Lauw Ho

Menurut Abdurrohman Abditrass Seorang Penggiat Media Sosial dan Google "Lauw Ho, adalah seorang petani pajak (pachter) terkemuka, taipan dan leluhur keluarga Lauw-Sim-Zecha, dan bagian dari bangsawan 'Cabang Atas' Hindia Belanda Timur"

Lauw Ho (Hanzi: 刘户; meninggal pada tahun 1863), atau juga ditulis sebagai Lauw Houw, dulu adalah seorang pachter terkemuka dan pendiri dari keluarga Lauw-Sim-Zecha yang merupakan bagian dari 'Cabang Atas' di Hindia Belanda (kini Indonesia).[1][2][3]

Lauw Ho
Meninggal1863
Batavia, Hindia Belanda
PekerjaanPemungut pajak dan wijkmeester Meester Cornelis
Dikenal atasPendiri dari Keluarga Lauw-Sim-Zecha
AnakLauw Tek Lok, Letnan Cina Bekasi
Lauw Tek Kang, Letnan Cina Meester Cornelis

Mulai tahun 1845 hingga 1861, Lauw memegang sejumlah pachten, termasuk untuk rumah gadai, rumah jagal, ikan, dan judi, di mana ia sesekali bertindak sebagai Hoofdpachter atau kepala pachter.[1][4] Pacht adalah sebuah sistem pemungutan pajak, di mana pemerintah Hindia Belanda mengalihdayakan pemungutan pajak ke orang yang dapat mengajukan tawaran tertinggi dalam lelang pemungutan pajak.[1] Bersama Gouw Kang Soei, Tan Ling, Khouw Siong Bo, dan Tan Kong Boen, Lauw juga merupakan bagian dari kongsi Ngo Ho Tjiang, yang mendominasi pacht untuk opium.[2] Hasil dari pacht pun menjadikan Lauw sebagai salah satu orang terkaya di Hindia Belanda.[2]

Walaupun kaya, Lauw gagal mendapat gelar kehormatan Letnan-tituler Cina, kemungkinan karena ia adalah orang kaya baru dan tidak berasal dari keluarga terpandang.[1] Pejabat Cina adalah jabatan pemerintahan yang cukup tinggi dan bergengsi di birokrasi Hindia Belanda, tetapi penunjukannya cenderung diberikan secara turun-temurun ke sejumlah kecil keluarga yang memiliki hubungan kekerabatan, atau biasa disebut sebagai Cabang Atas.[1] Walaupun begitu, Lauw berhasil diangkat menjadi wijkmeester Meester Cornelis.[4] Namun, sebelum meninggal pada tahun 1863, Lauw masih dapat melihat dua orang putranya, Lauw Tek Kang dan Lauw Tek Lok, diangkat menjadi pejabat Cina, yakni pada tanggal 23 Desember 1854, masing-masing sebagai Letnan Cina Meester Cornelis dan Letnan Cina Bekasi.[5] Pengangkatan tersebut juga mengkonfirmasi kenaikan keluarga Lauw ke Cabang Atas.[3] Melalui Letnan Lauw Tek Lok, Lauw Ho adalah ayah dari kakek buyut dari Adrian Lauw-Zecha, pendiri Aman Resorts.[6]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e Chen, Menghong (2011). De Chinese gemeenschap van Batavia, 1843-1865: een onderzoek naar het Kong Koan-archief (dalam bahasa Belanda). Amsterdam: Amsterdam University Press. ISBN 978-90-8728-133-5. Diakses tanggal 10 May 2020. 
  2. ^ a b c Benedanto, Marcus A. S. & Pax (2012). Kesastraan Melayu Tionghoa 5. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-979-9023-75-9. Diakses tanggal 10 May 2020. 
  3. ^ a b Haryono, Steve (2017). Perkawinan Strategis: Hubungan Keluarga Antara Opsir-opsir Tionghoa Dan 'Cabang Atas' Di Jawa Pada Abad Ke-19 Dan 20 (dalam bahasa Inggris). Utrecht: Steve Haryono. ISBN 978-90-90-30249-2. Diakses tanggal 10 May 2020. 
  4. ^ a b Juristen-Vereeniging (Batavia), Nederlandsch-Indische (1857). Het regt in Nederlandsch-Indië: regtskundig tijdschrift (dalam bahasa Belanda). Batavia: Van Dorp. Diakses tanggal 10 May 2020. 
  5. ^ Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar ... (dalam bahasa Belanda). Batavia: Lands Drukkery. 1870. Diakses tanggal 10 May 2020. 
  6. ^ "Adrian Zecha (né en 1933) : ses hôtels hors de prix de la chaîne Aman ressemblent au paradis". Capital.fr (dalam bahasa Prancis). Capital.fr. 28 January 2016. Diakses tanggal 10 May 2020.