Credo Lateran IV adalah salah satu rumusan iman yang diakui oleh Gereja Katolik. Secara tersurat, credo ini disebut dalam Catechismus Catholicae Ecclesiae (1983) No. 192.

Penggunaan sunting

Sejauh ini, Credo Lateran IV tidak digunakan dalam upacara liturgi. Karena itulah Credo Lateran IV kurang dikenal. Credo ini disusun dalam Konsili Lateran IV (1215) untuk mengulangi dan mempertegas posisi ajaran Gereja terhadap ajaran sesat Albigensis dan Kathar yang muncul dan berkembang pada akhir Abad XII dan awal Abad XIII. Credo ini sendiri merupakan konstitusi pertama yang diputuskan dalam konsili tersebut. Dalam konstitusi ketiga Konsili Lateran IV – mengenai ajaran sesat – tertulis: Kami mengucilkan dan mengutuk setiap ajaran sesat yang muncul melawan iman yang kudus, ortodoks, dan katolik ini, sebagaimana kami uraikan di atas. Kalimat tersebut menjelaskan maksud penyusunan Credo Lateran IV.

Asal usul sunting

Credo Lateran IV disusun dalam Konsili Ekumenis XII yang bersidang di Basilika St. Yohanes (Basilika Agung Penyelamat Mahakudus) di Lateran pada tanggal 11 November 1215 – 30 November 1215. Pada hari terakhir konsili tersebut, rancangan konstitusi-konstitusi (termasuk credo ini) dibacakan dan disetujui. Adapun rancangan konstitusi-konstitusi tersebut disusun oleh Paus Innocentius III dan aparat kepausan. Konsili yang dalam upacara pembukaannya dihadiri oleh 404 uskup ini, diundang oleh Paus Innocentius III dengan maksud antara lain “… untuk memperbaiki kesalahan dan memperbaiki susila, untuk melenyapkan kesesatan dan untuk menguatkan iman, … .”

Lihat pula sunting