Lobster bercapit membentuk sebuah keluarga (Nephropidae, kadang kala juga Homaridae) dari krustasea besar laut. Lobster juga biasa disebut sebagai udang karang atau udang barong.

Lobster
Nephropidae
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumArthropoda
KelasMalacostraca
OrdoDecapoda
UpaordoPleocyemata
InfraordoAstacidea
FamiliNephropidae
Dana, 1990
Jaring lobster
Lobster Amerika, kukus
Lobster utuh yang dikukus
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
Energi372 kJ (89 kcal)
0 g
Gula0 g
Serat pangan0 g
0.86 g
Jenuh0.208 g
Tak jenuh tunggal0.253 g
Tak jenuh jamak0.340 g
19.0 g
VitaminKuantitas
%DV
Tiamina (B1)
2%
0.023 mg
Riboflavin (B2)
1%
0.017 mg
Niasin (B3)
12%
1.830 mg
Asam pantotenat (B5)
33%
1.667 mg
Vitamin B6
9%
0.119 mg
Folat (B9)
3%
11 μg
Vitamin C
0%
0 mg
MineralKuantitas
%DV
Kalsium
10%
96 mg
Zat besi
2%
0.29 mg
Magnesium
12%
43 mg
Fosfor
26%
185 mg
Potasium
5%
230 mg
Seng
43%
4.05 mg
Persen DV berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.
Sumber: [1]

Biologi sunting

Lobster bercapit jangan dibingungkan dengan lobster spiny, yang tidak memiliki capit (chelae) dan tidak berhubungan dekat. Hubungan terdekat dari lobster bercapit adalah lobster reef Enoplometopus dan tiga keluarga dari lobster air tawar.

Spesies sunting

Spesies lobster diantaranya:

Industri lobster sunting

Lobster kebanyakan datang dari pesisir timur laut Amerika Utara dengan Canadian Maritimes dan negara bagian Amerika Serikat Maine sebagai produsen terbesar. Mereka ditangkap dengan menggunakan jebakan lobster. Alat tersebut diberi umpan dan diturunkan ke dasar laut. Alat ini membiarkan lobster masuk, namun tidak mungkin bagi lobster besar untuk keluar. Alat ini membuat lobster kecil dapat keluar sehingga bisa mecegah penangkapan lobster yang berlebihan.

Sebagai makanan sunting

Lobster baru populer di pertengahan abad ke 19 (sebelum tahun 2000), diperkenalkan oleh penduduk New York dan Boston.[2] Ketika itu, kapal khusus juga dibangun untuk menjaga agar lobster yang ditangkap tetap hidup selama transportasi[3] Ketika itu lobster merupakan makanan orang miskin di Maine, Massachusetts, dan penduduk pinggir pantai Kanada.[4] Lobster ketika itu juga disajikan kepada narapidana untuk mengganggu selera makan mereka.[5] Pemanfaatan lainnya dari lobster ketika itu adalah sebagai bahan pupuk dan umpan ikan, dan baru dikalengkan pada awal abad ke 20.[6]

Lobster umumnya dimasak dengan dikukus atau direbus.[7] Kadar merkuri dari lobster Amerika sekitar 0.31 ppm.[8]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Nutrient data for 15148, Crustaceans, lobster, northern, cooked, moist heat". National Nutrient Database for Standard Reference, Release 24. USDA Agricultural Research Service. March 30, 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-18. Diakses tanggal July 17, 2012. 
  2. ^ Colin Woodard (2004). The Lobster Coast. New York: Viking/Penguin. hlm. 170–180. ISBN 0-670-03324-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-19. Diakses tanggal 2014-04-27. 
  3. ^ "The Lobster Institute: History". The Lobster Institute at the University of Maine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-07. Diakses tanggal 2012-06-11. 
  4. ^ Mark Henderson (October 24, 2005). "How lobster went up in the world". London: The Times. Diakses tanggal May 11, 2010. 
  5. ^ "Lobster". All About Maine. Secretary of State of Maine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-23. Diakses tanggal July 29, 2013. 
  6. ^ Johnson, Paul (2007). "Lobster". Fish Forever: The Definitive Guide to Understanding, Selecting, and Preparing Healthy, Delicious, and Environmentally Sustainable Seafood. John Wiley & Sons. hlm. 163–175. ISBN 978-0-7645-8779-5. 
  7. ^ "Cooking lobsters". Atwood Lobster Company. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-06-07. Diakses tanggal June 30, 2007. 
  8. ^ "Mercury Levels in Commercial Fish and Shellfish". Food and Drug Administration. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-06. Diakses tanggal December 25, 2009.