Mohammad Said Hamid Junid

Mohammad Said Hamid Junid (17 Juni 1902 – setelah 1962), sering disebut Moh. Said HJ, adalah sutradara, penulis naskah, dan pemeran yang aktif pada awal perfilman Indonesia. Setelah gagal di teater, ia menjadi sutradara untuk 19 film, diawali dengan Boenga Sembodja tahun 1942.[1]

Mohammad Said Hamid Junid
Lahir(1902-06-17)17 Juni 1902
Rengat, Indragiri, Hindia Belanda
MeninggalSetelah 1962
Jambi
KebangsaanIndonesia
Nama lainMoh. Said HJ
Dikenal atasPembuat film

Kehidupan pribadi sunting

Said lahir di Rengat, Indragiri, Hindia Belanda, pada tanggal 17 Juni 1902. Ia berhenti sekolah pada usia tujuh belas tahun dan bergabung dengan sebuah perusahaan perkapalan. Karena tidak puas, Said lantas menjadi awak kapal dagang selama beberapa tahun. Sekitar tahun 1925, setelah kapalnya berlabuh di Surabaya, Said bergabung dengan grup drama Sandiwara Royal Poesie Indra Bangsawan. Selama tujuh belas tahun berikutnya, ia terlibat dalam sejumlah drama dan tur keliling nusantara setelah menghabiskan beberapa bulan bekerja di sebuah pertanian. Pada 1942, grup yang diikutinya, Boon's Toneel, ditutup karena mementaskan drama yang terlalu dipolitisasi.[2] Usmar Ismail, kelak menjadi sutradara, berpendapat bahwa Said cenderung tidak puas terhadap karier teaternya sehingga sering pindah grup.

Tahun 1942, tidak lama setelah Jepang menduduki Hindia Belanda, Said mengawali karier sutradaranya di film Boenga Sembodja, film yang menampilkan musik dan tari.[3][4] Setelah film ini, Said bekerja untuk pihak Jepang di Eiga Haykyusha Ai di Bandung sebelum pindah ke Bintang Surabaja Troupe milik Fred Young.[2]

Karier film sunting

Said kembali ke industri perfilman pada akhir 1940-an dengan menulis naskah dan menyutradarai Aneka Warna dan Menanti Kasih. Aneka Warna adalah film komedi yang dibintangi Mochsin dan R. Busono dan mengisahkan dua aktor canggung yang mencari uang.[5] Menanti Kasih mengisahkaan seorang pria bernama Husni Anwar yang harus menikahi putri pengasuhnya untuk membayar utang kehormatan. Film tersebut diiringi lagu gubahan Bing Slamet dan dibintangi Chatir Harro dan Nila Djuwita.[6]

Setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia tahun 1949, industri perfilman dalam negeri mulai menghasilkan sejumlah film. Tahun-tahun pertama 1950-an adalah masa paling produktif bagi Said. Selain berakting di film Dr Samsi besutan Ratna Asmara tahun 1952,[7] Said menyutradarai, menulis, dan terlibat di 16 film selama enam tahun.[4] Beberapa di antaranya adalah Untuk Sang Merah-Putih (1950), yang menceritakan seorang dokter yang menjadi buta saat Revolusi Nasional Indonesia berlangsung,[8] dan Sungai Darah (1954), yang menceritakan usaha seorang dukun untuk mengisolasi perkampungannya agar kekuatannya tetap ada.[9] Said juga menyutradarai sejumlah film komedi, termasuk Dunia Gila, yang mengisahkan seorang pria yang menjadi paman mertua ayahnya,[10] dan Guga Guli (1953), yang menceritakan seorang pangeran muda yang menyamar bersama pengawalnya untuk menghindari perjodohan.[11]

Pada akhir 1950-an, produktivitas Said menurun. Setelah Saidjah Putri Pantai (1956), ia hanya menulis naskah satu film, DKN 901 (1962).[4] Film yang ditulis bersama Arqamar ini menceritakanseorang pemuda yang menggantikan jabatan ayahnya setelah ia meninggal.[12] Said meninggal dunia di Jambi suatu saat setelah 1962.[2]

Filmografi sunting

Said ambil peran di tujuh film antara 1949 dan 1962. Ia sebelumnya mengawali karier sebagai sutradara pada tahun 1942 dan seumur hidupnya telah menyutradarai 19 film.[4]

Altor

Crew

Referensi sunting

Catatan kaki

Daftar pustaka

  • "Aneka Warna". filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Konfidan Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-23. Diakses tanggal 23 August 2012. 
  • "Boenga Sembodja". filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Konfidan Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-27. Diakses tanggal 27 July 2012. 
  • "DKN 901". Filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: National Library of Indonesia and Sinamatek. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-19. Diakses tanggal 19 October 2012. 
  • "Dr Samsi". Filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: National Library of Indonesia and Sinamatek. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-07. Diakses tanggal 7 August 2012. 
  • "Dunia Gila". filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Konfidan Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-19. Diakses tanggal 19 October 2012. 
  • "Guga Guli". filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Konfidan Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-19. Diakses tanggal 19 October 2012. 
  • Ismail, Usmar (1983). Usmar Ismail Mengupas Film (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Sinar Harapan. OCLC 10435722. 
  • "Menanti Kasih". filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Konfidan Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-23. Diakses tanggal 23 August 2012. 
  • "Mohammad Said Hamid Junid". filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Konfidan Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-19. Diakses tanggal 19 October 2012. 
  • "Mohammad Said Hamid Junid | Filmografi". filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Konfidan Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-23. Diakses tanggal 23 September 2012. 
  • "Sungai Darah". filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Konfidan Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-19. Diakses tanggal 19 October 2012. 
  • "Untuk Sang Merah-Putih". filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Konfidan Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-19. Diakses tanggal 19 October 2012. 

Pranala luar sunting