Mustofa W. Hasyim (lahir 17 November 1954) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa novel, cerita pendek, dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar, juga terhimpun dalam berbagai antologi. Tahun 2019, Mustofa terpilih sebagai salah satu penyair yang diundang dalam Pertemuan Penyair Nusantara XI di Kudus yang di hadiri oleh para sastrawan enam negara Melayu serumpun antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, dan Timor Leste.[1][2]

Latar belakang

sunting

Mustofa W. Hasyim lahir di Yogyakarta, 17 November 1954. Dia menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ilmu Agama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Mustofa juga mengikuti pendidikan nonformal, antara lain di Balai Pendidikan Wartawan Jakarta dan belajar menulis pada komunitas sastra dan teater PSK (Persada Studi Klub), Kelompok Insani Harian Masa Kini Yogyakarta, Kelompok Poci Bulungan Jakarta, Sanggar Enam Dua Jakarta, Kelompok Sembilan Jakarta, dan Teater Melati Kotagede.

Mustofa kemudian mengembangkan diri di berbagai komunitas dan lembaga lain di Sanggar Sastra dan Teater (SST) Sila, Yayasan Budaya Masyarakat Indonesia (Yabumi), Yayasan Pondok Rakyat (YPR), Panitia Festival Kesenian Yogyakarta (FKY), dan Dewan Kebudayaan Kota (DKK) Yogyakarta. Tahun 1978 Mustofa mulai bekerja dan tahun 1981—1983 Mustofa menjadi staf Lembaga Penelitian dan Penerbitan Yogyakarta. Berikutnya, tahun 1982—1985 ia menjadi redaksi majalah Kuntum, kemudian menjadi redaktur Shalahuddin Press dari 1983—1986. Dia juga bekerja di harian Masa Kini, 1979—1989 dan harian Yogya Post, 1989—1992. Setelah itu, ia menjadi salah seorang redaktur majalah Suara Muhammadiyah

Naskah sandiwara radionya pernah disiarkan di Radio PTDI Kota Perak. Selain sebagai penulis karya sastra sastra, ia juga menjadi editor buku di berbagai penerbit, sejak tahun 1982, yakni Shalahudin Press, LP3Y, Sipress, Bentang Budaya, Pustaka SM, Titian Ilahi Press, Navila, dan Gita Nagari.

Bibliografi

sunting
  • Reportase yang Menakutkan (kumpulan sajak, 1992)
  • Ki Ageng Miskin (puisi)
  • Beragama Sekaligus Berhati Nurani (esai)
  • Ranting itu Penting (esai panjang)
  • Luka Politik dan Luka Budaya (esai)
  • Membela Tekstil Tradisional (esai)
  • Hari-hari Bercahaya (novel)
  • Hijrah (novel)
  • Mudik (kumpulan cerpen bersama)
  • Terompet Terbakar (kumpulan cerpen bersama)
  • Kopiah dan Kun Fayakun (Kumpulan cerpen bersama)
  • Api Meliuk di Atas Batu (cerpen, 2004)
  • Sepanjang Garis Mimpi (novel, 1980)
  • Pergulatan (novel, 1980)
  • Hari-hari Bercahaya (novel, 2003)
  • Kesaksian Bunga atau Hijrah (Gita Nagari)
  • Arus Bersilangan (DAR! Mizan)
  • Kali Code: Pesan-pesan Api (YPR)
  • Di Antara Perawan Kota (Binar Press)
  • Perempuan yang Menolak Berdandan (novel, Narasi)
  • Cinta di Balik Kerudung
  • Sepanjang Garis Mimpi (novel, Diva Press)
  • Burung Tak Bernama (LKIS)
  • Kekasih Tersembunyi (novel, Diva, 2005)
  • Memburu Aura Ken Dedes (novel, 2005)
  • Zam, Sepercik Cinta di Kota Kecil (novel, 2005)
  • Endang, Tergenang Cinta (Binar Press)
  • Membaca Huruf Cinta (novel, 2005)
  • Hanum (novel, 2006)
  • Sayap-sayap Perlawanan (novel, 2006)
  • Rumah Cinta (novel, 2006)
  • Make Everything Well (nonfiksi, 2004-2005)
  • Madu Cinta dalam Keluarga (nonfiksi, 2004-2005)
  • Ketika Tuhan Melukis Hati Manusia (puisi)
  • Pohon tak Lagi Bertutur (puisi)
  • Musim Hujan Mulai di Hari Jum'at (puisi)
  • Telunjuk Sunan Kalijaga (puisi)
  • Legenda Asal Usul Ketawa (puisi)
  • Pidato yang Masuk Surga (puisi)
  • Ngas Ngis Ngos Nges (geguritan)
  • Aja Rebutan Payung Mingkup (geguritan)
  • Nandur Angin (geguritan)
  • Kepak Sayap Jiwa (novel).

Penghargaan

sunting

Berkat novelnya berjudul Rumah Cinta, mustofa menerima penghargaan terbaik dari Balai Bahasa Yogyakarta dan IKAPI Yogyakarta tahun 2009.

Referensi

sunting
  1. ^ "Mustofa W. Hasyim". Kemendikbud. Diakses tanggal 17 Maret 2019. 
  2. ^ "Mustofa W. Hasyim". Tembi Rumah Budaya. Diakses tanggal 17 Maret 2019. [pranala nonaktif permanen]