Museum Industri Derby

museum di Inggris

Museum Industri Derby, juga dikenal sebagai The Silk Mill, adalah museum industri dan sejarah di Derby, Inggris. Museum terletak di Pemintalan Lombe, sebuah pabrik pemintalan sutra bersejarah yang menandai ujung selatan Pemintalan Lembah Derwent sebuah Situs Warisan Dunia. Antara 1717 dan 1721 George Sorocold[1] membangun pabrik penggilingan pertama di Inggris untuk Lombe bersaudara, terletak di sisi Sungai Derwent. Pabrik ini dibangun untuk menempatkan mesin penggiling untuk memintal sutra menjadi benang.

Museum Industri Derby
Museum dan Sungai Derwent
Museum Industri Derby di Derbyshire
Museum Industri Derby
Lokasi di Derbyshire
Didirikan1974
LokasiDerby, Inggris
JenisMuseum industri

Sejarah sunting

John Lombe meniru rancangan mesin yang dipakai untuk memintal sutra dalam jumlah besar, ketika menghabiskan waktu di Italia, bekerja pada sebuah Industri Sutra Italia. Hal ini kemungkinan menjadi contoh awal mata-mata industri.

Secara tradisional kincir pemutar sudah digunakan untuk menghasilkan benang sutra dalam jumlah kecil di industri rumahan atau pemintalan lokal, mesin baru yang besar mampu untuk menghasilkan jumlah sutra yang lebih banyak dan menjadi kompetisi serius untuk industri Italia. Namun mesin-mesin ini perlu bangunan yang besar dan tenaga yang diperlukan. Sebuah kincir air di sebelah barat Silk Mill menjalankan mesin pemintal besar.

John Lombe wafat pada tahun 1722 dalam situasi yang misterius, dipercayai telah diracun oleh pembunuh Italia sebagai akibat dari pencurian rahasia industri mereka. Saudara tirinya, Sir Thomas Lombe Knt., meninggal pada 2 Juni 1739 mewariskan industri ini kepada istri dan dua anak perempuannya.

Dame Elizabeth mengiklankan sisa alih sewa pemintalan yang pada tahun 1739 tersisa 64 tahun dan kemudian disewa oleh Richard Wilson dari Leeds dengan harga £2.800.

Richard Wilson tetap tinggal di Leeds dan menyerahkan pengoperasian pabrik kepada rekannya, William dan Samuel Lloyd, keduanya adalah pedagang London, dengan Thomas Bennet sebagai manajer yang digaji, mendapat bagian dari keuntungan.

Sebuah penggambaran dari pabrik pemintalan dari William Wilson dengan waktu antara tahun 1739 dan 1753 muncul:

Mesin lingkar berputar (juga dikenal sebagai 'mesin pelempar' atau throwing machines), adalah penemuan paling penting dari pabrik ini. Bersama-sama dengan sumber tenaga (air), dan organisasi pekerja yang besar untuk masa itu (200-400, menurut informasi terkini), seluruh proses produksi dari sutra mentah menjadi benang berkualitas bagus mengantarkan pemintalan Lombe sebagai sistem pabrik pertama yang sukses di Inggris Raya.

 
Pintu masuk museum dan menara Katedral Green

The Silk Mill juga menjadi atraksi wisatawan di Derby dan dikunjungi James Boswell pada September 1777. Tidak semua pengunjung terpesona dengan kondisinya. Torrington berkomentar "panas, bau dan berisik", sementara Fairholt pada 1835 terkejut dengan terlihatnya pekerja anak yang kotor dan menderita. Wisatawan asing memasukkan pabrik pemintalan ini dalam daftar kunjungannya.

William Hutton adalah salah satu di antara para karyawan, ia kemudian mengingat penderitaan berjam-jam, gaji kecil dan hukuman. Pekerjaan hanya berhenti ketika sungai kering, musim dingin yang luar biasa atau adanya masalah pasokan sutra, meskipun libur tidak resmi juga terjadi ketika ada pemilihan kepala daerah dan adanya lomba Derby pada Agustus 1748.

Hubungan kerja Wilson dan Lloyd berakhir pada 1753 setelah terjadi perselisihan dan tuntutan hukum. Lloyd tetap menguasai bangunan dan mesin-mesinnya.

Tahun 1765 Thomas Bennet membeli bangunan dan lahan dari Lloyd untuk digadaikan pada keluarga Wilson namun membiarkan bangunan beberapa tahun karena resesi perdagangan dan persaingan dengan pemintalan lain di Derby dan Cheshire

Lamech Swift menjadi penyewa sebagian pada 1780 dan membayar sewa tahunan sebesar £7 pada Perusahaan dan £170 pada Thomas Wilson, saudara dari Richard dan William. Meskipun sejajar dengan Perusahaan untuk perbaikan bendungan pada 1781, ia tetap melakukan pekerjaan sampai sewa berakhir pada tahun 1803.

Perusahaan mengiklankan sewa pada tahun 1803 untuk periode 60 tahun. Iklan mengungkapkan bahwa "pekerjaan Italia" masih terpakai untuk memintal sutra"

November 1833 mulai terlihat adanya pemogokan industri di Derby yang kemudian mengarah pada terbentuknya Grand National Trades Union pada Februari 1834. Kegiatan ini mendahului beberapa bulan Tolpuddle Martyrs. Pabrik pemintalan Taylor tidak berada di tengah kontroversi namun ia tidak mempekerjakan satu karyawanpun yang menjadi anggota serikat. Di pertengahan April 1834 Taylor melaporkan bahwa dua pertiga dari mesin-mesinnya bekerja dan banyak dari bekas pekerjanya meminta untuk bekerja kembali. Menurut "The Derby Mercury" beberapa bekas anggota perserikatan tidak dapat memperoleh pekerjaan baru di Derby. Peristiwa ini diperingati dengan jalan kaki yang diorganisir oleh Derby Trades Union Council setiap tahun pada akhir pekan sebeum MayDay.

Keluarga Taylor tetap mengoperasikan pabrik pemintalan sampai 1865 ketika kebangkrutan memaksa mereka menjual mesin-mesinnya dan menyewakan. "The Derby Mercury" mengiklankan beberapa pabrik pemintalan untuk dijual pada tahun itu dan terlihat jelas bahwa kemerosotan mulai menghantam industri ini. Diperlukan waktu empat tahun sebelum Cobden Treaty (Perjanjian Dagang Cobden) dengan Prancis yang dikatakan sebagai hal yang efektif dalam menghancurkan industri sutra Inggris.

 
Cat air oleh Alfred John Keene dari peristiwa kebakaran 1910.

Hubungan panjang terkait produksi sutra berakhir sekitar tahun 1908 ketika F.W. Hampshire & Co., yang Kimiawan, pindah ke pemukiman untuk membuat kertas dan obat batuk. Pada 5 Desember 1910 jam 5 pagi, api muncul di dekat pabrik penggilingan tepung Sowter Bros dan kemudian menyambar ke pemintalan sutra. Dinding timur pabrik runtuh ke sungai dan keseluruhan bangunan musnah. Upaya luar biasa dilakukan Barisan Pemadam Kebakaran Borough dan Perusahaan Kereta Api Midland yang berhasil menyelamatkan kerangka menara dan sekeliling jalan masuk menuju lima lantai. Ini masih bisa dilihat saat ini di tangga menara. Bangunan pabrik dibangun kembali dengan ketinggian yang sama namun hanya tiga lantai bukan lima. Kondisi ini tetap sampai hari ini.

Selama tahun 1920 kepemilikian bangunan pabrik beralih ke Otoristas Kelistrika. Mereka menggunakan sebagian sebagai toko, bengkel kerja dan kantin. Tersembunyi dari jalan tertutup stasiun pembangkit, keberadaan pabrik sutra kemudian dilupakan oleh masyarakat luas sampai stasiun pembangkit diruntuhkan pada 1970. Gedung ini kemudian diadaptasi untuk proposal lama menjadi Museum Industri, yang kemudian dibuka pada 29 November 1974.

Penutupan dan pembersihan 2011 sunting

Dewan Kota Derby menutup museum sejak 3 April 2011[2] dalam rangka untuk membebaskan dana guna pembangunan kembali museum Silk Mill dan museum lainnya di kota. Laporan dari Strategic Director of Neighbourhoods (Item 7 sebelum rapat Dewan Kabinet yang diadakan pada 26 Oktober 2010) menunjukkan akan hilangnya 8,6% pekerjaan tetapi akan mengeluarkan dana £197.000 dalam setahun yang akan membantu mengatasi hilangnya pendanaan "Program Renaissance".

menunjukkan bahwa ini akan mengakibatkan hilangnya 8,6 pekerjaan penuh waktu tetapi akan rilis £ 197.000 setahun yang akan membantu mengurangi hilangnya dana "Program Renaissance". Tidak ada informasi kapan museum akan dibuka kembali,[3] namun perkiraan sekitar dua tahun telah dilaporkan.[4]

Sumber sunting

Catatan sunting

  1. ^ (Inggris) Whitehead, Bill. "The Derby Lock-Out". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-03. Diakses tanggal 13 October 2010. 
  2. ^ (Inggris) [1] Diarsipkan 2009-02-21 di Wayback Machine.Derby City Council Museum website, diakses 9 April 2011
  3. ^ (Inggris) Report of the Strategic Director of Neighbourhoods[pranala nonaktif permanen] 26 Oktober 2010, diakses 4 Januari 2011
  4. ^ (Inggris) [2] Diarsipkan 2012-05-27 di Archive.isThis is Derbyshire 25 Februari 2011, diakses 9 April 2011

Sumber informasi sunting

  • (Inggris) Derby Industrial Museum, Derby Evening Telegraph and Derby Library Service. (1999)
  • (Inggris) The Derby Lock-Out and the origins of the labour movement Bill Whitehead (2001)
  • (Inggris) Struck out! Derby in Crisis: the Silk Mill Lock-Out 1833-4, Derby, H. E. Butterton (1997)
  • (Inggris) Lombe's Mill: An Exercise in Reconstruction', Industrial Archaeology Review, Anthony Calladine (1993)

Pranala luar sunting