Kowak-malam abu

spesies burung
Kowak-malam abu
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
N. nycticorax
Nama binomial
Nycticorax nycticorax
Linnaeus, 1758

Kowak-malam Abu atau Kowak-malam Kelabu adalah sejenis burung kuntul malam. Dinamai kowak karena burung ini kerap mengeluarkan suara serak dan keras wak.. ... kwak..! berulang-ulang sambil terbang di malam hari. Burung ini juga disebut sebagai Kowak Maling di kalangan nelayan karena kegemarannya mencuri ikan di tambak.

Nama ilmiahnya Nycticorax nycticorax (L.), yang berarti 'gagak malam', karena suara seraknya mirip dengan panggilan gagak (Gr.: nyctus malam, corax gagak). Sementara dalam bahasa Inggris burung ini disebut Black-crowned Night-heron.

Kowak maling di atas tajuk sebatang pohon
Kowak maling yang masih muda
Nycticorax nycticorax

Pemerian sunting

Burung cangak yang berukuran sedang, kowak-malam abu dewasa mencapai ukuran 64 cm dan berat 800 g. Berkepala besar dan bertubuh kekar.

Burung dewasa memiliki mahkota yang berwarna hitam kebiruan, leher dan dada berwarna putih[1], punggung dan mantel hitam berkilau kehijauan atau kebiruan, serta sayap dan ekor berwarna abu-abu. Pada musim kawin sampai bertelur, burung ini mempunyai dua bulu putih hiasan yang memanjang dari belakang kepalanya hingga mencapai mantelnya. Burung muda mempunyai bulu coklat kusam dengan bintik-bintik putih[1] yang mencolok, sangat mirip dengan anak burung kowak-malam merah (Nycticorax caledonicus).

Paruh agak panjang dan runcing, berwarna hitam. Iris mata merah (kuning pada hewan muda). Kaki kuning, yang berubah menjadi kemerahan bila musim berbiak.

Ekologi dan penyebaran sunting

Sesuai namanya, kowak-malam abu bersifat nokturnal, aktif berburu mangsanya di malam hari. Pada siang hari burung ini beristirahat, bertengger sambil merumuk dalam kelompok, di dahan-dahan atau di sela dedaunan pohon yang rimbun. Biasanya tidak jauh dari air.

Petang hari burung-burung itu mulai beterbangan di sekitar tempatnya beristirahat, dan di waktu magrib berkelompok-kelompok terbang meninggalkan peristirahatannya menuju tempatnya masing-masing untuk mencari makanan. Kelompok burung itu terbang dalam gelap sambil mengeluarkan bunyi-bunyi panggilannya yang khas, yang terdengar sampai jauh. Pagi-pagi buta kelompok itu akan kembali, juga sambil berbunyi-bunyi saling memanggil.

Kowak-malam abu memangsa ikan, kodok, serangga air, ular kecil, bahkan juga tikus kecil dan cerurut. Burung ini memburu mangsanya di sekitar sungai dan aliran air, tambak, rawa, persawahan dan padang rumput.

Berbiak dalam koloni yang ramai, biasanya kowak membuat sarangnya di pohon-pohon di atas air. Sarangnya dianyam dari ranting-ranting kecil di bawah tajuk pohon yang rimbun dan tersembunyi. Kowak-malam abu bertelur 2-4 butir, biru kehijauan pucat. Tercatat berbiak di Jawa Timur antara Desember sampai April, dan di Jawa Barat pada Februari sampai Juli.

Burung ini menyebar luas hampir di seluruh dunia. Di Indonesia, kowak-malam abu dijumpai terutama di Indonesia barat (Sumatra, Borneo, Jawa, Bali), Sulawesi dan Flores.

Bahan Bacaan sunting

  • Coates, B.J. and K.D. Bishop. 2000. Panduan lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea. BirdLife IP & Dove Publication. Bogor. ISBN 979-95794-2-2
  • King, B., M. Woodcock, and E.C. Dickinson. 1975. A Field Guide to The Birds of South-East Asia. Collins. London. ISBN 0-00-219206-3
  • MacKinnon, J. 1993. Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. ISBN 979-420-150-2
  • MacKinnon, J., K. Phillipps, and B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. LIPI dan BirdLife IP. Bogor. ISBN 979-579-013-7

Pranala luar sunting

  1. ^ a b Robson, Craig (2020-02-06). Field Guide to the Birds of South-East Asia (dalam bahasa Inggris). Bloomsbury Publishing. hlm. 54. ISBN 978-1-4729-8139-4.