Kualitas asuransi atau Quality Assurance (QA) adalah aturan baku industri yang dijadikan acuan perusahaan guna memutuskan apakah produk dan layanan yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.[1]

Kualitas asuransi dapat juga didefinisikan sebagai bagian dari manajemen mutu yang difokuskan untuk memberikan keyakinan bahwa persyaratan mutu dapat dipenuhi. Keyakinan yang diberikan oleh penjaminan mutu ada dua, yaitu secara internal kepada manajemen dan secara eksternal kepada pelanggan, lembaga pemerintah, regulator, pemberi sertifikasi, dan pihak ketiga. Definisi alternatif adalah semua kegiatan terencana dan sistematis yang diterapkan dalam sistem mutu yang dapat ditunjukkan untuk memberikan keyakinan bahwa suatu produk atau jasa telah memenuhi persyaratan mutu.[2]

Latar belakang sunting

Kualitas telah didefinisikan sebagai kesesuaian untuk digunakan, kesesuaian dengan persyaratan, dan mengejar keunggulan. Meskipun konsep kualitas telah ada, tetapi studi dan definisi kualitas baru mendapat perhatian pada beberapa abad terakhir. Jaminan Kualitas dan profesi kualitas diperluas untuk mencakup fungsi jaminan kualitas dan audit kualitas. Pendorong verifikasi kualitas independen terutama adalah industri di mana kesehatan dan keselamatan publik merupakan hal yang terpenting. [2]

Tujuan sunting

Kualitas asuransi juga dapat mengembangkan kebutuhan perusahaan dan lebih fokus pada kualitas yang mengacu pada sertifikasi "Internasional Organization for Standardization" (ISO) agar dapat menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, menghindari adanya pemborosan, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dan meningkatkan kepuasan para konsumen. Kualitas asuransi juga meminimalisir adanya produksi ulang yang mampu merusak perusahaan secara finansial seiring berjalannya waktu, membantu perusahaan untuk memberikan motivasi pada semua anggota bisa bekerja secara lebih efektif dengan memberikan mutu yang tinggi, serta meningkatkan rasa kepercayaan pada para konsumen.[3]

Standar sunting

Standar kualitas asuransi berbeda-beda pada tiap perusahaan. Cara mengukur kelayakan suatu produk harus mengacu pada standar yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Uji kelayakan kualitas produk dilakukan oleh seorang staf QA (Quality Assurance). Seorang QA harus memahami standar tersebut untuk dapat mengukur apakah produk dan layanan tersebut telah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Selain itu, seorang QA harus memenuhi cara mengukur kualitas produk dan layanan dengan menggunakan metode pengujian yang tepat, seperti pengujian laboratorium atau pengujian terhadap sampel. Standar kualitas asuransi berbeda-beda pada tiap perusahaan. Cara mengukur kelayakan suatu produk harus mengacu pada standar yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Uji kelayakan kualitas produk dilakukan oleh seorang staf QA (Quality Assurance). Seorang QA harus memahami standar tersebut untuk dapat mengukur apakah produk dan layanan tersebut telah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Selain itu, seorang QA harus memenuhi cara mengukur kualitas produk dan layanan dengan menggunakan metode pengujian yang tepat, seperti pengujian laboratorium atau pengujian terhadap sampel. Seorang QA harus mampu mengumpulkan dan menganalisis data kualitas yang tersedia untuk mengidentifikasi masalah kualitas yang terjadi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya. Seorang QA harus mampu mengumpulkan data kualitas dari berbagai sumber, termasuk tes yang dilakukan pada produk atau layanan, laporan masalah dari pelanggan atau pengguna, dan hasil pengawasan internal. Setelah data terkumpul, QA harus mampu menganalisis data tersebut dengan menggunakan teknik statistik dan analisis data untuk menentukan apakah produk atau layanan tersebut memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. QA juga harus mampu menggunakan hasil analisis data tersebut untuk mengembangkan strategi peningkatan kualitas yang efektif. [3]

Prosedur sunting

Prosedur untuk pengujian kualitas asuransi juga berbeda-beda tergantung perusahaan. Standar dan prosedur tersebut biasanya ditetapkan secara terstuktur oleh perusahaan, dan merupakan panduan yang harus diikuti. Seorang QA harus mampu bekerja sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan, serta mampu mengikuti peraturan dan regulasi yang berlaku. QA juga harus mampu menggunakan hasil analisis data untuk mengembangkan strategi peningkatan kualitas yang efektif. Standar dan prosedur tersebut biasanya berisi petunjuk tentang bagaimana QA harus mengelola dan mengawasi proses, serta bagaimana QA harus berkomunikasi dengan anggota tim lainnya dan menyelesaikan masalah kualitas yang terdeteksi. Dengan mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan, QA dapat memastikan bahwa proses QA berjalan dengan lancar dan efektif, serta membantu menjaga kualitas produk atau layanan yang ditawarkan.

Misalnya saja di bidang perhotelan. Kualitas asuransi memiliki peran penting untuk menjamin kualitas pelayanan hotel agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Staf Quality Assurance fokus mengawasi semua departemen yang ada di hotel terutama departemen housekeeping karena berkaitan dengan produk utama hotel yaitu kualitas pelayanan kamar.[4]

Referensi sunting

  1. ^ Mahesa, Yusuf (2020-06-22). "Pengertian Quality Assurance (QA), Sejarah Dan Manfaat Jaminan Kualitas". Belajar Ekonomi. Diakses tanggal 2023-04-12. 
  2. ^ a b "Quality Assurance vs Quality Control: Definitions & Differences | ASQ". asq.org. Diakses tanggal 2023-04-12. 
  3. ^ a b "Apa itu Quality Assurance? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Perusahaan - Accurate Online". Diakses tanggal 2023-04-12. 
  4. ^ Sarinastiti, Eska Nia (2020). "Penerapan Quality Assurance dalam Mempertahankan Kualitas Produk Layanan Kamar Hotel Horison Ultima Riz Malioboro, Yogyakarta".