Mayoret merupakan seseorang yang melakukan aksi tari, atau gerakan dalam suatu penampilan parade drumben dengan menggunakan sebuah tongkat mayoret yang disebut dengan baton. Biasanya mayoret diperankan oleh seorang wanita, tetapi pada perkembangannya peran mayoret ini bisa pula dilakukan oleh laki-laki, umumnya ditemukan pada drumben kemiliteran. Peran mayoret awalnya merupakan asimilasi dari peran pemandu sorak yang diadaptasikan sedemikian rupa dalam penampilan parade drumben untuk menyeimbangkan dinamisasi pertunjukan dari kesan peran kaku pada barisan para pemain instrumen musik (termasuk di dalamnya pemain instrumen musik tiup dan perkusi). Seorang mayoret dapat melakukan berbagai macam aksi dalam penampilannya seperti memutar-mutar tongkat, bayonet, tongkat bendera, ataupun melempar baton. Mayoret kadang-kadang pula melakukan beragam atraksi sulap, ataupun atraksi tertentu untuk menarik perhatian seperti kombinasi memainkan, memutar-mutarkan, serta melempar hingga empat baton secara bersamaan.[1]

Mayoret mengambil alih fungsi sebagai Komandan Lapangan dalam sebuah parade oleh drumben STPDN

Di Indonesia, peran mayoret dalam sebuah drumben tidak hanya terbatas fungsinya sebagai penari, mayoret lebih sering memerankan sebagai pemimpin, pemandu barisan dalam membentuk suatu formasi dalam penampilan. Terkadang seorang mayoret dapat pula menggantikan fungsi komandan lapangan (dalam bahasa Inggris disebut Field Commander) pada saat-saat tertentu. Beberapa grup marching band di Indonesia masih menggunakan mayoret sebagai salah satu bagian dalam penampilannya, tetapi dalam perkembangannya keberadaan mayoret mulai ditanggalkan.

Referensi sunting

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-03-28. Diakses tanggal 2009-04-20.