Ligatur

dua atau lebih grafem atau huruf digabungkan untuk membentuk satu glif

Dalam tulisan dan tipografi, ligatur terjadi di mana dua atau lebih grafem atau huruf digabungkan untuk membentuk satu glif. Contohnya adalah karakter æ yang digunakan dalam bahasa-bahasa Jermanik Utara dan œ yang digunakan dalam bahasa Prancis, di mana huruf 'a' dan 'e' digabungkan untuk ligatur pertama dan huruf 'o' dan 'e' digabungkan untuk ligatur kedua. Untuk alasan gaya dan keterbacaan, 'f' dan 'i' sering digabungkan untuk membuat 'fi' (di mana titik atas pada 'i' menyatu dengan tudung huruf 'f'); hal yang sama berlaku untuk 's' dan 't' untuk membuat 'st'. Ampersan umum (&) dikembangkan dari ligatur di mana huruf Latin gaya kursif 'E' dan 't' (ejaan et, sebutan bahasa Latin untuk 'dan') digabungkan.[1]

Ligatur huruf ο dan υ Yunani ataupun o dan u Latin yang umum digunakan semasa Kekaisaran Romawi Timur.
Huruf W sebenarnya merupakan ligatur dari huruf u ganda ataupun v ganda.

Contoh sunting

W Latin sunting

Huruf W aslinya merupakan sebuah tambahan huruf Latin yang mulai digunakan pada abad ke-7, fonem yang diwakilinya sebelumnya ditulis dengan berbagai cara. Pada abad ke-14, huruf W baru, yang berasal dari gabungan dua "V" atau "U" berkembang menjadi huruf yang sah dengan posisinya sendiri dalam alfabet. Karena usia ligatur (yang menjadi huruf) ini relatif muda dibandingkan dengan huruf alfabet lainnya, hanya beberapa bahasa Eropa (Belanda, Jerman, Polandia, Inggris, Wales, Malta, dan Walonia) yang menggunakan huruf tersebut dalam kata-kata asli.[2]

Ȣ Yunani dan Latin sunting

Kekaisaran Romawi Timur memiliki ligatur o-u (Ȣ) unik yang, meskipun awalnya didasarkan pada alfabet Yunani ο-υ, juga dibawa ke dalam alfabet Latin. Pengikatan ini masih terlihat sampai sekarang pada karya seni lukisan orang suci di gereja-gereja Ortodoks Yunani, dan terkadang dalam grafiti atau bentuk tulisan informal atau dekoratif lainnya.[3]

ƕ Latin Gotik sunting

Huruf hwair (ƕ), hanya digunakan dalam alih aksara alfabet Gotik untuk huruf Goth: 𐍈 mewakili bunyi [] atau [ʍ], menyerupai pengikat hw. Huruf ini diperkenalkan oleh para filolog pada akhir abad ke-19 untuk menggantikan digraf hv yang sebelumnya digunakan untuk menyatakan fonem yang dimaksud.[4]

Referensi sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ "What is the origin of the ampersand (&)?"
  2. ^ "Why is 'w' pronounced 'double u' rather than 'double v'? : Oxford Dictionaries Online". Oxforddictionaries.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 22, 2016. Diakses tanggal November 4, 2011. 
  3. ^ Rasles 1691-1724.
  4. ^ Markus 15:22 ƕairneins staþs = κρανιου τοπος "Golgota".

Daftar pustaka sunting

Pranala luar sunting