Masjid Aladža

masjid di Bosnia dan Herzegovina

Masjid Aladža adalah sebuah masjid di Kota Foča di timur Bosnia dan Herzegovina. Masjid ini dianggap sebagai salah satu yang paling penting secara arsitektural di Kekaisaran Ottoman bagian Eropa, dan salah satu dari tiga masjid terpenting di Bosnia dan Herzegovina, bersama Masjid Gazi Husrev-beg di Sarajevo dan Masjid Ferhadija di Banja Luka. Dibangun pada 1550 dan dihancurkan pada 1992; rekonstruksi masjid ini selesai antara tahun 2016 dan 2018.

Masjid Aladža
Aladža džamija
Agama
AfiliasiIslam Sunni
Lokasi
LokasiFoča, Bosnia dan Herzegovina
Arsitektur
ArsitekRamadan-aga
TipeMasjid
Gaya arsitekturArsitektur Utsmaniyah
Rampung1550
Spesifikasi
Kubah1
Tinggi luar kubah19.85 m
Diameter luar kubah11 m
Menara1
Tinggi menara36 m

Sejarah sunting

Masjid ini memiliki tinggi lebih dari 36 meter dan dihiasi perpaduan garis-garis, tiang marmer, kubus, dan hiasan di sudut-sudutnya. Masjid ini merupakan mahakarya arsitektur Ottoman dan termasuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Ornamennya bergaya arsitektur klasik Utsmaniyah. Masjid ini merupakan salah satu masjid pertama yang didirikan Turki di Bosnia dan Herzegovina, sehingga desainnya ditiru oleh banyak masjid serupa yang dibangun kemudian. Oleh karena itu, otoritas Yugoslavia memasukkannya dalam daftar bangunan yang dilindungi negara pada tahun 1950.

Selama kekuasaan Ottoman, 17 masjid dibangun di Foča; 5 di antaranya hancur selama Perang Dunia II dan 12 hancur selama perang di Bosnia dan Herzegovina. Dari April hingga Juni 1992, semua masjid di Foča diratakan dengan tanah.

Masjid tersebut diledakkan pada tanggal 22 April 1992 oleh Tentara Republika Srpska dan kemudian dibongkar seluruhnya pada tanggal 2 Agustus 1992. Puing-puingnya dibuang ke tempat pembuangan sampah kota. Area tempat masjid berdiri dipagari dan dibiarkan kosong selama 22 tahun berikutnya. Puing Masjid Aladža ditemukan pertama kali pada tahun 2004, bersama dengan jasad warga Bosnia yang terbunuh, sekitar 200 m di selatan jembatan besi di atas Drina dan di tempat lain sekitar 300 m di utara jembatan.

Pada Oktober 2018, Pengadilan Negeri Bosnia mendakwa Goran Mojović atas kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk penghancuran Masjid Aladža. Menurut jaksa, pada malam hari tanggal 2 Agustus 1992, Mojović selaku kepala teknisi satuan Tentara Republika Srpska di Foča memberi perintah untuk menghancurkan masjid, dan - meskipun ada penolakan dari dua tentara lainnya - bersama dengan Rajko Milošević meledakkan masjid dengan sekitar 25 ranjau antitank. Penghancuran itu dilakukan bersamaan dengan serangan yang meluas dan sistematis oleh kelompok bersenjata terhadap warga sipil di Foča. Dengan demikian, Mojović dan Milošević melanggar hukum internasional tentang perlindungan properti sipil dan budaya.[1]

Rekonstruksi masjid yang sejalan dengan rencana awal dilakukan antara 2014 dan 2018 di bawah pengawasan Komisi Pelestarian Monumen Nasional Bosnia dan Herzegovina. Proyek itu dibiayai oleh Kerja Sama Turki (TIKA). Masjid Aladža kembali dibuka pada 4 Mei 2019, dan diresmikan oleh Aziza Kurtović, seorang ibu yang kehilangan putranya selama perang berlangsung.[2][3]

Deskripsi sunting

Masjid berbentuk hampir persegi (11,22 m kali 11,30 m). Kubah segidelapan yang berdiameter 11 m menjulang setinggi 19,85 m. Ada 5 jendela di masing-masing tiga sisi masjid, dan di bagian depan terdapat serambi dengan lengkungan runcing yang ditopang oleh empat tiang marmer dan tiga kubah. Masjid juga memiliki menara setinggi 36 m. Masjid tersebut dihiasi banyak gambar beraneka warna, antara lain roset di dinding sebelah utara serta hiasan bunga dan lukisan dinding di ruang utama.

Referensi sunting