warganegara Indonesia keturunan Tionghoa dianjurkan untuk mengindonesiakan nama Tionghoa mereka dalam arti mengambil sebuah nama Indonesia secara resmi. Misalnya Liem Sioe Liong diubah menjadi Soedono Salim. Walaupun demikian, di dalam acara kekeluargaan, nama Tionghoa masih sering digunakan; sedangkan nama Indonesia digunakan untuk keperluan surat-menyurat resmi.

Namun sebenarnya, ini tidak diharuskan karena tidak pernah ditetapkan sebagai undang-undang dan peraturan yang mengikat. Hanya tarik-menarik antara pendukung teori asimilasi dan teori integrasi wajar di kalangan Tionghoa sendiri yang menjadikan anjuran ini dipolitisir sedemikian rupa. Anjuran ganti nama tersebut muncul karena ketegangan hubungan Republik Rakyat Tiongkok dengan Indonesia setelah peristiwa G30S. Tahun 1966, Ketua Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsa (LPKB), Kristoforus Sindhunata menyerukan penggantian nama orang-orang Tionghoa demi pembangunan karakter dan nasionalisme bangsa.[4] Anjuran ganti nama paling keras disuarakan di Jawa, sehingga mereka yang paling merasakan perubahan identitas.[5]

Seruan ini mendapat kecaman dari kalangan orang Tionghoa sendiri dan cemoohan dari kalangan anti-Tionghoa. Yap Thiam Hien secara terbuka menyatakan bahwa nama tidak dapat menjadi ukuran nasionalisme seseorang dan ini juga yang menyebabkan nasionalis terkemuka Indonesia itu tidak mengubah namanya sampai akhir hayatnya. Cemoohan datang dari KAMI dan KAPPI yang pada waktu itu mengumandangkan nada-nada anti-Tionghoa yang menyatakan bahwa ganti nama tidak akan mengganti otak orang Tionghoa serta menyerukan pemulangan seluruh orang Tionghoa berkewarganegaraan RRT di Indonesia ke negara leluhurnya.[4]

Ganti nama ini memang merupakan satu kontroversi karena tidak ada kaitan antara pembangunan karakter dan nasionalisme bangsa dengan nama seseorang, juga karena tidak ada sebuah nama yang merupakan nama Indonesia asli.[oleh siapa?]

Hingga saat ini, beberapa orang Tionghoa enggan menggunakan nama Tionghoanya karena khawatir dengan isu SARA dan kebiasaan masa Orde Baru. Masih sedikit sekali nama-nama asli Tionghoa yang tertera di KTP.[6]

Daftar nama Tionghoa yang diindonesiakan sunting

Daftar ini diurutkan berdasarkan pinyin. Tabel ini hanya mencakup ejaan berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan. Nama keluarga di kehidupan nyata mungkin menggunakan sistem ejaan yang ketinggalan jaman seperti Ejaan Van Ophuijsen. Variasi nama keluarga yang terdengar Indonesia ditandai dengan tanda kurung.

Surname and Pinyin Hokkien and Teochew Cantonese Hakka Dutch East Indies Indonesian-sounding adaptations
(Ān) An, Ang, Oan, Uan On On An, Ngon Andi, Andre, Andrea, Andrean, Andreas, Andrei, Andrew, Anindita, Anita, Anna, Hadi,[7] Rahman, Vandros
(Bái, Bó) Beh, Peeh, Peh, Pek, Piak Baak, Bak Phak Pee, Peh, Pek Fatimah,[8] Purnomo,[9] Wongsorejo[7]
鮑 (Bào) Bao, Pâu Baau, Bau Pau Pou, Pouw Bauseno, Paulus, Pauwanto, Pouwardiman, Pouwin, Pualam, Purnama, Sastrajaya[7]
(Bèi) Bue, Bui, Poe Boi, Bui Bi, Pi Pui Sudarto[10]
(Cài) Chhai, Chhoa, Cua Coi, Toi Chhai Tjai, Tjhoi, Tjoa, Tsai Anthony,[9] Budianto,[10] Ceha,[8] Coa,[7] Cuaca,[9] Effendy,[9] Halim,[7] Harjamulya,[8] Irman,[10] Manansang,[7] Muliawan,[10] Satyawardaya,[7] Sudin,[7] Sujono,[9] Sulaiman,[8] Surya,[10] Suwatan, Tirtakusuma,[10] Wonowijoyo[7]
(Cáo) Cao, Cho Cou, Tau Chho Djau, Jau, Jauw, Tjo, Tjou Jasa,[9] Lakasamana,[9] Sarana,[10] Susanto[10]
(Cháng) Siang, Sien, Sion, Siong, Siun Siang, Soeng Song - Kristian[9]
(Chén) Cing, Dang, Ding, Tan, Tin, Ting Can, Cin Chhun Chan, Chen, Tan, Tjan, Tjhin Adil,[8] Amin,[7] Ananta,[7] Buana,[8] Buasan,[7] Budianta,[7] Budiman,[8] Chandinegara,[7] Chandra,[8] Chandinegara,[7] Chendriadi, Cula,[8] Dananjaya,[7] Darmawan,[7] Gunawan,[9] Harjosusilo,[8] Hartanto, Hartanu, Haryono,[8] Hasan,[7] Hertanto, Irtanto,[9] Iskandar,[7] Ismanto,[7] Kartajaya,[7] Kartanegara,[7] Karyadi,[8] Kynan,[9] Lolita[9], Lukman,[10] Marwoto,[8] Mawira,[8] Mulyono,[10] Pitoby,[10] Pohan,[9] Prawoto,[8] Raharja,[7] Robida,[9] Santo, Satyadiningrat,[7] Setiabudi,[7] Setianto,[8] Setyodiningrat,[8] Suhartono[9], Sukowiyono,[7] Sumanto,[7] Sumantri,[10] Sumardi,[9] Susanto,[9] Susastro,[11] Sutanto,[12] Sutanu,[7] Sutiarto,[10] Sutyanto,[7] Tabaluyan,[8] Tanadi, Tanaja, Tanaka, Tanamal, Tanandar, Tanara, Tandi,[9] Tandiari,[9] Tandiono,[7] Tandoko, Tandubuana, Tandyawasesa, Tanlain, [10] Tanojo, Tanoto,[7] Tansil,[13] Tanta,[9] Tanzil,[9] Tanubrata, Tanudisastro, Tanujaya,[8][7] Tanumiharja, Tanusaputra, Tanuseputra, Tanuseputro, Tanusudibyo,[7] Tanuwibowo,[10] Tanuwijaya, Taslim,[14] Thamrin,[10] Viriyanto,[9] Wijaya,[8] Winata,[10] Winarta,[7] Wiryaprawira, Wiryoprawiro, Young[7]
(Chéng) Teng, Thee, Theng, Thian, Tian Cing Chhang Sjiung, Thia, Tjing Ali,[9] Chengadi, Sengani, Sundari
(Chéng) Chhian, Chian, Cian, Sian, Seng, Zian Cing, Sen, Seng, Siang, Sing Sang, Sun
(Cūi) Chhui, Cui Ceoi Chhui, Cui - Faustine[9]
(Dài) Dai, Di, Do, Tai, Te, Ter, Ti Ai, Daai Tai Thee Kinarto,[9] Patros,[7] Teja,[10] Teriandy,[9] Thomas[9]
(Dīng) Deng, Teng Ding, En Ten Teng, Ting, Tieng Ateng, Tenggara, Tengger, Tranggono
(Dèng) Deng, Teng Ang, Daang Then Tang, Then, Thien Dengah, Tengger, Tengker
(Dǒng) Dang, Dong, Tang, Tong Dung Dung, Tung Tang Lintang[9]
(Dù) Dou, To Dou, U Tu, Thu Dhoe Basri[9]
(Fàn) Hoan, Huam, Huang Faan Fam Hoan, Hwan Famita, Fandi, Fandy, Fani, Handoko, Hoanike, Hoanita, Hoanoto, Van, Vandi
(Fāng) Bang, Beng, Bung, Hng, Hong, Huang, Pang, Png, Puin Fong Fong Peng, Poei, Poey, Poeng Frans,[9] Pribadi, Prihandi, Pujiadi
(Fáng) Bang, Hong, Pang, Phong, Pong Fong Fong, Piong - Yulia[9]
(Féng) Bang, Hong, Pang Fung, Fuung Phung Hoeng, Phang, Tjung Arif,[7] Cung, Effendi,[8] Hongki, Pangestu,[7] Panglaykim,[7] Priyatna, Priyo, Priyono, Wiliadinata[10]
(Fú) Hu Fu Fu, Phu Hoe Hussy[9]
(Fù) Bou, Hu, Po Fu Fu Poh Irawan,[7] Priyatna[10]
(Gān) Gam, Kam, Kan Gam Kam Gam Prayetno[9]
(Gāo) Gao, Go, Kau, Ko Gau, Gou Ko Kho, Ko, Kouw Koco,[8] Kosasih,[8] Saleh[7]
(Gǔ) Khoe, Koo Khu, Ku Hioe, Hiu Kho, Koe, Koo Hendarta,[10] Iskandar,[9] Kumala,[9] Kusno,[10] Nawing,[9] Suripto[8]
(Guān) Guang, Guen, Gueng, Koan, Koen, Kuin Gan, Gwaan Guan, Koan Khoan Johan,[9] Karlam,[10] Kasman,[10] Kosasih,[9] Raharjo[10]
(Guō) Guag, Gueh, Keh, Kerh, Koeh, Kok Gwok, Kok Kok Oe, Koe, Kwee, Kwik, Kwok, Tjoa Cokrosaputro,[8][7] Darmawan,[9] Gunadarma, Gunawan,[8][7] Kartawiharja, Kartono, Karwandi, Kasigit,[8] Kumala,[8] Kuncara, Kuncoro, Kurnia,[8] Kurniawan, Kusmita,[8] Kusnadi,[8] Kusuma,[7] Kusumaningrum, Kusumawijaya, Mintarjo,[8] Paramitha,[8] Prasetyo,[8] Santoso,[8] Situwanda,[9] Somadi,[8] Susanto,[8] Valentina,[9] Winata[7]
(Hán) Han, Hang Hon Hon Han Burhan, Halen, Handaya, Handayana, Handayani, Handoko, Handoyo, Hanggar, Hanjoyo, Hans, Hantoro, Johan, Johana, Johanes, Jonas, Juan, Pernollo,[8] Suhandi, Suhandri, Suhanto, Suhantoro
(Hé) Ho, Oa Ho Ho Ho, Kok, Hoo Halen, Hans, Hartono, Hayes, Hendra,[8] Hendri, Hendriawan, Hendry, Hengky, Heredero, Herho, Herman, Hermawan, Hermes, Hermosa, Hernales, Hernandez, Herrera, Herz, Honarto, Honolario, Honoris,[7] Horten, Hortensia, Hosea,[9] Nugroho,[8] Setiawan[7], Wijaya[9]
(Hè) Ho Ho Fo, Ho - Martinus[9]
(Hóng) Ang, Hong Hung Fung Ang, Hoeng Aang,[8] Angga, Anggakusuma, Anggara, Anggawarsito, Anggawirya, Anggi, Anggoro, Anggraeni, Anggraini, Anggrianto, Anggriawan, Angkadireja, Angkang, Angkasa, Angkiat, Angkouw, Angryanto, Angsana, Arbi,[8] Budiman, Dharsono,[10] Rahmat,[10] Suryaatmaja,[8] Suryadi,[7] Sutarti,[9] Tahir,[15] Wahyudi,[8] Wardhana[8]
(Hòu) Hao, Hau, Hio, Ho Hau Heu - Minarto[10]
(Hú) Ho, Hu, O, Ou Vu, Wu Fu Auw Harsono,[7] Husino,[7] Syarifudin[9]
(Huáng) Hong, Ng, Ui Wong, Vong Vong Bong, Oei, Oey, Oi, Wong Alianto,[9] Atmawijaya, Atmawirya, Darmawan,[7] Fajrin,[7] Hartono,[16] Hutomo, Jingga, Kaliana,[7] Karim,[7] Kariman,[7] Marching,[7] Osteven,[10] Permatasari,[9] Rahmat,[8] Ridwan,[7] Sabu,[9] Sanjaya,[7] Secadiningrat,[8] Setiawan,[7] Sia,[8] Sugianto,[10] Sumanto,[7] Sumawi,[9] Supratikno,[7] Syarif,[10] Tumenggung,[8] Uray,[7] Usman,[10] Wahidin,[10] Wahyudi,[9] Wantah,[10] Wibawa, Wibisono,[7] Wibowo,[10] Wicaksana, Wicaksono, Widiyono,[8] Widyaningrat,[8] Widyono,[7] Wiguna,[8] Wiharja,[8] Wijaya,[7] Wijayakusuma,[9] Wikarso,[9] Winata, Winatan, Winda, Windi, Windra, Winoto, Wiraatmaja, Wiranata, Wiranto, Wirawan, Wirya, Wiryanto, Wiryo, Wiyadi,[9] Wiyonarko, Wiyono, Wullur

Wirawan, Wirya, Wiryanto, Wiryo, Wiryono, Wisanto, Witarya, Witular, Wiyanarko, Wiyonarko, Wiyono, Wullur[7]

霍 (Huò) Hok Fok Vok Fok Darmadi[8]
(Jǐ) Gi, Ki Geik Ki Tjie, Tjhie Barki,[7] Hadinata[17]
(Jiāng) Gang, Kang Gong Kong Tjiang, Kong Konjaya,[9] Murni,[9] Sutomo,[8] Yahya[10]
(Jīn) Gim, Ging, Kem, Kim Gam, Gim Kim Keh, Tjing Kencanawati[8]
(Kē) Gua, Kho, Ko, Koa O Kho Kwa Hutomo,[7] Secakusuma,[8] Utomo[7]
(Kuàng) Kong, Kuang - Fong, Kwong Kuang Kondoh,[9] Kongdoro,[9] Mulya[10]
(Lài) Lai, Loa, Lua, Nai, Noa Laai, Lai Lai Loh, Lua Laiherman, Laimena, Lainera, Lais, Laiyar, Lasuki, Layaro, Laynes, Layzaro, Lohanda,[7] Rasidin,[9] Sasmita,[9] Setiadi[10]
蘭 (Lán) Lan, Lang Laan Lan Lan Lanny[8]
(Lí) Le, Li, Loi Lai Lai, Li - Layendra[9]
() Li Lei Li Lee, Li, Lie Adidarma,[8] Ali,[7] Aliwarga, Boddhihiya,[8] Cahyo,[8] Darma,[7] Dipojuwono,[7] Elly,[9] Gozeli,[7] Gunawan,[7] Hakim,[10] Julianto, Kartikahadi,[8] Koty,[9] Kusumo,[10] Ledesma, Lehmann, Leman, Leonardo, Leviste, Lianto, Liawan, Libiran, Licharlie, Licindo, Lidarta, Lieus,[8] Lika,[10] Likhwan,[9] Limanto, Linardi, Linata, Lince, Liow, Listianto, Listiohadi, Listiono, Lisye, Litelnoni,[7] Liyanto,[7] Liyono, Lyman,[7] Mahatirta,[10] Meirobi,[9] Mulyadi,[9] Pujianto,[8] Ramali, Ramli, Riady,[7] Romuli, Rusli,[10] Sadeli,[7] Sarumaha,[9] Sujatmiko,[7] Suparmin,[10] Suryono,[7] Suwondo,[7] Wahyadiyatmika,[9] Winarko,[9] Wiraatmaja,[8] Wuisan,[7] Yahya[8]
(Lián) Hian, Len, Liam, Lian, Liang, Lieng Len, Lin Lien Lem Lembang[10], Lembong[9]
樑, 梁

(Liáng)

Liang, Liong, Nien, No, Nion, Niu Liang, Loeng Liong Liang, Nio, Niouw Arif,[7] Dewi,[7] Graha,[9] Irawan,[9] Kurniawan,[18] Liando, Liangani, Nagaria,[10] Neolan, Neonardi, Nurjaman, Nurtani,[9] Santosa,[7] Santoso[9]
廖, 遼 (Liáo) Liao, Liau, Liou Liau, Liu Liau Liauw Arfandy,[10] Leo,[10] Maulana,[9] Susanto[10]
(Lín) Lem, Lim, Na, Nan Lam, Lim, Lem Lim Lim, Liem Abubakar,[9] Alim,[7] Benly,[9] Budiharjo,[9] Chandra,[9] Chondrowajoyo,[10] Djuhar,[19] Durianto,[7] Halim,[7] Harkata,[8] Herlambang,[9] Hidayat,[8] Jaya,[7] Juhar,[7] Kalona,[8] Kamil,[7] Karya,[7] Laksana, Laksmana, Laksono, Lambina, Lammar, Lamsana, Lanandi, Lantera, Lantiko, Lemarga, Lembata, Lemonon, Liam, Liamarta, Liamarto, Liamono, Liman, Limanjaya Limantara, Limanto, Limantoro, Limanus, Limardi, Limarjo, Limasi,[9] Limawan, Limbara, Limena, Limengan, Limintang, Limiyanto, Limpo, Lina, Linanto, Linda,[9] Linnas, Linus, Lumakso, Lumbao, Lumberta, Lumbo, Malik,[8] Matius,[20] Mulyadi,[8] Nurimba,[7] Nursalim, Pribadi,[8] Raharja,[7] Ruslim, Salim,[7] Sampurna,[7] Setyadi,[8] Sidhunata,[8] Subrata,[9] Sugiarto,[7] Sugiharto,[9] Sujatmiko,[7] Sulistio,[9] Sumitomo,[9] Sunasto,[8] Surya,[8] Suryana,[10] Susanto,[8] Sutanto,[8] Taslim, Waworuntu,[10] Wijaya,[21] Witarsa,[7] Yanto[8]
(Líng) Leng Ling Leng Lin Thamlin[10]
(Liú) Lao, Lau, Liu Lau, Liu Liu Lauw, Law, Lieu, Liew Fernardo,[9] Hanafi,[8] Kabulloh,[10] Karyadi,[8] Lauwani,[7] Leo,[9] Lukito,[8] Meilinda,[14] Nuralan,[10] Pahlawan, Pranoto,[9] Rosadi,[8] Wijaya,[7] Yahya[7], Yanty[9]
(Lóu) Lau, Lio, Lo Lau, Leu Leu - Antonius[9]
(Lú) Lo, Lou, Lu Lou, Lu Lu - Wijaya[9]
(Lǚ) Le, Li, Lir, Lu Leoi, Lui Li Loe, Lu Hamzah,[10] Lukita,[7] Lukito,[8] Tirtakusuma[9]
(Lù) Lak, Leg, Liok, Log, Lok Luk, Luuk Liuk Loek, Luk Lukas, Luki, Lukita, Lukito,[8] Lukman, Lukmantara, Lukmanto, Lukmantoro, Lumantau, Lumenta, Lumoindong, Lumowa, Lusanto, Luwiharto[8]
(Luó) Lo Lo Lo Loh Kartolo, Lukman,[9] Lumampau,[9][14] Susilo,[10] Walujo
(Mǎ) Be, Bee, Bhe, Ma Ma, Maa Ma Be, Mah Ahmad, Amu, Aoki, Bay, Kimura, Kuroki, Mac, Machado, Mae, Maghan, Magnus, Mahany, Maher, Maheux, Mahfud, Mahfuz, Mahmud, Mahmudin, Mahood, Mai, Makarim, Makhdum, Maki, Maku, Malamud, Malaret, Mamo, Mamoto, Mamu, Mamuaja, Mamud, Mamusung, Manguni, Manoj, Manu,[7] Mappa, Mapother, Margrethe, Mari, Marie, Marina, Mario, Mark, Mars, Martel, Martin, Mas'ud, Matilda, Matsu, Maud, Maxim, May, Maya, Mayumi, Mehmed, Moen, Monroe, Moon, Moran, More, Morgan, Mori, Moses, Mozart, Muchtar, Muhammad, Pangestu, Sasaki, Sulendro,[7] Wijaya,[7] Umar, Yuki
(Mài) Beeh, Beh, Bek, Bheh, Biak Maak, Mak Mag, Mak Syukur[9]
(Mò) Boh, Bok, Mog Mok Mok Bok, Moh, Mok Mocktar[7]
(Ní) Ge, Ghoi, Ngi Ngai Nga - Hidrayat[9]
歐陽

(Ōuyáng)

Aoiang, Auiang, Auiong, Oiong Aujeong Euyong Auwjong, Ewjong, Ojong Oyong, Sidharta[8]
(Pān) Phoan, Phun, Puan, Pung Pun Phan Phan, Phoan, Poen Bunardi,[9] Pribadi,[8] Suprana,[7] Wisaksana,[7] Trenggono[9]
(Péng) Pen, Phen, Pheng, Phi Paang, Pang Phang Phang, Phe Narthavirosa,[9] Pangestu,[7] Pitrajaya[9]
(Qín) Chin, Cing Ceon, Tun Chhin, Qin Tjin Mardanus[10]
(Qiū) Khiu, Khu, Kiu, Ku Hiu, Jau Hiu Kauw, Khoe, Khew Chundra, Cinora,[9] Hendra,[10] Husen,[9] Khusniaty,[10] Kokoh,[9] Kosasih,[7] Kurniawati,[14] Kusumawan,[9] Sasanasurya,[7] Sudarmono,[9] Surya,[10] Tirtawinata[8]
(Quán) Cuang, Cueng, Chng, Choan, Chuin Cyun, Tun Chhion Kwan Kuanna
(Ráo) Jiau, Liau, Riao Jiu Ngieu Djiauw, Jauw, Nyao, Nyauw Admajaya,[8][7] Harjono,[8] Jayadarta, Jayadi, Johari
(Róng) Iong Jung, Yuung Yung Joeng Budiono[10]
(Shěn) Sim Sam, Sim Sum Siem, Sim Budiharjo, Hasim,[9] Islamy,[8] Kasiman, Rochimat,[9] Susanti,[9] Yusuf[7]
(Shī) Si, Soa Si Su Sie, Siek Cahyadi,[7] Lesmana,[7] Notowijoyo,[7] Sanusi,[9] Siswanto
(Shí) Chioh, Sek, Set, Sia, Siak, Zieh, Zioh Sek, Siak Sag, Sak - Seinal[9]
(Shǐ) Sai, Se, Si, Sir, Su Lhu, Si Su Soe Budiman,[22] Seinal,[9] Sutrawan[7]
司徒 (Sītú) Situ, Sirto, Suto Lhuhu, Sitou Suthu Soeto Lutansieto, Seto, Sieto, Suhuyanli, Suhuyanly, Suto,[7] Yosieto
(Sū) So, Sou Lhu, Sou Su Soe, Su Anastasia,[9] Budiarso,[8] Soberano, Soledad, Solihin, Soriano, Sosrojoyo,[8] Sotto, Suan, Sudarto[8], Suganda, Sugihartanto, Suhadi, Suhandinata,[8] Sukojo, Sunardi, Surya, Suryo, Susanto,[9] Sutianto, Suwandi, Suwarno,
(Sūn) Seng, Sng, Suin, Sun, Sung Lhun, Syun Sun Soen, Sun Anthony, Salvatore, Santo, Singh, Suan, Suen, Sunak, Sunardi, Sunarto, Sundara, Sundari, Sundoro, Sunjoyo, Sunny, Sunur,[7] Suwandi, Suwandito, Suwendi, Tony, Wijaya[7], William
(Tán) Tam, Tan, Tham Ham, Taam Tam, Tham Ham Hamdani[10]
(Táng) Deng, Tang, Thang, Tng, Tong Hong, Tong Thong Teng, Thong, Tong Bintang, Lintang, Lumintang, Motet,[8] Tenggara[9]
(Tāng) Teng, Thng, Thong Hong, Tong Thong Thung Jackson,[8] Haliman,[10] Tirtawijaya[7]
(Téng) Teng, Tang Thin Thang, Theng Hardi,[9] Nangoi,[8] Tangkau,[9] Teguh, Temenggung, Tendean, Tengadi, Tengagung, Tenggara, Tenggeli, Tengker, Tengwidjaya
(Tián) Tian, Tiang, Tieng Hen, Tin Tien, Thien Thien Setiandi[10]
(Tú) To, Tho, Tu, Tou Tou - Tho Thosatria[9]
(Wāng) Ong, Uang Wong Vong Ang, Hong, Ong, Wang, Wong Am,[8] Bunandi,[9] Darmadi,[8] Darmansyah,[8] Dharmawangsa, Enggano, Esmara,[7] Gosal,[9] Hamid,[7] Haditono,[23] Himawan,[7] Husni,[7] Kurniawan,[10] Lembong,[7] Mranata,[10] Ongko,[8] Ongkowijaya, Pranata, Raja, Rahmanata,[7] Rusli,[8] Sasongko, Setiawan,[8] Sindhunatha,[7]Surianto,[10] Surya,[8] Susanti,[7] Sutyanto, Suwandi,[8] Wangsa, Waskito, Wijaya,[8] Wiranata,[7] Wongkar, Wongso,[8] Wongsoseputra[7], Wongsowinoto[9]
(Wáng) Heng, Ng, Ong, Uang Vong, Wong Vong
(Wèi) Ghui, Gui, Ngui Ngai Ngui Goei, Goey, Gui, Ngoei, Wei Anton,[7] Budikusuma,[7] Elka,[9] Gunardi,[9] Gunawan,[8] Hartono,[10] Wijaya, Wiratama[7]
(Wēn) Un, Ung Vun, Wan Vun Boen, Oen, Wen, Woen Budiman,[8] Budiono, Bunaidi, Bunawan, Bunda, Buntara,[9] Darmohusodo,[7] Elkana,[8] Gunawan, Knowles, Kuncoro, Lukman,[10] Setiawan,[8] Sulaksono,[8] Suwandi,[8] Suwargana,[8] Untung, Utomo,[7] Wenarto, Wenas, Wendi, Winans,
烏, 鄔 (Wū) O͘, Ou, U Wu Vu Go, Goh, Gouw, Ng, Wou, Wu Angkosubroto,[7] Dirgagunarsa,[8] Ganjar,[8] Gautama,[8] Geniusaharja,[10] Gomarga,[8] Gondasetra,[8] Gondokusumo,[8] Gondowijoyo,[8] Gono, Gossidhy, Gotama, Govino, Gozal,[10] Gozali,[7] Gunadi, Gunarsa,[7] Gunawan,[8] Halim,[9] Harjonagoro,[7] Hartono,[10] Husien,[10] Japri,[14] Kusuma,[7] Lunandi,[7] Masrini,[8] Nadesul,[8] Purnomo,[8] Prayogo, Setiady,[9] Subroto,[8] Sudargo,[10] Sudirgo, Sugondo, Sumargo, Suryo,[24] Susanto,[10] Sutedy,[10] Unggul,[9] Utama, Widargo, Wurianto, Yoga
() Ghou, Go, Ngo M, Ng Ng
伍, 仵 (Wǔ) Go, Ngo, Ngou M, Ng Ng
(Wǔ) Bhu, Bu Mou, Mu Vu
(Xiāo) Siao, Siau, Sio, Siou Lhiau, Siu Seu Siauw, Sieuw Guinata,[9] Saputra,[9] Sugiharto,[9] Suwahyu,[10] Swastika[8]
(Xiè) Chia, Sia, Zia Die, Ze Chhia Tjia, Tjhia, Tjie Cahyadi, Cahyono,[8] Chandra, Chia, Chiasmanto, Ciawi, Gunawan,[8] Hidayat,[8] Indriatno,[8] Jaya,[8] Sakti,[10] Setiawan,[10] Siady,[9] Suryajaya,[7] Syahputra, Siahaya, Sukri,[9] Syarif, Syaril[10]
(Xìng) Heng Hang Hen - Husada[9]
(Xióng) Him, Hing, Hiong Hung Yung Siong, Sjong Hartono,[10] Yusuf[8]
(Xú) Ce, Chhi, Si, Sir, Su Ceoi, Tui Chhì Djie, Tjie Bunarso,[10] Ciputra,[25] Dharmajie, Hartawan,[10] Jimantoro, Pujiati, Santosa,[10] Tilaar,[7] Widodo
(Xǔ) He, Hi, Hir, Hu, Kho, Khu, Kou Heoi, Hui Hi Hie, Kho, Khouw, Kow, Tji Darmono,[10] Hakim,[7] Hamdani,[9] Kahono,[8] Karmawan,[7] Kartika,[8] Kosasih,[14] Kumarga,[8] Kusno,[8] Mulyadi,[7] Permana,[9] Setiawan,[8] Setiono,[7] Srimulat,[7] Sukowati,[8] Sulaiman,[10] Sulendro,[8] Sunarko,[8] Suripto[7]
(Xuē) Siat, Sih Sit Siet Sie Sidharta,[7] Wilamarta[10]
(Yán) Giam, Iam, Ngiam Jim Ngiam Gan, Ian, Ien Gani,[8] Hartono[9]
(Yán) Gan, Hian, Ngang, Nguang, Ngueng Ngaan, Ngan Ngian, Ngien
(Yáng) Chhion, Chhiu, Chiiun, Iang, Ien, Ion, Iong, Iun, Yeoh Joeng, Yiang Yong Jo, Jouw, Njoo, Nyoo, Yeo, Yoe Anwar,[8] Dharmanandi,[9] Inyo,[7] Irawady,[10] Johan,[9] Juwono, Kasman,[10] Kusbianto,[8] Mulyoto,[26] Naga,[7] Nyoto, Renata,[27] Sanyoto,[8] Senjaya,[10] Setyadi,[10] Sudarso,[9] Sudhamek,[10] Sugondo,[10] Sukandinata,[10] Sunyoto,[9] Suryani,[9] Suryawan,[7] Sutaryo, Tambayong, Tannos,[7] Tirta,[10] Wiharjo,[10] Yangmulyoto, Yohan,[9] Yongki, Yorensin, Yoso, Yudha, Yuwana
(Yáo) Iau, Ie, Io Jiu Yeu Iau, Jauw, Jaouw Handoko,[10] Jayanto,[10] Yuswanto, Yaosono
(Yè) Iab, Iag, Iap Jip, Yiap Yap Jap, Jip, Yap, Yip Effendi,[9] Haryanto,[9] Hendrawan,[8] Husodo,[8] Joyo,[9] Laksana,[7] Meliana,[9] Riand,[9] Prananto,[9] Prawirohusodo,[7] Wijaya,[8] Suparno,[10] Supit,[8] Yananto,[8] Yappy,[9] Yaputra,[7] Yektiurip, Yipman
(Yì) Eg, Ek, Iah, Iak Jik, Yet Yit - Rahmani[9]
(Yóu) Iu Jau Yu Yoe, Yoo Buntoro,[8] Hartoyo, Yalung, Yovita, Yovito, Yukatan, Yusuf,[8] Yuwono[8]
游 (Yóu) Iu Jau, Yiu Yu
(Yú) E, I, Ir, U Jyu, Yi Yi Jie Halim,[10] Jita,[9] Sumbaji[10], Susanto[9], Sutarji[9]
(Yú) Ju, Lu Jyu Yi Ie, Joe Dawis,[7] Irawan,[8] Lukito,[28] Suji[9]
(Zēng) Chan, Cheng, Chng, Zang, Zeng Dang, Zeng Chen Chan, Tjan, Tjen, Tjin Chandra,[10] Chandrakusuma,[8] Chandrawinata,[29] Negara,[9] Silalahi,[7] Sudharmono[10]
(Zhān) Chiam, Ziam Zim Cham Tjam Chamar, Chandra, Chiampea, Jimakta, Jimerto
(Zhāng) Tiang, Tiaun, Tiong, Tion, Tiun, Ziang Ziang, Zoeng Chong Teh, Thio, Tjang, Tjong Chandra,[8] Chandradinata,[9] Hidayat,[10] Irawan,[8] Jaya,[9] Johan,[7] Kuswati,[9] Mukianto,[9] Pambudi,[9] Prasetya, Prasetyo, Sajiono,[9] Sanusi,[9] Setio,[9] Sudarso,[30] Sujino,[10] Sulistiyo,[10] Tyos,[9] Wijayakusuma[7]
(Zhèng) Den, Teng, Ten, Tin Zeng, Ziang Chhang The, Tjeng Budiono,[9] Darmaputra,[7] Hasan,[7] Idris,[8] Jinarakhita,[7] Kharisma,[10] Liyanti,[14] Menaro,[8] Nusantara,[10] Sufida,[10] Tahyar,[7] Teddy, Tejokumoro, Tedyono, Teja, Tejakusmana, Tejamulia, Tejarukmana, Tejawati, Tejokumoro, Tejosuwito[7]
(Zhōng) Cheng, Chiong, Zeng Zung, Zuung Chung Chung, Tjoeng Arsajaya,[7] Chandra,[9] Cundiawan, Cungandi, Cungkoro, Hadijaya,[8] Thamrin,[8] Theodora,[9] Purnama[31]
(Zhōu) Chiu, Ziu Zau, Ziu Chu Tjioe Cahyadin,[10] Ciwijaya,[9] Cuanda, Gimin,[10] Frans,[9] Hartanto,[9] Johari, Jowarsa, Juanda, Juandi, Juano, Kusumanegara,[8] Mulyono,[8] Surikin,[10] Trismitro[8]
(Zhū) Chu, Zu Zi, Zyu Chu Tjoe Joyonegoro,[8][7] Jugito, Jumena, Juwinata, Sutrisno,[7] Yusuf[10], Zulfikar, Zulfikri, Zuneng
(Zhuó) Doh, Toh, Tok Coek, Zoek Chok - Harsono[9]
(Zhuāng) Chng, Choang, Chon, Chong, Zang, Zeng, Zuang Zong Chong Tjuang, Tjung Dozan,[32] Juanda,[33] Juandi[10]
(Zōu) Chau, Zou Zau Cheu Poo, Tjouw Murdaya[7]

Nama Tionghoa dan romanisasinya sunting

Sekarang ini, biasanya untuk memudahkan orang yang memiliki nama Tionghoa juga memiliki romanisasi dari lafal nama Tionghoa mereka ataupun memiliki nama Barat. Sistem romanisasi yang paling baku dan paling banyak digunakan sekarang ini adalah sistem Hanyu Pinyin. Tata cara penulisan nama Tionghoa dalam bentuk romanisasi yang paling sering digunakan saat ini adalah dengan memisahkan antara suku-kata marga dan nama.

  • Mao Zedong; Mao adalah marga 1 karakter, Zedong adalah nama 2 karakter
  • Jiang Zemin; Jiang adalah marga 1 karakter, Zemin adalah nama 2 karakter
  • Sima Yi; Sima adalah marga 2 karakter, Yi adalah nama 1 karakter
  • Auwjong Pengkoen (dialek Hokkian); Auwjong adalah marga 2 karakter, Pengkoen adalah nama 2 karakter

Ada pula penulisan dengan tata cara penulisan nama Barat, di mana nama pemberian ditulis terlebih dahulu dan nama keluarga mengikuti di belakang. Nama keluarga di Barat dapat disamakan dengan marga di kalangan Tionghoa.

  • Zemin, Jiang; Zemin adalah nama pemberian, Jiang adalah nama keluarga (marga)

Nama barat berikut ini disertai oleh marga Tionghoa di belakang nama Barat tersebut sesuai dengan kaidah penamaan di Barat yang menempatkan nama keluarga di belakang nama pemberian.

  • James Soong Chuyu; James adalah nama Barat, Soong adalah marga Tionghoa, Chuyu adalah nama Tionghoa
  • Jacky Cheung; Jacky adalah nama Barat, Cheung adalah marga Tionghoa dalam dialek Kantonis

Pengaruh Nama Tionghoa terhadap Nama Korea, Jepang dan Vietnam sunting

Nama orang Korea, Vietnam dan Jepang juga mendapat pengaruh besar dari nama Tionghoa.

Sampai sekarang nama orang Korea masih terdiri dari 3 karakter suku-kata walau ditulis dalam karakter Hangul. Marga orang Korea adalah bersumber dari marga Tionghoa.

Orang Vietnam sendiri menggunakan nama Tionghoa namun dengan lafal bahasa Viet serta ditulis dengan romanisasi.

Orang Jepang menggunakan nama yang ditulis dengan karakter Han, tetapi mayoritas dengan 4 karakter, 2 karakter marga dan 2 karakter nama.

Istilah sistem kekeluargaan Tionghoa di Indonesia sunting

Contoh silsilah kekeluarga marga tionghoa dari pihak ayah sunting

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Kongco
kakek buyut
 
 
 
Oco
nenek buyut
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pekong
kakak laki-laki kakek
 
Opo
kakak perempuan kakek
 
Engkong
kakek
 
 
 
Ema
nenek
 
Cekong
adik laki-laki kakek
 
Opo
adik perempuan kakek
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Mpek
kakak laki-laki ayah
 
 
 
Aem
kakak ipar perempuan ayah
 
Ode
kakak perempuan ayah
 
 
 
Atyo
kakak ipar laki-laki ayah
 
Papah
ayah
 
 
 
Mamah
ibu
 
Encek
adik laki-laki ayah
 
 
 
Encim
adik perempuan ipar ayah
 
Oo
adik perempuan ayah
 
 
 
Ityo
adik ipar laki-laki ayah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Koko
kakak laki-laki
 
Cici
kakak perempuan
 
Saya
 
Siaoti
adik laki-laki
 
Siaome
adik perempuan
 

Keterangan sunting

  • Nenek dari pihak ayah tetap posisinya seperti kakek.

Contoh silsilah kekeluarga marga tionghoa dari pihak ibu sunting

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Kongco
kakek buyut
 
 
 
Oco
nenek buyut
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Akong
kakak laki-laki nenek
 
Apoh
kakak perempuan nenek
 
Ema
nenek
 
 
 
Engkong
kakek
 
Kukong
adik laki-laki nenek
 
Ipoh
adik perempuan nenek
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Akuh
kakak laki-laki ibu
 
 
 
Akim
kakak ipar perempuan ibu
 
A'ieh
kakak perempuan ibu
 
 
 
A'tyo
kakak ipar laki-laki ibu
 
Mamah
ibu
 
 
 
Papah
ayah
 
Engkuh
adik laki-laki ibu
 
 
 
Engkim
adik perempuan ipar ibu
 
Ieie
adik perempuan ibu
 
 
 
Ityo
adik ipar laki-laki ibu
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Koko
kakak laki-laki
 
Cici
kakak perempuan
 
Saya
 
Siaoti
adik laki-laki
 
Siaome
adik perempuan
 

Keterangan sunting

  • Kakek dari pihak ibu tetap posisinya seperti nenek.


Sebutan Indonesia
Aco/Kongco Kakek buyut
Aca/Maca/Athai Nenek buyut
Akong/Akung/Nyaung/Engkong/Kungkung Kakek
Ama/Nyama/Ema/Popo Nenek
Sun Saudara laki-laki dari kakek/nenek
Ipo Saudara perempuan dari kakek/nenek
Apek Kakak laki-laki dari ayah
Acek/Encek Adik laki-laki dari ayah
Ako/Kuku Saudara perempuan dari ayah
Toaku Kakak laki-laki dari ibu
Ku/Kiukiu/Engku Adik laki-laki dari ibu
Ieie/Ayi Saudara perempuan dari ibu
Aku Saudara ipar laki-laki dari ayah/ibu
Akim/Engkim/Acim/Encim/Amu/Asing Saudara ipar perempuan dari ayah/ibu
Papa Ayah/ Boss
Mama Ibu
Koko Kakak laki-laki
Cici Kakak perempuan
Dede Adik laki-laki
Meme Adik perempuan

Rujukan sunting

  1. ^ Bailey&Lie (2013), hlm. 24, "While denotive meanings—“Sunny” for a newborn who needs sun or “Nelson” as praise for a boy’s father—play a role in name choice, it is these names’ social associations with the West and the group pattern of Western-name choice that is socially significant here. In fixing Western names to their children, a practice that breaks from both Chinese and Indonesian traditions, Chinese Indonesians are making significant statements about how they see the world and their positions in it. The statements they are making are intimately tied to state discrimination, to their understandings of their positions in Indonesian society, and to the indexical meanings that Western names carry for them."
  2. ^ Tempo (1991-08-24). "Berkumpullah lim sedunia". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-09. Diakses tanggal 22 September. 
  3. ^ Sutanto, Irzanti (2002). "Ganti Nama di Kalangan Keturunan Tionghoa Peraturan dan Kebebasan". Wacana. 4 (2): 145–147. doi:10.17510/wjhi.v4i2.332. ISSN 2407-6899. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-07. Diakses tanggal 2020-09-21. 
  4. ^ a b Tempo (2013). "Namaku, Identitasku". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-26. Diakses tanggal 22 September 2020. 
  5. ^ The Jakarta Post. "What's in a name? Chinese-Indonesians have many stories" [Apalah arti sebuah nama? Orang Tionghoa-Indonesia punya banyak cerita]. The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-25. Diakses tanggal 2020-09-21. 
  6. ^ Suharyo (2013). "Pola Nama Masyarakat Keturunan Tionghoa". HUMANIKA. 18 (2). ISSN 2502-5783. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-07. Diakses tanggal 2020-09-21. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq ar as at au av aw ax ay az ba bb bc bd be bf bg bh bi bj bk bl bm bn bo bp bq br bs bt bu bv bw bx by bz ca cb cc cd ce cf cg ch ci cj ck cl cm cn co cp cq cr cs ct cu cv cw cx cy cz da db dc dd de df dg dh di dj dk dl dm dn do dp dq dr ds dt du dv dw dx dy dz ea eb ec ed ee ef eg eh ei ej ek el em en eo ep eq er es et eu ev ew ex ey ez fa fb fc fd fe ff fg fh fi fj fk fl fm fn fo fp fq fr Suryadinata, Leo (1981). Prominent Indonesian Chinese (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-4th). Singapore: ISEAS Publishing (dipublikasikan tanggal 2015). ISBN 978-981-4620-50-5. 
  8. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq ar as at au av aw ax ay az ba bb bc bd be bf bg bh bi bj bk bl bm bn bo bp bq br bs bt bu bv bw bx by bz ca cb cc cd ce cf cg ch ci cj ck cl cm cn co cp cq cr cs ct cu cv cw cx cy cz da db dc dd de df dg dh di dj dk dl dm dn do dp dq dr ds dt du dv dw dx dy dz ea eb ec ed ee ef eg eh ei ej ek el em en eo ep eq er es et eu ev ew ex ey ez fa fb fc fd fe ff fg fh fi fj fk Setyautama, Sam (2008). Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia (edisi ke-1). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-979-9101-25-9. 
  9. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq ar as at au av aw ax ay az ba bb bc bd be bf bg bh bi bj bk bl bm bn bo bp bq br bs bt bu bv bw bx by bz ca cb cc cd ce cf cg ch ci cj ck cl cm cn co cp cq cr cs ct cu cv cw cx cy cz da db dc dd de df dg dh di dj dk dl dm dn do dp dq dr ds dt du dv dw dx dy dz ea eb ec ed ee ef eg eh ei ej ek el em en eo ep eq er es et eu ev ew ex ey ez fa fb fc fd fe ff fg fh fi fj fk fl fm fn fo Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (2020-07-20). "Dewan dan Pengurus Pusat PSMTI Periode 2022". Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia. Diakses tanggal 2024-01-24. 
  10. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq ar as at au av aw ax ay az ba bb bc bd be bf bg bh bi bj bk bl bm bn bo bp bq br bs bt bu bv bw bx by bz ca cb cc cd ce cf cg ch ci cj ck cl cm cn co cp cq cr cs ct cu cv cw cx cy cz da db dc dd de df dg dh di dj dk Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Provinsi Riau (2017). "Tentang Kami – Dewan Pengurus". Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Provinsi Riau. Diakses tanggal 2024-01-26. 
  11. ^ PPI Jerman. "Ketua Umum PPI Jerman Dari Masa ke Masa". PPI Jerman. Diakses tanggal 2024-01-24. 
  12. ^ Tim SINDOnews (2021-11-22). "Sederet Profesor Asal Indonesia Mengajar di Universitas Dunia, Nomor 2 Suami Tsamara". SINDOnews. Diakses tanggal 2024-01-26. 
  13. ^ Petrik (2022-03-24). "Raja Skandal RI: Eddy Tansil Sang Nakal Legenda Penipu di RI". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2024-01-26. 
  14. ^ a b c d e f g Koko Cici Jakarta. "Ikatan Koko Cici Jakarta Periode 2022-2024". Koko Cici Jakarta. Diakses tanggal 2024-02-03. 
  15. ^ Petra Christian School Board (2019-05-15). "Dato' Sri DR. Tahir, MBA - Petra Kalianyar Christian Senior High School 1971 Alumnus". Petra Christian School Board. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-15. Diakses tanggal 2024-01-26. 
  16. ^ Tan, Herman (2018-10-12). "Budi Hartono, Pengusaha Rokok Terkaya Se-Indonesia". TIONGHOA.INFO. Diakses tanggal 2024-01-26. 
  17. ^ Meijuan, Lu (1986-01-17). "國際羽球賽球星介紹" [Master Bulutangkis Internasional Taipei (1986)]. catalog.digitalarchives.tw (dalam bahasa Tionghoa). Diakses tanggal 2024-01-26. 
  18. ^ TIME Magazine. "60 Years of Asian Heroes: Rudy Hartono" [60 Tahun Pahlawan Asia: Rudy Hartono]. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-01-12. 
  19. ^ Rong Qiao Group. "About the Founder" [Tentang Penemu]. Rong Qiao Group. Diakses tanggal 2024-01-26. 
  20. ^ tentang.org (2021-03-06). "Biografi Sersan Mayor Djoni Liem". Biografi Profil Usaha Produk. Diakses tanggal 2024-01-06. 
  21. ^ "Olympics Site Closed | Olympics at Sports-Reference.com". www.sports-reference.com. Diakses tanggal 2024-01-26. 
  22. ^ Anggraeni, Dewi (2008-02-06). "Arief Budiman: Defying the Chinese stereotype" [Arief Budiman: Menentang stereotip Tiongkok]. The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-26. 
  23. ^ Budaya-Tionghoa.Net (2011-07-04). "Susi Susanti [ Wang Lian Xiang ] – Emas Pertama dan Pengantin Olimpiade". Budaya Tionghoa. Diakses tanggal 2024-01-26. 
  24. ^ Arum, Rifda (2023-03-23). "Profil Gabriel Prince, Influencer yang Menolak SM Entertainment". Gramedia. Diakses tanggal 2024-01-26. 
  25. ^ Maulia, Erwida (2019-11-27). "Billionaire Indonesian property tycoon Ciputra, dies at 88" [Miliarder taipan properti Indonesia Ciputra, meninggal pada usia 88 tahun]. Nikkei Asia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-26. 
  26. ^ Li, Zhihan (2021-04-16). "印尼歌手坐擁超過2千萬粉絲!推超吸睛圖像小說辣翻眾人" [Penyanyi Indonesia ini memiliki lebih dari 20 juta penggemar! Novel grafis yang sangat menarik perhatian semua orang]. Yahoo News (dalam bahasa Tionghoa). Diakses tanggal 2024-01-25. 
  27. ^ Zakawali, Gifari (2023-08-29). "Profil Livy Renata Lengkap, dari Karier hingga Kekayaan". Orami. Diakses tanggal 2024-01-26. 
  28. ^ Hui, Audrey Yu Jia (2022-04-21). "Audrey 俞佳慧 About Me". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-27. Diakses tanggal 2024-01-27. 
  29. ^ "Miss Indonesia under fire". China Daily. Diakses tanggal 2024-01-26. 
  30. ^ Douban. "彼得·阿德里安·苏达索" [Peter Adrian Sudarso]. 豆瓣 (dalam bahasa Tionghoa). Diakses tanggal 2024-01-27. 
  31. ^ Kustiani, Rini (2014-10-30). "Asal Mula Basuki Tjahaja Dipanggil Ahok". Tempo. Diakses tanggal 2024-01-26. 
  32. ^ Hens, Henry (2016-03-30). "Film 90-an, Willy Dozan dari Film Laga Hong Kong Sampai Comic 8". FIMELA. Diakses tanggal 2024-01-26. 
  33. ^ "John Juanda – World Poker Tour" [John Juanda – Tur Poker Dunia] (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-26. 

Daftar Pustaka sunting

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting